Orchiopexy adalah prosedur pembedahan yang dilakukan untuk mengembalikan posisi testis (buah zakar) yang tidak turun ke tempat semestinya, yaitu di skrotum. Operasi ini juga disebut orchidopexy.
Testis berkembang di rongga perut sejak bayi berada dalam kandungan. Pada kondiri normal, buah zakar akan turun ke skrotum dalam beberapa bulan sebelum kelahiran.
Namun ada pula beberapa kasus, di mana salah satu atau kedua testis bisa tidak turun ke skrotum. Pada sebagian bayi dengan kondisi ini, testis dapat turun ke skrotum dengan sendirinya hingga usia satu tahun.
Jika testis tidak turun dalam satu tahun, kondisi ini dikenal dengan istilah kriptorkidismus. Orchiopexy disarankan pada bayi dengan kriptorkidismus. Prosedur ini dapat mengembalikan testis ke dalam skrotum.
Orchiopexy diperlukan untuk mengatasi kriptorkidismus. Jika dibiarkan, kriptorkidismus dapat memicu komplikasi berupa:
Prosedur ini direkomendasikan sejak penderita masih anak-anak guna mengurangi terjadinya risiko-risiko tersebut.
Orchiopexy dibutuhkan bagi anak yang mengalami kriptorkidismus. Operasi ini biasanya dilakukan ketika anak berusia antara 5-15 bulan.
Sementara pada penderita dewasa, orchiopexy umumnya dilakukan pada usia di bawah 32. Dokter juga akan menyarankan prosedur ini pada pria yang memiliki risiko tinggi untuk mengalami kanker testis.
Selain kriptorkidismus, orchiopexy juga dapat dianjurkan bagi pria yang mengalami torsio testis.
Pasien akan diminta untuk berpuasa (tidak makan dan minum) selama delapan jam sebelum operasi. Jika ada obat yang perlu dikonsumsi pada hari operasi, minumlah obat dengan sedikit air putih.
Orchiopexy dilakukan di bawah pengaruh anestesi umum. Setelah pasien tertidur, operasi kemudian dilaksanakan dengan langkah-langkah berikut:
Pasien biasanya dapat pulang pada hari dengan hari operasi. Tetapi pasien tetap harus beristirahat dan berbaring selama 2-3 hari.
Pasien perlu menghindari aktivitas berat selama satu bulan pascaoperasi untuk mempercepat pemulihan skrotum. Pasien juga disarankan agar tidak melakukan aktivitas yang memberi tekanan pada skrotum, seperti bersepeda.
Dokter akan memberikan jadwal rutin untuk memeriksa dan memastikan testis berkembang serta berfungsi baik dalam skrotum.
Seiring bertambahnya usia pasien, dokter akan mengajarkan langkah pemeriksaan mandiri untuk skrotum dan testis pada pasien. Apa alasannya?
Orang dengan riwayat kriptorkidismus memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker testis. Karena itu, mereka perlu mewaspadai kondisi yang janggal sedini mungkin melalui pengecekan mandiri.
Orchiopexy dapat menimbulkan beberapa risiko komplikasi di bawah ini:
Meskipun jarang terjadi, dokter juga dapat menemukan kondisi tidak normal pada testis yang belum turun ke skrotum. Testis juga bisa mengalami kematian jaringan karena kurangnya suplai darah. Kedua keadaan ini mengharuskan dokter bedah untuk mengangkat testis secara keseluruhan.
Bila kedua testis ditemukan tidak berfungsi, dokter bedah akan merujuk pasien ke dokter spesialis hormon untuk terapi lebih lanjut.
Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/17297-orchiopexy
Diakses pada 2 Juli 2020
Healthline. https://www.healthline.com/health/undescended-testicle-repair
Diakses pada 2 Juli 2020
Children’s Hospital of Pittsburgh. https://www.chp.edu/our-services/surgery-pediatric/patient-procedures/undescended-testicle-orchiopexy-repair-surgery
Diakses pada 2 Juli 2020