Operasi rahang adalah tindakan medis yang bertujuan untuk memperbaiki kelainan posisi rahang dan gigi dengan memotong tulang rahang, mengubah posisi rahang ke arah yang benar, serta memasang sebuah alat agar rahang ada di lokasi yang tepat. Operasi ini lebih dikenal dengan nama bedah orthognatik dan dapat dilakukan dengan beberapa teknik.
Seringkali, perawatan ini disalahartikan gunanya. Banyak orang mengira operasi rahang dilakukan hanya untuk memperindah penampilan wajah semata. Padahal berbagai jenis operasi rahang tersebut memiliki tujuan medis tersendiri, seperti berikut ini:
Operasi ini dilakukan dengan membuat potongan di bagian rahang atas. Tindakan medis ini diperlukan untuk mengatasi crossbite, yaitu kondisi gigi atas menggigit bagian dalam gigi bawah. Selain itu, kondisi berikut ini pun membutuhkan operasi rahang atas:
Mandibula adalah rahang bagian bawah. Pemotongan tulang di bagian ini diperlukan untuk penderita penyusutan rahang bawah. Cara ini dilakukan agar bagian rahang depan dapat bergerak dalam kesatuan, sehingga mudah dikembalikan ke posisi awal. Penggunaan baut medis dapat menahan posisi rahang agar tidak berubah ke posisi yang salah.
Penyusutan rahang bawah yang berat yang mengganggu fungsi bicara dan makan, dapat diperbaiki dengan teknik ini. Dokter akan membuat sayatan sampai tulang dagu dan menyesuaikan posisinya agar dapat berfungsi dengan baik.
Operasi rahang dilakukan untuk:
Operasi rahang hanya dapat dilakukan ketika pertumbuhan tulang rahang sudah berhenti, yaitu minimal pada umur 14-16 tahun untuk perempuan dan 17-21 tahun untuk laki-laki. Dokter akan melakukan foto rontgen gigi dan rahang untuk medapatkan gambaran visual kondisi Anda.
Selanjutnya Anda harus memakai kawat gigi selama 12-18 bulan sebelum operasi untuk meluruskan gigi agar siap untuk menjalani tindakan. Menjelang operasi, Anda harus melakukan persiapan ini:
Operasi rahang biasanya melibatkan dokter bedah oral dan maksilofasial yang berkolaborasi dengan dokter ortodonti.
Prosedur operasi dilakukan sesuai jenis teknik yang dipilih dan tergantung dari kondisi medis Anda. Pada dasarnya, sebelum operasi anda akan dibius total, lalu dokter membuat sayatan, memotong tulang yang diperlukan, mengembalikan tulang ke posisi yang benar dan menyisipkan bahan penahan (seperti baut dan implan) agar posisi tidak bergeser ke lokasi yang tidak tepat.
Setelah operasi, dokter akan memberikan instruksi untuk mengatasi efek samping operasi, seperti panduan diet, cara menjaga kebersihan mulut, anjuran penggunaan obat-obatan dan larangan untuk beraktivitas berat maupun merokok.
Perlu kesabaran dalam proses pemulihannya, karena waktu penyembuhan berbeda-beda tiap orang tergantung usia, kondisi gizi dan jenis operasi. Secara umum, penyembuhan awal berkisar 6 minggu setelah operasi. Pada 10-14 hari setelah operasi, Anda bisa kembali beraktivitas normal dan minimal paling cepat 12 minggu untuk penyembuhan sempurna. Pada minggu ke-6, dokter akan melepas kawat gigi Anda.
Melalui serangkaian operasi yang bertahap, perbaikan batas rahang dan gigi melalui bedah orthognatik membawa hasil yang memuaskan. Hasil operasi rahang bisa bersifat permanen, walaupun setelah operasi wajah Anda akan nyeri, kemerahan dan bengkak. Biasanya butuh 10-14 hari bagi seseorang untuk beraktivitas normal setelah operasi, dan beberapa bulan untuk penyembuhan sempurna.
Manfaat dari operasi rahang antara lain:
Selain itu, bentuk wajah yang lebih simetris akan meningkatkan penampilan dan kepercayaan diri.
Seperti tindakan medis lainnya, operasi rahang pun memiliki risiko, antara lain berupa:
Kellman RM. Maxillofacial trauma. In: Cummings CW, Flint PW, Haughey BH, et al, eds. Otolaryngology: Head & Neck Surgery. 5th ed. Philadelphia,Elsevier Mosby; 2010:chap 23
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/jaw-surgery/about/pac-20384990
Diakses pada 12 April 2020
Herrmann HJ. Wilderness dentistry and management of facial injuries. In: Auerbach PS, ed. Wilderness Medicine. 5th ed. Philadelphia, Pa.: Elsevier Mosby; 2007:chap 26
Kim, Y. (2017). Complications Associated with Orthognathic Surgery. Journal of the Korean Association of Oral and Maxillofacial Surgeons, 43(1), pp. 3-15.
Orthognathic Surgery. https://www.plasticsurgery.org/reconstructive-procedures/orthognathic-surgery/results
Diakses pada 12 April 2020