Operasi kista ovarium adalah prosedur yang dilakukan untuk mengangkat kista pada salah satu atau kedua ovarium (indung telur). Kista ovarium itu sendiri adalah benjolan berisi cairan yang tumbuh di indung telur.
Kista ovarium biasanya muncul akibat siklus haid yang tidak teratur. Pasalnya, siklus menstruasi yang tidak teratur membuat folikel, yakni bagian dari ovarium yang berisi sel telur gagal melepaskan sel telurnya.
Jika sel telur yang gagal dilepaskan menumpuk, akan membentuk suatu kantung berisi cairan yang disebut juga sebagai kista.
Sebagian besar kista ovarium berukuran kecil biasanya tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya. Namun pada kasus tertentu, kista ovarium dapat membesar atau pecah.
Hal tersebut lantas dapat memicu gejala serius dan sejumlah komplikasi. Misalnya infeksi, perdarahan, bergesernya ovarium, hingga kista yang berkembang menjadi ganas.
Salah satu cara efektif untuk mengobati kondisi tersebut adalah dengan menghilangkannya melalui operasi pengangkatan kista ovarium. Tindakan operasi ini umumnya dilakukan oleh dokter spesialis kandungan atau obgyn.
Tidak semua kista ovarium perlu diangkat lewat operasi. Beberapa jenis kista bahkan bisa hilang dengan sendirinya tanpa perlu operasi.
Namun, ada beberapa kondisi yang membuat operasi kista ovarium perlu dilakukan, yaitu:
Terdapat dua jenis operasi pengangkatan kista indung telur yang dipilih berdasarkan ukuran kista, yakni:
Laparoskopi biasanya dilakukan untuk mengangkat kista ovarium yang berukuran kecil. Prosedur ini hanya membutuhkan sayatan kecil dan menggunakan alat bernama laparoskop.
Laparoskop berbentuk tabung tipis yang dilengkapi kamera di ujungnya. Dengan alat tersebut, dokter dapat melihat ovarium dengan lebih jelas saat akan mengangkat kista.
Laparotomi adalah operasi terbuka dengan sayatan yang lebih besar. Laparotomi dilakukan jika kista ovarium berjumlah banyak, berukuran besar atau berpotensi berkembang menjadi kanker.
Umumnya, dokter akan sekaligus menjalankan biopsi setelah proses laparotomi.
Pada tahap ini, sel atau jaringan kista akan diambil untuk diuji di laboratorium. Jika kista tersebut bersifat kanker, dokter akan menyarankan tindakan lanjutan, misalnya histerektomi untuk mengangkat indung telur dan rahim.
Sebelum operasi kista ovarium dilakukan, dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh, berupa:
Setelah operasi dijadwalkan, dokter akan menyarankan Anda untuk melakukan beberapa persiapan berikut ini:
Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan tim medis selama operasi kista ovarium berlangsung pada prosedur laparoskopi dan laparotomi.
Laparoskopi biasanya dilakukan di rumah sakit, sebagai prosedur rawat inap maupun rawat jalan. Langkah-langkahnya meliputi:
Proses operasi kista ovarium melalui laparotomi membutuhkan sayatan yang lebih besar. Prosedur laparotomi, antara lain:
Sesudah operasi, Anda akan dipindah ke ruang pemulihan. Di ruangan ini, dokter dan staf medis akan memantau suhu, nadi, pernapasan, tekanan darah, dan area luka operasi Anda. Dokter juga akan memasang selang drainase di lokasi sayatan untuk mengalirkan cairan.
Setelah kondisi Anda stabil, Anda akan dipindah ke ruang perawatan biasa untuk menjalani rawat inap.
Pada masa pemulihan, pasien mungkin akan merasakan sejumlah efek samping setelah menjalani operasi kista ovarium, di antaranya:
Perban di area operasi harus tetap menempel pada tempatnya sesuai arahan dokter. Jika di area bekas operasi terjadi perdarahan atau mengeluarkan nanah, segera hubungi dokter. Hal ini dapat menandakan infeksi.
Kebanyakan pasien dapat kembali pulih dan menjalani aktivitas normal mereka dalam waktu seminggu. Namun, jika pasien menjalani prosedur laparotomi proses penyembuhan biasanya memakan waktu lebih lama, yakni hingga mencapai 12 minggu.
Untuk mempercepat proses penyembuhan, Anda sebaiknya tidak melakukan aktivitas berat. Jangan mengangkat, mendorong, atau menarik benda berat apa pun selama beberapa minggu.
Konsultasikan pada dokter Anda kapan waktu yang tepat untuk kembali berhubungan seksual. Sebab, selama proses pemulihan, Anda dianjurkan untuk tidak dulu berhubungan intim.
Operasi pengangkatan kista indung telur dengan laparoskopi maupun laparotomi tidak akan memengaruhi kesuburan dan pasien dapat tetap hamil setelahnya. Kecuali, jika operasi pengangkatan kista ovarium ini digabungkan dengan ooforektomi (pengangkatan indung telur itu sendiri) atau histerektomi.
Seperti operasi pada umumnya, proses operasi pengangkatan kista ovarium memiliki risiko dan komplikasi, meliputi:
Biaya operasi kista ovarium dapat bervariasi harganya tergantung jenis operasi dan fasilitas kesehatan yang menyelenggarakannya. Sebagai gambaran, di rumah sakit swasta, prosedur ini berkisar antara Rp3.000.000-Rp50.000.000.
Bagi peserta BPJS Kesehatan, Anda dapat terbebas dari biaya operasi kista ovarium. Sebab, operasi pengangkatan kista termasuk jenis tindakan medis yang ditanggung biayanya selama sesuai dengan diagnosis yang disyaratkan.
Emedicine.
https://emedicine.medscape.com/article/1848505-overview
Diakses pada 15 Januari 2022
Healthline.
https://www.healthline.com/health/ovarian-cysts#types
Diakses pada 15 Januari 2022
Family Doctor.
https://familydoctor.org/condition/ovarian-cyst/
Diakses pada 16 April 2020
Drugs.
https://www.drugs.com/cg/laparoscopic-excision-of-ovarian-cysts-precare.html
Diakses pada 15 Januari 2022
Better Health.
https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/laparotomy
Diakses pada 15 Januari 2022
Drugs.
https://www.drugs.com/cg/exploratory-laparotomy.html
Diakses pada 16 April 2020
University of Michigan. https://www.uofmhealth.org/health-library/hw178611
Diakses pada 15 Januari 2022
NHS.https://www.nhs.uk/conditions/ovarian-cyst/treatment/
Diakses pada 15 Januari 2022
Winchester Hospital. https://www.winchesterhospital.org/health-library/article?id=561963
Diakses pada 15 Januari 2022
WakeMed Health & Hospitals. https://www.wakemed.org/care-and-services/womens/gynecology/gynecological-surgery/ovarian-cysts/ovarian-cyst-removal-what-to-expect
Diakses pada 15 Januari 2022
Vishwarajhospital. https://vishwarajhospital.com/can-i-get-pregnant-immediately-after-laparoscopy/
Diakses pada 15 Januari 2022
Medicinenet. https://www.medicinenet.com/ovarian_cysts_pictures_slideshow/article.htm
Diakses pada 15 Januari 2022
Western New York Urology Associates. https://www.wnyurology.com/content.aspx?chunkiid=561963
Diakses pada 15 Januari 2022
Verywell Health. https://www.verywellhealth.com/ovarian-cyst-surgery-5197511#toc-purpose-of-ovarian-cyst-surgery
Diakses pada 15 Januari 2022
BPJS Kesehatan RI. https://www.bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/post/read/2021/1800/Berkat-JKN-KIS-Pengobatan-Kista-Tanpa-Keluar-Biaya
Diakses pada 15 Januari 2022