Operasi hernia umbilikalis merupakan suatu prosedur operasi yang digunakan untuk mengatasi hernia umbilikalis. Hernia umbillikalis adalah kondisi medis kondisi ketika usus atau jaringan dalam perut menonjol keluar lewat melalui area dinding perut yang lemah, tepatnya di dekat pusar. Kondisi ini bisa terjadi pada anak-anak atau dewasa.
Operasi hernia umbilikalis tergolong operasi sederhana. Prosedur ini umumnya hanya membutuhkan waktu sekitar 20 hingga 30 menit. Setelah operasi, pasien biasanya dapat langsung pulang di hari yang sama. Rawat inap paskaoperasi baru diperlukan bagi pasien dengan kondisi medis lainnya.
Tidak semua hernia umbilikalis membutuhkan operasi. Prosedur ini dibutuhkan pada hernia yang menimbulkan nyeri, berukuran besar, atau mengalami strangulasi. Strangulasi merupakan keadaan berhentinya aliran darah yang menyuplai hernia. Hal ini dapat menyebabkan matinya jaringan usus yang menonjol ini.
Pada anak, hernia umbilikalis merupakan kondisi yang umum terjadi. Selama kehamilan, tali pusat akan melewati celah yang terbentuk oleh otot perut. Celah ini akan menutup sesaat setelah bayi lahir. Hernia umbilikalis terjadi karena otot perut gagal menutup celah bekas tali pusat ini dengan sempurna. Operasi diperlukan untuk mengatasi kondisi ini.
Sebagian besar hernia umbilikalis pada anak dapat menghilang dengan sendirinya tanpa operasi. Dokter akan menyarankan dilakukannya operasi pada pasien dengan kondisi berikut:
Sementara pada dewasa, hernia umbilikalis dapat terjadi karena penumpukan cairan di rongga perut, operasi perut sebelumnya, maupun cuci darah peritoneal. Hernia juga umum terjadi pada pasien dengan berat badan berlebih atau wanita yang baru saja hamil, terlebih hamil kembar.
Hernia umbilikalis pada dewasa jarang menghilang dengan sendirinya. Hernia umumnya akan membesar seiring berjalannya waktu dan sering membutuhkan operasi untuk mengatasinya.
Beberapa hari sebelum operasi dilakukan, pasien akan diminta untuk menghentikan konsumsi obat anti-inflamasi nonsteroid seperti aspirin dan ibuprofen. Obat-obatan jenis ini dapat meningkatkan risiko pendarahan selama operasi.
Selain itu, pasien juga akan diinstrusikan untuk berpuasa setidaknya 6 jam sebelum operasi.
Prosedur ini biasanya dilakukan dalam keadaan pasien tidak sadar akibat pengaruh bius total. Pada beberapa kasus, pasien diberikan bius setengah badan (anestesi spinal atau epidural) sehingga pasien tetap sadar selama operasi namun tidak merasakan nyeri. Obat pereda nyeri akan diberikan agar pasien tetap merasa nyaman selama operasi.
Prosedur operasi hernia umbilikalis meliputi:
Setelah operasi, pasien umumnya dapat pulang pada hari yang sama. Rawat inap mungkin diperlukan pada pasien dengan kondisi tertentu, misalnya hernia yang beukuran sangat besar.
Pasien akan dibawa ke ruang pemulihan dan tanda vital pasien (tekanan darah, denyut jantung, dan pernapasan) akan dipantau paskaoperasi. Dokter akan meresepkan obat pereda rasa nyeri jika dibutuhkan.
Ikuti instruksi dokter terkait cara merawat bekas luka jahitan di rumah. Pasien dewasa biasanya sudah dapat beraktivitas normal sekitar 2 hingga 4 minggu setelah operasi, sementara anak dapat melanjutkan aktivitasnya segera setelah prosedur.
Risiko operasi hernia umbilikalis umumnya sangat jarang terjadi. Risiko dapat muncul pada pasien dengan kondisi medis serius. Risiko tersebut meliputi:
Healthline. https://www.healthline.com/health/umbilical-hernia-repair
Diakses pada 2 November 2020
NHS. https://www.nhs.uk/conditions/umbilical-hernia-repair/what-happens/
Diakses pada 2 November 2020
Medline Plus. https://www.mountsinai.org/health-library/surgery/umbilical-hernia-repair
Diakses pada 2 November 2020
Medline Plus. https://medlineplus.gov/ency/article/002935.htm
Diakses pada 2 November 2020