Apa itu MRI fungsional?
MRI fungsional adalah pemeriksaan pencitraan yang dilakukan untuk mengukur aktivitas otak. Prosedur juga sering disingkat fMRI
fMRI akan mendeteksi perubahan pada kadar oksigen dan aliran darah pada otak ketika otak bekerja. Area otak yang lebih aktif akan menggunakan lebih banyak oksigen sehingga aliran darah meningkat.
Prosedur ini merupakan bagian dari MRI (magnetic resonance imaging), pemeriksaan pencitraan non-invasif yang dilakukan untuk mendiagnosis berbagai kondisi medis. MRI menggunakan teknologi medan magnet, gelombang radio, dan komputer untuk menghasilkan gambar organ dalam tubuh yang mendetail. Pemeriksaan ini tidak menggunakan radiasi.
fMRI menggunakan metode pencitraan MRI untuk mengukur perubahan pada aliran darah otak yang terjadi pada bagian otak yang aktif.
Kenapa MRI fungsional diperlukan?
Dengan MRI fungsional, dokter dapat melihat fungsi otak normal dan otak yang mengalami cedera atau kelainan medis tertentu. Selain itu, MRI fungsional juga berperan penting untuk memeriksa kemungkinan risiko sebelum dilakukannya operasi atau tindakan terapi invasif lainnya pada otak.
Pada umumnya, prosedur ini dilakukan untuk:
Apa saja persiapan untuk menjalani MRI fungsional?
Persiapan untuk menjalani MRI fungsional serupa dengan MRI biasa.
Sebelum prosedur MRI dilakukan, beritahukan kepada dokter apabila pasien:
Tidak ada alat yang terbuat dari logam yang diperbolehkan berada dalam ruang pemeriksaan, karena medan magnet pada mesin MRI dapat menarik logam dan mengganggu jalannya pemeriksaan. Alat-alat tersebut meliputi:
Beritahukan juga kepada dokter apabila pasien memiliki tato di tubuhnya, karena beberapa tato mengandung komponen logam.
Pada hari pemeriksaan, pasien disarankan untuk menggunakan pakaian longgar tanpa kancing atau ritsleting berbahan logam. Pasien mungkin diminta untuk melepaskan pakaian dan mengenakan pakaian khusus yang disediakan rumah sakit.
Sebelum memasuki ruang pemeriksaan, pasien perlu melepaskan semua perlengkapan seperti telepon genggam, koin, kawat gigi, kacamata, alat bantu dengar, kunci, bra dengan kawat, jam tangan, dan rambut palsu.
Pasien dengan klaustrofobia atau mengalami rasa tidak nyaman jika berada di ruang tertutup seingkali merasa kesulitan melakukan prosedur ini. Bagi pasien tersebut, dokter mungkin akan melakukan prosedur MRI di tempat yang lebih terbuka atau memberikan obat untuk menenangkan pasien sebelum pemeriksaan dilakukan.
Bagaimana prosedur MRI fungsional dilakukan?
Prosedur pemeriksaan MRI fungsional mirip dengan MRI biasa, meliputi:
Khusus pada MRI fungsional, kepala pasien akan diletakkan pada penyangga khusus untuk mempertahankan posisinya. Penyangga ini juga disertai dengan masker khusus. Pasien akan diberikan kacamata dan/atau earphone, sehingga stimulus berupa suara dan gambar dapat diberikan kepada pasien selama pemerikaan.
Pasien akan diminta untuk melakukan satu atau lebih perintah sederhana selama pemeriksaan, seperti menjentikkan jari, mulut mencucu, menggerakkan lidah, membaca, melihat gambar, mendengarkan kata-kata, atau bermain permainan kata sederhana. Hal ini akan meningkatkan aktivitas otak pada area yang berperan dalam perintah tersebut.
Aktivitas otak yang meningkat ini ditandai dengan melebarnya pembuluh darah, perubahan unsur kimiawi, dan semakin banyaknya aliran oksigen yang akan tampak pada gambar MRI.
Pada beberapa kasus, cairan pewarna kontras akan disuntikkan ke pembuluh darah vena di tangan atau lengan pasien. Cairan ini membantu dokter untuk melihat struktur di dalam tubuh pasien dengan lebih jelas.
Pemeriksaan ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam.
Seperti apa hasil tes MRI fungsional?
Dokter spesialis radiologi akan membaca gambar hasil pemindaian MRI lalu memberikan laporan terkait hasil pemeriksaan kepada dokter Anda. Dokter akan menjelaskan maksud hasil pemeriksaan dan apa yang perlu dilakukan selanjutnya.
Apa saja yang perlu diperhatikan setelah MRI fungsional?
Tidak ada hal khusus yang perlu diperhatikan setelah MRI fungsional. Rawat inap paskaprosedur tidak diperlukan.
Apa saja komplikasi MRI fungsional?
MRI merupakan prosedur yang relatif aman dan risiko atau efek samping yang ditimbulkan karena prosedur ini sangat jarang terjadi.
Pada beberapa kasus, cairan pewarna kontras dapat menyebabkan mual, sakit kepala, dan nyeri atau rasa terbakar pada tempat suntikan. Reaksi alergi terhadap cairan pewarna kontras juga dapat terjadi meskipun sangat jarang. Reaksi alergi dapat berupa bentol atau mata gatal. Segera beritahukan pada teknisi medis apabila gejala-gejala tersebut dialami pasien.
Psych Central. https://psychcentral.com/lib/what-is-functional-magnetic-resonance-imaging-fmri/
Diakses pada 23 September 2020
Radiology Info. https://www.radiologyinfo.org/en/info.cfm?pg=fmribrain
Diakses pada 23 September 2020
Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/146309.php
Diakses pada 23 September 2020
WebMD. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-is-a-mri#1
Diakses pada 23 September 2020