Miomektomi adalah operasi untuk mengangkat tumor jinak pada rahim yang sering juga disebut sebagai fibroid rahim atau mioma uteri. Pada operasi ini, dokter hanya akan mengangkat bagian tumor lalu merekonstruksi bagian rahim. Setelah operasi dilakukan, gejala seperti perdarahan berlebihan saat haid dan nyeri panggul biasanya akan berkurang.
Prosedur miomektomi bisa dilakukan dengan tiga cara, yaitu miomektomi abdominal, miomektomi laparoskopi, dan miomektomi histeroskopi.
Mimektomi abdominal dilakukan dengan membuat sayatan di perut bagian bawah. Sementara itu, pada miomektomi laparoskopi dokter hanya akan melakukan sayatan kecil di titik tertentu sebagai jalan masuk alat laparoskopi yang dilengkapi kamera.
Miomektomi histeroskopi dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang dimasukkan lewat vagina dan leher rahim untuk mengambil tumor di area rahim.
Prosedur mioktemi perlu dilakukan apabila:
Sebelum prosedur miomektomi dilakukan, tim medis biasanya akan meresepkan obat-obatan pengecil ukuran fibroid untuk memudahkan pengambilan fibroid atau miom, yang memiliki efek samping berupa menopause sementara. Tim medis juga akan melalukan beberapa tes seperti tes darah, EKG, MRI, atau USG pelvis berdasarkan kondisi dan faktor risiko yang Anda miliki.
Anda disarankan berhenti merokok jika memiliki kebiasaan ini, hinggal 8 minggu sebelum pembedahan dilakukan. Anda juga akan diminta untuk berpuasa oleh tim medis sebelum menjalani miomektomi.
Apabila Anda mengonsumsi obat-obatan, tanyakan kepada tim medis mengenai boleh atau tidaknya menggunakan obat-obatan tersebut seperti biasa. Pastikan ada orang yang menemani Anda pada hari miomektomi dilakukan.
Bergantung dari prosedur yang dilakukan, tim medis dapat memberikan anestesi umum atau monitored anesthesia care (MAC), maupun anestesi spinal (lokal). Bergantung dari ukuran, jumlah, dan lokasi dari fibroid uteri, tim medis dapat melakukan salah satu dari tiga pendekatan miomektomi, yaitu:
Tindakan ini dilakukan dengan membuat sayatan di perut untuk dapat mengakses uterus dan mengambil fibroid. Prosedur ini biasanya dipilih apabila ukuran tumor cukup besar sehingga perlu akses sayatan yang lebih besar untuk mengeluarkannya.
Ini merupakan prosedur bedah minimal invasif. Dokter bedah akan mengakses fibroid uteri dengan membuat beberapa sayatan kecil pada perut.
Fibroid akan dipotong menjadi potongan kecil (morcellation) dan diambil melalui sayatan kecil di dinding perut. Tumor ini juga dapat diambil melalui insisi dari vagina (colpotomy).
Prosedur ini memiliki risiko komplikasi lebih rendah, perdarahan minimal, dan masa rawat inap yang lebih singkat dibandingkan prosedur lainnya.
Biasanya, laparoskopi akan dipilih untuk mengeluarkan tumor yang ukurannya tidak terlalu besar atau maksimal berukuran sekitar 5cm dan lokasi tumbuhnya di luar dinding rahim.
Dalam prosedur ini, tim medis akan dengan membuat akses untuk menuju fibroid melalui vagina dan serviks. Dokter bedah akan memasukkan instrumen kecil melalui vagina dan serviks hingga mencapai uterus.
Dengan menggunakan resectoscope atau morcellator, dokter bedah akan memotong tumor yang ada. Cairan steril bening (umumnya garam fisiologis) akan dimasukkan ke dalam uterus untuk mengembangkan uterus, sehingga dindingnya dapat diobservasi.
Prosedur ini biasanya dilakukan pada kondisi ukuran tumor cukup besar, jumlahnya lebih dari satu, atau untuk tumor yang tumbuh di bagian rahim yang cukup dalam.
Setelah prosedur selesai dan Anda telah menjalani rawat inap di rumah sakit, tim medis akan meresepkan obat anti yeri, mengajarkan cara merawat diri di rumah, dan berdiskusi mengenai pembatasan aktivitas dan diet. Spotting vagina dapat muncul saat di rumah dan berlangsung selama beberapa hari hingga 6 minggu, bergantung dari jenis prosedur yang Anda jalani.
Hasil yang didapatkan dari miomektomi, antara lain:
Beberapa risiko yang dapat terjadi selama prosedur miomektomi dilakukan, antara lain:
Untuk menekanrisiko tersebut, tim medis dapat memberikan suplementasi zat besi dan vitamin, memberikan terapi hormonal, dan terapi untuk mengecilkan ukuran fibroid uteri, sebelum prosedur miomektomi dilakukan.
Healthline. https://www.healthline.com/health/womens-health/myomectomy
Diakses pada 31 Maret 2020
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/myomectomy/about/pac-20384710
Diakses pada 31 Maret 2020
University of Michigan Health. https://www.uofmhealth.org/health-library/hw182148
Diakses pada 7 September 2021