Mediastinoscopy

14 Mar 2023|dr. Levina Felicia
Ditinjau olehdr. Karlina Lestari
Dokter akan memakai alat mediastinoskop untuk melakukan mediastinoscopyMediastinoscopy dilakukan dengan alat mediastinoskop

Apa itu mediastinoscopy?

Mediastinoscopy adalah tindakan medis yang dilakukan dengan tujuan memeriksa kondisi mediastinum. Prosedur ini dilakukan oleh dokter spesialis bedah thoraks dan kardiovaskular.

Mediastinum merupakan ruang di belakang tulang dada (sternum), di antara paru-paru. Di ruang mediastinum, terdapat jantung, pembuluh darah jantung, kelenjar getah bening, trakea, kerongkongan (esofagus), dan kelenjar timus.

Mediastinum dapat diperiksa dengan alat khusus bernama mediastinoskop. Alat ini berbentuk seperti selang yang lentur dengan kamera dan lampu di ujungnya.

Dengan mediastinoskop, dokter dapat melihat organ dan struktur dalam mediastinum dengan lebih jelas. Gambar dari alat ini juga dapat ditampilkan di layar komputer maupun direkam.

Kenapa mediastinoscopy diperlukan?

Mediastinoscopy biasanya disertai dengan biopsi, yaitu pengambilan jaringan agar dapat diperiksa lebih lanjut di bawah mikroskop. Biopsi dilakukan untuk memeriksa kemungkinan kanker.

Jaringan yang diambil adalah kelenjar getah bening di mediastinum. Kelenjar ini berperan membunuh virus dan bakteri dalam tubuh.

Prosedur mediastinoscopy yang disertai biopsi dianjurkan untuk mendeteksi

  • Risiko penyebaran kanker ke kelenjar getah bening. Dokter umumnya melakukan mediastinoscopy untuk mencari tahu penyebaran kanker telah agar stadium kanker dapat ditentukan.
  • Kanker limfatik, seperti limfoma
  • Beragam jenis kanker, misalnya kanker paru-paru, kanker bronkus, serta kanker pada struktur lain di mediastinum
  • Infeksi atau peradangan
  • Sarkoidosis, yakni kondisi yang menyebabkan peradangan pada organ dalam seperti hati, paru, dan limpa
  • Tumor pada kelenjar timus (timoma)

 Apa saja persiapan untuk menjalani mediastinoscopy?

Sebelum mediastinoscopy, dokter akan meminta pasien untuk menandatangani formulir persetujuan tindakan. Pasien juga akan diminta berpuasa (tidak makan dan minum) selama delapan jam sebelum prosedur.

Jangan lupa pula untuk menginformasikan riwayat medis maupun obat-obatan yang dikonsumsi pada dokter.

Bagaimana mediastinoscopy dilakukan?

Mediastinoscopy umumnya berlangsung selama 60-75 menit dan dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

  • Pasien diminta untuk mengganti pakaian dengan gaun khusus dari rumah sakit.
  • Pasien kemudian diminta untuk berbaring di meja operasi.
  • Infus akan dipasang di lengan atau tangan pasien.
  • Dokter anestesi akan memberikan anestesi umum melalui infus atau masker khusus.
  • Alat bantu pernapasan akan dipasang pada tenggorokan pasien dan terhubung dengan ventilator.
  • Denyut jantung, tekanan darah, dan pernapasan pasien akan terus dipantau sepanjang prosedur.
  • Rambut di sekitar area prosedur akan dicukur dan kulitnya dibersihkan dengan cairan antiseptik.
  • Dokter akan membuat sayatan kecil di atas tulang dada (sternum).
  • Dokter akan memasukkan jari ke dalam mediastinum dan memeriksa kelenjar getah bening.
  • Alat mediastinoskop akan dimasukkan ke dalam rongga mediastinum lewat sayatan. Biopsi kelenjar getah bening lalu
  • Setelah selesai, mediastinoskop akan dikeluarkan dan dokter akan menjahit
  • Selang pernapasan kemudian dilepas.

Sampel jaringan getah bening yang sudah diambil lewat mediastinoscopy dan biopsi akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.

Apa saja yang perlu diperhatikan setelah mediastinoscopy?

Setelah prosedur, pasien akan dibawa ke ruang pemulihan. Selama di ruangan ini, tanda-tanda vital pasien akan dipantau. Mulai dari pernapasan, detak jantung, tekanan darah, hingga tingkat kesadaran.

Pemeriksaan rontgen mungkin akan dilakukan untuk memastikan tidak adanya perdarahan atau penumpukan udara dalam rongga paru.

Luka bekas sayatan akan diperiksa oleh dokter sebelum pasien diizinkan pulang. Dokter juga akan meresepkan obat pereda nyeri dan meminta pasien mengonsumsinya sesuai petunjuk.

Pasien perlu memastikan luka operasi tetap kering dan bersih. Pasien mungkin akan diminta untuk kembali ke dokter guna melepas jahitan pada beberapa hari pascaprosedur.

Pasien dapat kembali makan seperti biasa dan kembali ke rutinitasnya setelah beberapa hari. Namun hindari aktivitas fisik yang terlalu berat sampai dokter mengizinkannya.

Harap diingat bahwa pasien dan pendampingnya perlu waspada dan menghubungi dokter apabila mengalami:

  • Demam
  • Kemerahan atau bengkak pada luka operasi
  • Perdarahan atau keluar cairan dari luka operasi
  • Batuk berdarah
  • Nyeri yang semakin parah
  • Sakit dada
  • Perubahan suara atau sesak napas

Seperti apa hasil mediastinoscopy?

Pemeriksaan mediastinoscopy biasanya memberikan hasil berupa biopsi kelenjar getah bening yang normal atau tidak normal.

Hasil tes dikatakan normal bila tidak ada tanda-tanda infeksi maupun kanker. Sebaliknya, hasil abnormal dapat mengindikasikan gangguan medis tertentu.

Apa yang harus dilakukan bila hasil mediastinoscopy tidak normal?

Setelah biopsi, dokter akan menganalisis ukuran dan bentuk sel pada sampel kelenjar getah bening. Bila ada kelainan sel, mediastinoscopy memungkinkan dokter untuk menentukan apakah kelainan tersebut bersifat jinak atau ganas.

Dokter kemudian akan melakukan pemeriksaan lanjutan maupun memberikan pengobatan. Pilihan ini tergantung pada jenis kelainan yang ditemukan.

Apa saja komplikasi mediastinoscopy?

Mediastinoscopy termasuk tindakan medis yang aman. Akan tetapi, komplikasi tetap mungkin terjadi. Beberapa komplikasi mediastinoscopy meliputi:

Bila terjadi pneumotoraks atau gangguan paru-paru lainnya, dokter akan melakukan rontgen dada guna memastikan diagnosis. Komplikasi ini umumnya bisa membaik dengan sendirinya. Namun jika pasien mengalami gejala seperti sesak napas, pengobatan medis lebih lanjut akan dilakukan.

kanker paru-paru

Johns Hopkins Medicine. https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/mediastinoscopy
Diakses pada 6 Juli 2020

Healthline. https://www.healthline.com/health/mediastinoscopy-with-biopsy
Diakses pada 6 Juli 2020

Medline Plus. https://medlineplus.gov/ency/article/003864.htm
Diakses pada 6 Juli 2020

American Cancer Society. https://www.cancer.org/treatment/understanding-your-diagnosis/tests/endoscopy/mediastinoscopy.html
Diakses pada 6 Juli 2020

University of Rochester Medical Center. https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=92&contentid=P07753
Diakses pada 6 Juli 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email