Mammografi (mammogram) adalah pemeriksaan dengan sinar-X atau rontgen untuk memeriksa atau mendeteksi kelainan di jaringan payudara, seperti kanker payudara, kalsifikasi (penumpukan kalsium), atau tumor payudara.
Pada pemeriksaan ini, payudara Anda akan ditekan oleh alat mammografi yang disebut compressor.
Penekanan dilakukan agar hasil gambar yang diambil bisa tampak lebih baik. Pada tahap ini, Anda mungkin akan merasa tidak nyaman.
Namun, jangan khawatir karena prosedur mammogram hanya berlangsung beberapa saat saja.
Berdasarkan tujuannya, mammografi terbagi menjadi dua jenis, yaitu untuk tujuan skrining dan diagnostik.
Mammografi skrining dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya tanda kemunculan kanker payudara.
Pada mammogram skrining, gambar yang diambil dari payudara hanya dari dua sudut (angle) saja.
Wanita yang tidak mengalami ciri-ciri kanker payudara apa pun bisa mengikuti skrining dengan mammogram. Namun tidak semua wanita dianjurkan menjalani pemeriksaan ini.
Hanya wanita pada kelompok usia tertentu atau memiliki faktor risiko yang dianjurkan untuk menjalani mammografi.
Dengan kata lain, tujuan mammografi skrining adalah sebagai deteksi dini kanker payudara sehingga pengobatan bisa dilakukan sesegera mungkin sebelum sel kanker menyebar.
Mammografi diagnostik dilakukan untuk mencari tahu penyebab masalah yang terjadi di payudara, seperti mencari tahu penyebab benjolan payudara.
Itu sebabnya, pengambilan gambar dilakukan dari banyak sudut supaya mendapat tampilan yang lebih baik dan detail.
Prosedur ini juga bisa dianjurkan bagi wanita dengan hasil mammogram skrining yang abnormal, untuk menilai ulang apakah hasil tes tersebut benar-benar kanker payudara atau bukan.
Sebagai upaya deteksi dini, mammografi dianjurkan untuk setiap wanita yang berusia 30 tahun dan memiliki faktor risiko kanker payudara. Pemeriksaan ini dapat dilakukan setiap satu tahun sekali secara rutin.
Jika tidak memiliki faktor risiko, Anda bisa melakukan mamogram skrining mulai usia 40 tahun setiap 1-2 tahun sekali.
Secara umum, dokter akan merekomendasikan mammografi pada orang dengan kondisi:
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum melakukan mammogram, antara lain:
Mammografi dilakukan secara rawat jalan.
Prosedur ini dilakukan dengan alat khusus berbentuk kotak, yang di depannya terdapat bagian untuk menempatkan dan memosisikan payudara.
Perangkat ini dilengkapi beberapa komponen penting tabung penghasil sinar-X, detektor gambar, dan compressor payudara.
Tergantung alat yang dipakai, mammografi bisa dilakukan secara duduk atau berdir. Mammogram dilakukan selama kurang lebih 30 menit dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Anda mungkin saja diminta mengulang mammografi. Hal ini bisa terjadi karena pemindaian sebelumnya mungkin menghasilkan gambar yang kurang jelas.
Berikut beberapa hasil yang bisa didapatkan dari pemeriksaan mammogram:
Hasil mammografi dikatakan normal bila tidak menunjukkan tanda massa atau kalsifikasi. Bila hasilnya normal, Anda mungkin diminta kembali melakukannya pada 1-2 tahun kemudian.
Hasil mammografi abnormal biasanya menunjukkan adanya kelainan pada payudara, seperti:
Hasil mammogram yang tidak normal belum tentu menandakan kanker payudara. Kebanyakan massa atau benjolan payudara yang muncul biasanya bersifat jinak.
Jika hasil mammografi tidak normal, dokter akan menyarankan Anda untuk mengulangi prosedur ini beserta pemeriksaan lain, seperti USG atau MRI payudara.
Bila hasil pemeriksaan mammogram ulang atau USG payudara menandakan gejala kanker payudara, dokter bisa merekomendasikan biopsi pada jaringan payudara untuk memastikan diagnosis.
Secara umum, mammografi termasuk prosedur aman yang dilakukan. Meski ebgitu, seperti semua tindakan medis lainnya, tetap ada risiko efek samping yang mungkin terjadi.
Mengingat mammogram menggunakan sinar-X, salah satu risiko yang mungkin terjadi adalah paparan radiasi yang tergolong rendah.
Meski demikian, jika dokter menilai manfaatnya jauh lebih besar, mammogram akan tetap dianjurkan untuk dijalani secara rutin bagi wanita di kelompok usia tertentu dan yang memiliki faktor risiko kanker payudara.
Risiko mammografi lainnya juga dapat memberikan hasil yang tidak akurat. Hal ini bergantung pada banyak hal.
Efek samping mammografi lain yang mungkin Anda rasakan, antara lain merasa sedikit nyeri pada payudara akibat penekanan yang dilakukan selama pemeriksaan. Namun, kondisi ini akan membaik dengan sendirinya.
Biaya mammografi dapat bervariasi tergantung dari fasilitas kesehatan yang menyelenggarakannya. Di rumah sakit swasta di Indonesia, layanan pemeriksaan mammografi berkisar di harga Rp231.000 hingga jutaan rupiah.
Bagi Anda yang terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, Anda dapat melakukan pemeriksaan mammogram ini secara gratis. Sebab, mammografi termasuk ke dalam rangkaian skrining dini kanker payudara yang ditanggung BPJS. Selama dilakukan dengan rujukan dari dokter (bukan permintaan sendiri).
Journal of the American College of Radiology. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28648873/
Diakses pada 10 Februari 2022
Statpearls. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559310/
Diakses pada 10 Februari 2022
MedlinePlus. https://medlineplus.gov/ency/article/003380.htm
Diakses pada 10 Februari 2022
CDC. https://www.cdc.gov/cancer/breast/basic_info/mammograms.htm
Diakses pada 5 Februari 2020
American Cancer Society. https://www.cancer.org/cancer/breast-cancer/screening-tests-and-early-detection/mammograms/mammogram-basics.html
Diakses pada 10 Februari 2022
Dartmouth College. https://geiselmed.dartmouth.edu/radiology/divisions/clinical-divisions/breast/indications-for-diagnostic-mammography/
Diakses pada 10 Februari 2022
Radiology Info. https://www.radiologyinfo.org/en/info/mammo#73f6f748c5d4492b9b957ea62ffc6e7c
Diakses pada 10 Februari 2022
Medscape. https://emedicine.medscape.com/article/1948247-overview#a5
Diakses pada 10 Februari 2022
BPJS Kesehatan.
https://www.bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/post/read/2021/1784/Biaya-Pengobatan-Kanker-Hingga-15-M-Kris-Bersyukur-Memiliki-BPJS-Kesehatan
Diakses pada 10 Februari 2022