Magnetic resonance angiography (MRA) adalah suatu prosedur yang menggunakan kekuatan medan magnet, gelombang radio, dan komputer untuk memeriksa pembuluh darah dan mengidentifikasi abnormalitas pembuluh darah.
Saat prosedur dilakukan, pasien akan diminta untuk terlentang di atas tempat tidur khusus yang tersambung dengan alat magnetic scanner yang berbentuk seperti terowongan. Pada beberapa kasus, dokter juga akan menyuntikkan zat warna khusus sebelum MRA dilakukan agar pembuluh darah bisa terlihat lebih jelas.
Prosedur MRA dilakukan untuk mendeteksi letak gangguan pembuluh darah vena dan arteri seperti pembuntuan, penyempitan, atau kerusakan di otak, leher, jantung, dada, perut, panggul, lengan, dan kaki. Tim medis akan merekomendasikan MRA untuk kondisi-kondisi di bawah ini:
MRA juga dapat dilakukan untuk membantu dokter bedah memperbaiki pembuluh darah, mengevaluasi arteri selama radioterapi, dan sebagai sarana skrining untuk orang yang memiliki penyakit pada pembuluh darah arteri.
Tim medis akan menyarankan Anda untuk tidak makan dan minum selama 4-6 jam sebelum prosedur dilakukan. Anda tidak disarankan untuk menjalani MRA apabila sedang hamil, memiliki berat di atas 136 kilogram, menggunakan alat pacu jantung, atau alat dengan bahan metal lainnya.
Pastikan Anda tidak memiliki reaksi alergi terhadap zat kontras maupun riwayat penyakit ginjal. Bila Anda memiliki riwayat alergi, beritahukan hal tersebut pada tim medis yang merawat.
Anda juga perlu memberitahukan kepada petugas apabila memiliki atau menggunakan beberapa hal di bawah ini:
Saat menjalani MRA, berikut ini beberapa tahap yang akan Anda lewati:
Hasil MRA akan dikirim ke dokter radiologi untuk pembacaan dan analisis. Selanjutnya, dokter radiologi akan mengirimkan hasil tersebut ke dokter yang merawat Anda.
Hasil MRA dikatakan normal apabila tidak terlihat adanya penyumbatan ataupun ketidakteraturan di pembuluh darah. Sementara jika ada pola pembuluh darah yang tidak normal, mungkin ini menandakan bahwa Anda mengalami pengerasan pembuluh darah yang disebut aterosklerosis atau gangguan pembuluh darah lainnya.
Apabila dari pemeriksaan ditemukan hasil yang tidak normal, dokter akan menyarankan Anda melakukan pemeriksaan lanjutan atau memulai perawatan untuk mengatasinya.
Prosedur MRA merupakan tindakan medis yang relatif aman karena tidak menggunakan radiasi seperti rontgen. Risiko MRA akibat penggunaan zat kontras dan sedasi antara lain:
Kondisi mula dan sakit kepala bisa reda dengan sendirinya, namun pada beberapa kasus dokter mungkin akan memberikan obat untuk meredakannya. Sedangkan apabila ada reaksi alergi seperti sesak napas, segera hubungi dokter agar bisa mendapatkan penanganan.
Healthline. https://www.healthline.com/health/magnetic-resonance-angiography
Diakses pada 25 Maret 2020
Radiology Info. https://www.radiologyinfo.org/en/info.cfm?pg=angiomr
Diakses pada 25 Maret 2020
Johns Hopkins Medicine. https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/magnetic-resonance-angiography-mra
Diakses pada 6 Juli 2021