Litotripsi

14 Mar 2023|dr. Levina Felicia
Ditinjau olehdr. Karlina Lestari
Litotripsi menjadi pilihan saat batu ginjal berukuran besar dan memicu nyeriLitotripsi dianjurkan ketika batu ginjal memicu nyeri pada penderita

Apa itu litotripsi?

Litotripsi adalah tindakan medis untuk menghancurkan batu ginjal, batu kandung kemih, atau batu saluran kemih menggunakan gelombang kejut atau laser. Melalui litotripsi, batu yang dihancurkan akan menjadi pecahan-pecahan kecil. Pecahan ini kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui urine.

Batu tersebut terbentuk karena adanya proses kristalisasi senyawa mineral, dan biasanya berasal dari amonia, asam urat dan kalsium. Adanya batu tersebut bisa mengganggu proses kerja organ sehingga perlu segera dikeluarkan atau dihancurkan. Operasi batu ginjal ini dilakukan oleh dokter spesialis bedah urologi. 

Apa saja jenis litotripsi?

Llitotripsi terbagi dalam dua jenis berikut:

  • Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL)

ESWL menggunakan gelombang kejut untuk menghancurkan batu.

  • Flexible ureteroscopy and laser lithotripsy (FUSRL)

FUSRL memakai laser untuk menghancurkan batu.

Kenapa litotripsi diperlukan?

Terbentuknya batu di ginjal, kandung kemih, maupun saluran kemih termasuk umum. Batu terkadang berukuran cukup kecil hingga dapat keluar sendiri lewat urine.

Namun batu yang berukuran lebih besar bisa menimbulkan nyeri dan menyumbat jalur urine. Batu ini juga dapat merusak ginjal dan saluran kemih bila terus dibiarkan.

Jika obat-obatan tidak dapat mengatasi keberadaan baru tersebut, litotripsi bisa dilakukan sebagai pilihan untuk membuang batu dengan cepat dan efektif.

Siapa yang membutuhkan litotripsi?

Litotripsi diperlukan untuk batu ginjal atau saluran kemih yang menyebabkan kondisi-kondisi di bawah ini:

Apa saja persiapan untuk menjalani litotripsi?

Beberapa persiapan di bawah ini perlu dilakukan sebelum menjalani litotripsi:

1. Kondisi tertentu

Informasikan pada dokter bedah atau perawat apabila pasien:

  • Sedang hamil atau memiliki kemungkinan hamil
  • Sedang mengonsumsi obat-obatan, suplemen, atau obat herbal tanpa resep dokter

2. Obat-obatan tertentu

Pada beberapa hari sebelum operasi, pasien harus menginformasikan pada dokter mengenai jenis-jenis obat yang boleh dikonsumsi atau tidak. Pasien perlu menghentikan konsumsi obat-obatan pengencer darah, seperti aspirin, ibuprofen, clopidogrel, dan warfarin.

3. Persiapan lainnya

Pada hari dilakukannya operasi, pasien perlu:

  • Mengikuti arahan dokter terkait puasa selama enam jam sebelum prosedur
  • Mengonsumsi obat-obatan sesuai arahan dokter
  • Sampai di rumah sakit tepat waktu

Bagaimana prosedur litotripsi dilakukan?

Litotripsi bisa dilakukan di bawah pengaruh bius lokal atau bius total, sehingga pasien tidak merasa nyeri selama operasi. Jenis obat bius yang digunakan akan ditentukan oleh dokter spesialis anestesi berdasarkan kondisi pasien.

Setelah bius efektif, dokter akan melakukan salah satu prosedur di bawah ini:

1. Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL)

Pada extracorporeal shock wave lithotripsy, prosedurnya meliputi:

  • Dokter dan teknisi medis akan memastikan lokasi batu ginjal menggunakan USG atau X-ray.
  • Lalu, alat penghasil gelombang kejut akan mengeluarkan gelombang energi besar yang dapat menghancurkan batu ginjal. Proses ini umumnya memerlukan 2.000 hingga 3.000 gelombang agar batu hancur menjadi fragmen-fragmen kecil.

2. Flexible ureteroscopy and laser lithotripsy (FUSRL)

Pada FUSRL, prosedurnya meliputi:

  • Dokter akan memasukkan uteroskop lewat uretra (saluran kencing) pasien. Alat berbentuk selang tipis ini dapat membantu dokter untuk melihat kondisi saluran kemih, mencari lokasi batu ginjal, dan memasukkan serat fiber penghasil laser guna menghancurkan batu.
  • Ketika batu ditemukan, serat fiber akan dimasukkan lewat uteroskop dan menghasilkan laser yang akan menghancurkan batu.
  • Serpihan-serpihan kecil batu kemudian diambil dengan uteroskop. Sementara butir-butir batu yang menjadi pasir akan keluar sendiri melalui urine.
  • Alat khusus bernama stent dapat diletakkan dalam saluran kemih untuk menjaga saluran ini tetap terbuka, menjaga aliran urine, dan membantu batu keluar lewat urine. Stent akan dikeluarkan dalam beberapa hari atau beberapa minggu kemudian.

Prosedur ESWL maupun FUSRL biasanya membutuhkan waktu selama satu jam.

Apa saja yang perlu diperhatikan setelah litotripsi?

Setelah efek obat bius hilang dan pasien sadar, kondisi pasien akan dipantau selama setidaknya satu jam kemudian. Langkah ini bertujuan memastikan pasien sudah stabil dan bisa pulang. Dokter juga akan memberikan instruksi dan meresepkan obat pereda nyeri.

Butuh waktu beberapa minggu hingga serpihan batu benar-benar hilang dari tubuh pasien. Pasien tidak perlu cemas jika menemukan sedikit darah dalam urine selama beberapa hari pertama pascaprosedur.

Pasien juga dapat merasakan nyeri di punggung. Namun gejala ini bisa membaik dengan obat pereda nyeri.

Sebagian pasien dapat pula mengalami memar ringan pada lokasi pemberian gelombang kejut di kulit.

Apa saja komplikasi litotripsi?

Secara umum, litotripsi tergolong sebagai prosedur yang aman. Tetapi risiko komplikasinya tetap ada, dan bisa berupa:

  • Perdarahan di sekitar ginjal, yang membutuhkan transfusi darah
  • Infeksi ginjal
  • Pecahan batu yang menyumbat aliran urine dari ginjal, sehingga menimbulkan nyeri atau kerusakan ginjal
  • Pecahan batu yang tertinggal dalam tubuh pasien
  • Luka pada lambung atau usus halus
  • Kelainan fungsi ginjal pascaprosedur
  • Memar di punggung
batu ginjalpenyakit ginjalgangguan ginjal
Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email