Litotripsi adalah tindakan medis untuk menghancurkan batu ginjal, batu kandung kemih, atau batu saluran kemih menggunakan gelombang kejut atau laser. Melalui litotripsi, batu yang dihancurkan akan menjadi pecahan-pecahan kecil. Pecahan ini kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui urine.
Batu tersebut terbentuk karena adanya proses kristalisasi senyawa mineral, dan biasanya berasal dari amonia, asam urat dan kalsium. Adanya batu tersebut bisa mengganggu proses kerja organ sehingga perlu segera dikeluarkan atau dihancurkan. Operasi batu ginjal ini dilakukan oleh dokter spesialis bedah urologi.
Llitotripsi terbagi dalam dua jenis berikut:
ESWL menggunakan gelombang kejut untuk menghancurkan batu.
FUSRL memakai laser untuk menghancurkan batu.
Terbentuknya batu di ginjal, kandung kemih, maupun saluran kemih termasuk umum. Batu terkadang berukuran cukup kecil hingga dapat keluar sendiri lewat urine.
Namun batu yang berukuran lebih besar bisa menimbulkan nyeri dan menyumbat jalur urine. Batu ini juga dapat merusak ginjal dan saluran kemih bila terus dibiarkan.
Jika obat-obatan tidak dapat mengatasi keberadaan baru tersebut, litotripsi bisa dilakukan sebagai pilihan untuk membuang batu dengan cepat dan efektif.
Litotripsi diperlukan untuk batu ginjal atau saluran kemih yang menyebabkan kondisi-kondisi di bawah ini:
Beberapa persiapan di bawah ini perlu dilakukan sebelum menjalani litotripsi:
Informasikan pada dokter bedah atau perawat apabila pasien:
Pada beberapa hari sebelum operasi, pasien harus menginformasikan pada dokter mengenai jenis-jenis obat yang boleh dikonsumsi atau tidak. Pasien perlu menghentikan konsumsi obat-obatan pengencer darah, seperti aspirin, ibuprofen, clopidogrel, dan warfarin.
Pada hari dilakukannya operasi, pasien perlu:
Litotripsi bisa dilakukan di bawah pengaruh bius lokal atau bius total, sehingga pasien tidak merasa nyeri selama operasi. Jenis obat bius yang digunakan akan ditentukan oleh dokter spesialis anestesi berdasarkan kondisi pasien.
Setelah bius efektif, dokter akan melakukan salah satu prosedur di bawah ini:
Pada extracorporeal shock wave lithotripsy, prosedurnya meliputi:
Pada FUSRL, prosedurnya meliputi:
Prosedur ESWL maupun FUSRL biasanya membutuhkan waktu selama satu jam.
Setelah efek obat bius hilang dan pasien sadar, kondisi pasien akan dipantau selama setidaknya satu jam kemudian. Langkah ini bertujuan memastikan pasien sudah stabil dan bisa pulang. Dokter juga akan memberikan instruksi dan meresepkan obat pereda nyeri.
Butuh waktu beberapa minggu hingga serpihan batu benar-benar hilang dari tubuh pasien. Pasien tidak perlu cemas jika menemukan sedikit darah dalam urine selama beberapa hari pertama pascaprosedur.
Pasien juga dapat merasakan nyeri di punggung. Namun gejala ini bisa membaik dengan obat pereda nyeri.
Sebagian pasien dapat pula mengalami memar ringan pada lokasi pemberian gelombang kejut di kulit.
Secara umum, litotripsi tergolong sebagai prosedur yang aman. Tetapi risiko komplikasinya tetap ada, dan bisa berupa: