Lip flip adalah prosedur pembesaran bibir atas dengan menyuntikkan zat kimia seperti botulinum toxin (botox). Botox pada lip flip disuntikan dalam jumlah kecil di sudut mulut dan di dekat lekukan bagian tengah bibir atas (cupid’s bow). Suntikan botox tadi akan membuat otot-otot di area tersebut rileks, sehingga dapat dibentuk untuk sedikit ditarik ke luar. Hal Ini dapat membuat permukaan bibir tampak lebih luas, besar dan penuh.
Lip flip merupakan prosedur non-bedah yang dapat menjadi pilihan di samping operasi bedah bibir atau filler bibir (dermal lip fillers). Sebab, efek sampingnya lebih sedikit, biayanya lebih murah dan prosedurnya yang terbilang cepat dan mudah. Prosedur ini hanya membutuhkan waktu 10-30 menit.
Lip flip mungkin direkomendasikan untuk pasien dengan kondisi seperti berikut:
Secara umum, efek dari prosedur ini hanya bertahan selama 8-12 minggu. Jika Anda mencari opsi yang lebih permanen, prosedur lain seperti lip lifts atau dermal lip fillers bisa jadi pilihan.
Ada beberapa hal yang akan dilalui pasien sebelum, saat, maupun setelah prosedur lip flip dilakukan, seperti berikut ini:
Selama 3-4 hari sebelum prosedur, Anda harus menghindari alkohol dan obat pengencer darah seperti aspirin, karena dapat memperburuk pembengkakan.
Prosedur lip flip dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut
Setelah prosedur lip flip selesai dilakukan, Anda bisa langsung beraktivitas seperti biasa. Namun, bibir bagian atas mungkin masih akan terasa kebas dan terlihat bengkak. Untuk mengatasinya, berikut beberapa pantangan dan tips yang perlu diperhatikan:
Setelah lip flip selesai dilakukan, Anda akan merasakan hasilnya beberapa hari kemudian. Anda akan melihat efek menyeluruh dari lip flip berupa bibir atas yang lebih tebal dan penuh sekitar 10-14 hari setelah prosedur dilaksanakan.
Hasil yang diberikan prosedur ini tidaklah permanen. Setelah 2-3 bulan pascapenyuntikkan, efeknya biasanya terlihat akan mulai menghilang. Sehingga, untuk mempertahankan bentuknya, Anda perlu menjalani penyuntikan ulang.
Lip flip umumnya dianggap sebagai prosedur yang aman dan memiliki risiko yang rendah. Penggunaan botox dalam prosedur ini terbilang sangat sedikit, tetapi, memar kecil atau pembengkakan dapat terjadi di area injeksi.
Jika dosis botox lebih besar dari dosis seharusnya, hal tersebut dapat menyebabkan bibir terlalu lemas sehingga sulit untuk menutupnya. Selain itu dosis botox yang tidak sesuai dapat menyebabkan:
Gejala-gejala tersebut akan mereda ketika botox berkurang seiring waktu.
Dalam kasus yang jarang terjadi, botox dapat menyebabkan sakit kepala, demam, dan meriang. Botulisme adalah efek samping botox yang sangat langka. Temui dokter jika Anda mengalami tanda-tanda botulisme yang meliputi:
Healthline.
https://www.healthline.com/health/everything-you-need-to-know-about-lip-flips#
Diakses pada 23 Juli 2020
Board Certified Plastic Surgeon Gregory A. Buford.
https://www.beautybybuford.com/beauty-tips/what-is-a-botox-lip-flip/
Diakses pada 23 Juli 2020
Proffer Surgical Associates
https://www.drproffer.com/blog/what-is-the-botox-lip-flip-how-does-it-work#
Diakses pada 23 Juli 2020