Limfangiografi adalah prosedur untuk memeriksa kondisi pembuluh limfa dan kelenjar getah bening. Pemeriksaan ini dilakukan dengan pencitraan khusus.
Kelenjar getah bening merupakan organ yang berada di seluruh tubuh dan dihubungkan oleh jaringan pembuluh limfa. Kelenjar ini mengandung cairan bernama cairan limpatik.
Kelenjar getah bening berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh, dan mengandung sel darah putih yang berfungsi melawan infeksi. Kelenjar ini juga dapat memerangkap sel kanker.
Kelenjar getah bening dan pembuluh limfatik tidak dapat dilihat melalui sinar-X biasa. Karena itu, limfangiografi memerlukan zat perwarna atau radioisotop (senyawa radioaktif) yang disuntikkan ke dalam tubuh pasien.
Zat kontras tersebut akan membuat kelenjar getah bening dan pembuluh limfatik tampak lebih jelas pada proses pencitraan.
Limfangiografi dapat dianjurkan untuk:
Limfangiografi dapat dilakukan untuk mendeteksi beberapa jenis kanker. Misalnya, limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin
Pada pasien dengan kanker, dokter akan menyarankan limfangiografi untuk mendeteksi ada tidaknya penyebaran kanker ke bagian lain tubuh. Prosedur ini biasanya dilakukan bersamaan dengan biopsi kelenjar getah bening.
Dokter akan mengangkat seluruh kelenjar getah bening atau mengambil sampel jaringannya untuk mendeteksi keberadaan sel-sel kanker.
Dokter juga dapat melakukan limfangiografi dengan tujuan mendiagnosis pembengkakan pada lengan atau kaki yang disebabkan oleh infeksi parasit. Contohnya, filariasis.
Beritahukan pada dokter bila Anda sedang hamil. Pasalnya, radiasi dari X-ray dapat berbahaya bagi kondisi janin.
Anda juga perlu menginformasikan pada dokter bila pasien memiliki reaksi alergi terhadap substansi yang mengandung iodin, zat pewarna kontras, dan kelainan pendarahan.
Dokter juga akan meminta pasien untuk berpuasa (tidak makan maupun minum). Langkah ini perlu dilakukan selama beberapa jam sebelum limfangiografi.
Prosedur limfangiografi dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
Limfangiografi bisa memberikan hasil normal dan abnormal. Hasilnya dikatakan normal bila tidak ada kejanggalan pada kelenjar getah bening Anda. Sedangkan hasil abnormal akan menggambarkan adanya gangguan tertentu yang perlu ditangani lebih lanjut.
Melalui limfangiografi, dokter biasanya dapat mendeteksi adanya sumbatan yang bisa menjadi tanda kanker, infeksi, atau bekas operasi sebelumnya.
Apabila menilai ada kelainan pada hasil limfangiografi Anda, dokter bisa menyarankan Anda untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut guna memastikan diagnosis. Sambil menunggu, dokter juga dapat memberikan langkah penanganan yang sesuai untuk kondisi Anda.
Selama satu atau dua hari pascaprosedur, kulit dan penglihatan pasien mungkin akan tampak biru. Demikian pula dengan warna urine dan tinja pasien. Hal ini normal terjadi dan tidak perlu dikuatirkan.
Komplikasi limfangiografi biasanya disebabkan oleh zat pewarna kontras yang disuntikkan. Komplikasinya bisa meliputi:
Ada pula risiko radiasi dari sinar-X. Ibu hamil dan anak-anak lebih sensitif terhadap radiasi ini. Namun dokter akan mengajukan limfangiografi setelah menilai bahwa manfaatnya lebih besar daripada risikonya.
Medline Plus. https://medlineplus.gov/ency/article/003798.htm
Diakses pada 29 April 2020
Healthline. https://www.healthline.com/health/lymphangiogram
Diakses pada 29 April 2020