Laparotomi adalah prosedur pembedahan dinding perut untuk memeriksa berbagai organ yang berada di dalam rongga perut. Jenis operasi bedah ini dapat membantu dokter mendiagnosis masalah pada perut, seperti nyeri, cedera, atau penyebaran penyakit tertentu.
Prosedur ini dikenal juga dengan sebutan laparotomi eksplorasi, alias eksplorasi abdomen. Melalui tindakan ini, biopsi atau pengambilan sampel jaringan pun dapat sekaligus dilakukan. Langkah ini berguna untuk membantu proses diagnosis.
Beberapa penyakit yang biasanya memerlukan operasi laparotomi, antara lain kanker hati, kehamilan ektopik, dan radang usus buntu (apendisitis).
Organ-organ dalam perut yang dapat diperiksa melalui prosedur laparotomi meliputi:
Pada beberapa kasus, operasi laparotomi juga dapat menjadi tindakan penanganan pada masalah perut yang berhasil diidentifikasi.
Tujuan utama laparotomi adalah untuk memeriksa kondisi organ di dalam perut. Prosedur ini umumnya diperlukan untuk pasien yang mengalami nyeri perut dengan penyebab yang tidak diketahui atau cedera di area perut. Cedera tersebut bisa berupa trauma tumpul (seperti terbentur saat kecelakaan) atau trauma tajam (seperti luka tembak atau luka tusuk).
Selain itu, laparotomi juga dapat dilakukan untuk memastikan penyebab dari gejala yang dialami oleh pasien atau menentukan penyebaran penyakit pada pasien endometriosis maupun kanker.
Dokter juga akan merekomendasikan laparotomi apabila pemeriksaan pencitraan, seperti rontgen dan CT scan tidak dapat menegakkan diagnosis pasien.
Beberapa indikasi penyakit yang biasanya bisa didiagnosis dan ditangani lewat laparotomi antara lain:
Ada beberapa orang yang tidak disarankan untuk melakukan laparotomi (kontraindikasi), yakni mereka yang tidak bisa diberikan anestesi umum.
Biasanya kondisi ini disebabkan oleh kombinasi faktor yang dimiliki pasien termasuk alergi obat anestesi, sepsis, ketidakstabilan hemodinamik, dan tumor ganas.
Selain menjalani berbagai pemeriksaan di atas, dokter juga akan menyarankan Anda untuk:
Secara garis besar, prosedur laparotomi dilakukan dengan langkah-langkah di bawah ini:
Sesudah operasi, Anda akan dipindah ke ruang pemulihan. Di ruangan ini, dokter dan staf medis akan memantau suhu, nadi, pernapasan, tekanan darah, dan area luka operasi Anda. Dokter juga akan memasang selang drainase di lokasi sayatan untuk mengalirkan cairan.
Setelah kondisi Anda stabil, Anda akan dipindah ke ruang perawatan biasa untuk menjalani rawat inap.
Selama satu hingga dua hari pascaoperasi, selang khusus akan dipasang lewat hidung ke dalam perut Anda. Selang ini bertujuan membantu Anda untuk mengeluarkan cairan dari lambung.
Selang kateter juga akan dipasang agar urine bisa keluar. Infus pun diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Pasalnya, Anda belum diperbolehkan makan selama beberapa hari pascaoperasi.
Anda biasanya bisa makan dan minum seperti biasa dalam 2-3 hari setelah menjalani pembedahan ini.
Dokter akan memberikan pereda nyeri, obat antimual, dan antibiotik sebagai terapi setelah operasi.
Jika laparotomi dilakukan karena kondisi darurat medis, dokter akan memindahkan Anda ke ICU agar dapat dipantau secara intensif.
Durasi rawat inap di rumah sakit yang akan Anda jalani tergantung pada tingkat keparahan kondisi medis yang Anda alami. Secara umum, pemulihan laparotomi membutuhkan waktu empat minggu.
Risiko komplikasi yang dapat muncul setelah prosedur laparotomi meliputi:
Meski begitu, dokter akan mempertimbangkan manfaat dan risiko laparotomi sebelum Anda menjalani operasi ini. Apabila dokter menilai kegunaan laparotomi lebih besar dibanding risikonya, dokter akan tetap merekomendasikannya.
Better Health Channel. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/laparotomy
Diakses pada 4 Januari 2022
Medline Plus. https://medlineplus.gov/ency/article/002928.htm
Diakses pada 4 Januari 2022
Health Direct. https://www.healthdirect.gov.au/laparotomy
Diakses pada 25 Februari 2020
Encyclopedia of Surgery. https://www.surgeryencyclopedia.com/La-Pa/Laparotomy-Exploratory.html#ixzz6DTfBxj7i
Diakses pada 25 Februari 2020
Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/laparotomy#what-to-expect
Diakses pada 4 Januari 2022
Cleveland Clinic. https://health.clevelandclinic.org/facing-surgery-kick-cigarettes-now/
Diakses pada 4 Januari 2022
NHS. https://www.rdehospital.nhs.uk/media/xynlihro/patient-information-leaflet-having-a-laparotomy-for-gynaecological-surgery-rde-19-091-001.pdf
Diakses pada 4 Januari 2022