Kuret alias kuretase adalah prosedur yang dilakukan dokter untuk mengangkat jaringan dari dalam rahim. Prosedur kuret biasanya dilakukan untuk beberapa alasan, mulai dari mengambil contoh jaringan untuk diagnosis penyakit rahim, mengeluarkan janin yang meninggal akibat keguguran, hingga mengangkat polip rahim.
Di dunia medis, kuret dikenal dengan istilah dilatasi dan kuret (dilation and curettage/D&C). Istilah tersebut berasal dari proses kuret yang perlu diawali dengan pembukaan mulut rahim atau dilatasi. Kuret sebenarnya adalah nama alat yang digunakan pada proses kuretase.
Alat kuret berbentuk seperti sendok seukuran pisau bedah dengan bagian ujung yang tajam. Alat ini berfungsi untuk mengikis jaringan yang perlu diangkat pada lapisan dinding rahim (endometrium).
Saat ini alat kuret tajam sudah jarang sekali digunakan karena risiko kesehatan yang ditimbulkan lebih besar. Sebagai gantinya, digunakan alat kuret berupa tabung fleksibel yang dilengkapi dengan vakum pengisap atau suction. Vakum yang digunakan bisa berupa vakum manual dengan pompa genggam atau mesin vakum bertenaga listrik.
Pastikan Anda mendiskusikan pilihan metode kuret yang paling tepat dengan dokter dan jangan sungkan untuk mengajukan pertanyaan apapun sebelum memutuskan untuk menjalani kuret.
Kuret dapat dilakukan untuk berbagai tujuan medis, baik sebagai tindakan diagnosis maupun pengobatan kondisi tertentu pada rahim.
Berikut ini adalah beberapa tujuan dilakukannya kuretase
Kuret dapat membantu proses diagnosis berbagai penyakit atau kelainan pada rahim, seperti:
Biasanya, kuretase akan dilakukan sebagai biopsi ketika muncul gejala, seperti:
Selain untuk mengetahui kondisi kesehatan, kuretase dan dilatasi dapat dilakukan sebagai tindakan pengobatan atau treatment.
Sebagai tindakan penanganan, kuret diperlukan untuk berbagai tujuan berikut:
Sebelum kuret dilakukan, pastikan Anda tidak memiliki kondisi berikut:
Apabila Anda mengalami kondisi di atas, beritahukan pada dokter sebelum kuretase dilakukan.
Sebelum menjalani kuret, ada beberapa hal yang harus Anda persiapkan, yakni:
Mengingat kuretase merupakan prosedur rawat jalan, Anda tidak perlu mempersiapkan baju ganti untuk menginap.
Secara umum, tahapan kuret dibagi menjadi dua, yaitu proses dilatasi dan kuretase. Dilatasi adalah proses pelebaran serviks atau leher rahim. Tujuan dilatasi adalah agar kuret bisa masuk dengan baik.
Setelahnya, proses ini dilanjutkan dengan kuretase, yaitu pengambilan jaringan yang perlu dikeluarkan dari rahim.
Berikut ini tahapan demi tahapan kuret yang biasanya dilakukan oleh dokter:
Baca juga: Tanda-Tanda Rahim Bersih Setelah Keguguran
Setelah kuret selesai, Anda akan dipindahkan ke ruangan observasi. Di ruangan ini, dokter dapat dan petugas medis akan memantau ada tidaknya perdarahan atau komplikasi lain, serta mengawasi tingkat kesadaran Anda.
Bila kondisi stabil selama observasi, Anda akan dipindahkan ke ruang perawatan biasa dan perlu menunggu 1-2 jam sampai bisa dipulangkan. Setelahnya, Anda hanya perlu melakukan rawat jalan untuk kontrol atau sesuai yang dokter instruksikan.
Beberapa hari setelah prosedur kuret, Anda mungkin akan merasakan kram perut yang ringan dan keluarnya bercak-bercak darah.
Untuk meredakan rasa tidak nyaman dan kram perut, Anda dapat meminum obat penghilang nyeri. Pada umumnya, Anda bisa kembali beraktivitas normal setelah 1-2 hari.
Meski begitu, Anda sebaiknya segera ke dokter jika muncul ciri-ciri terjadi infeksi setelah kuret, mencakup:
Kondisi leher rahim setelah kuret menjadi lebih terbuka sehingga rahim lebih rentan terhadap infeksi. Inilah sebabnya dokter akan menganjurkan Anda untuk berhubungan seksual setidaknya 2 minggu setelah kuret. Pastikan juga Anda tidak memakai tampon dulu selama beberapa waktu.
Jangan lupa untuk melakukan kontrol ke dokter setelah menjalani kuret, sesuai dengan jadwal konsultasi yang diberikan oleh dokter. Dokter akan menilai proses pemulihan pada serviks dan rahim Anda.
Secara umum, jika dilakukan dengan tenaga kesehatan terlatih di fasilitas yang memadai, kuret termasuk tindakan yang aman dengan komplikasi yang sangat jarang.
Namun pada beberapa kasus, prosedur kuret bisa menghasilkan komplikasi berupa:
Biaya kuret dapat bervariasi tergantung dari fasilitas kesehatan yang menyelenggarakannya. Sebagai gambaran, di rumah sakit swasta, biaya prosedur kuret berkisar antara Rp900.000 hingga Rp18.000.000.
Namun, kuretase umumnya merupakan tindakan yang ditanggung oleh pihak asuransi, termasuk BPJS Kesehatan, selama sesuai dengan diagnosis yang disyaratkan.
Johns Hopkins Medicine. https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/dilation-and-curettage-d-and-c
Diakses pada 7 Desember 2021
WebMD. https://www.webmd.com/women/guide/d-and-c-dilation-and-curettage#1
Diakses pada 7 Desember 2021
Healthline. https://www.healthline.com/health/d-and-c
Diakses pada 7 Desember 2021
Mayo Clinic.https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/dilation-and-curettage/about/pac-20384910
Diakses pada 19 Februari 2020
Britannica. https://www.britannica.com/technology/curette
Diakses pada 7 Desember 2021
Jackson-Madison County General Hospital. https://www.wth.org/wp-content/uploads/2019/03/DandC.pdf
Diakses pada 7 Desember 2021
Verywellhealth. https://www.verywellhealth.com/dilation-and-curettage-5116578#how-to-prepare
Diakses pada 7 Desember 2021
BPJS. https://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/post/read/2021/1805/Kuret-2-Kali-Semua-Ditanggung-JKN-KIS
Diakses pada 7 Desember 2021
Kementerian Kesehatan RI. https://kesga.kemkes.go.id/assets/file/pedoman/Pedoman%20Nasional%20APK%20Komprehensif.pdf
Diakses pada 7 Desember 2021