Kraniektomi

14 Mar 2023|dr. M. Helmi A.
Ditinjau olehdr. Reni Utari
Kraniektomi dilakukan untuk mengatasi pembengkakan otak.Kraniektomi perlu dilakukan setelah terjadinya cedera otak traumatis.

Apa itu prosedur kraniektomi?

Kraniektomi adalah suatu prosedur bedah yang dilakukan dengan membuka tengkorak untuk menghilangkan tekanan di area tersebut ketika otak mengalami pembengkakan. Kraniektomi dilakukan setelah terjadinya cedera otak traumatis dan merupakan operasi kegawatdaruratan untuk menyelamatkan jiwa yang sering juga disebut kraniektomi dekompresi (DC).

Kraniektomi juga jadi pilihan perawatan untuk perdarahan otak. Sebab, perdarahan otak yang dibiarkan akan menekan otak ke arah batang otak dan menyebabkan kerusakan otak permanen.

Mengapa prosedur kraniektomi perlu dilakukan?

Kraniektomi umumnya dilakukan untuk:

  • Menurunkan tekanan di rongga kepala (TIK)
  • Mengatasi hipertensi intrakranial (ICHT)
  • Mengatasi perdarahan otak

Ketiga hal ini biasanya dapat disebabkan oleh:

  • Cedera otak traumatis, seperti pukulan kuat pada kepala dari suatu benda
  • Bekuan darah di arteri otak
  • Stroke
  • Penyumbatan arteri di otak
  • Penumpukan cairan di otak (edema serebral)
  • Pengumpulan darah di dalam tengkorak (hematoma intracranial)

Apa perbedaan kraniotomi dari kraniektomi?

Pada kraniotomi, flap tulang diangkat dengan operasi kemudian dikembalikan ke tengkorak setelah operasi, namun pada kraniektomi flap tulang diangkat setelah operasi tetapi tidak dikembalikan lagi ke tengkorak.

Kraniotomi dilakukan agar otak dapat diakses untuk operasi lebih lanjut, sedangkan kraniektomi dilakukan untuk menghilangkan tekanan pada otak.

Apa yang harus dipersiapkan sebelum menjalani prosedur kraniektomi?

Tim medis akan menanyakan kondisi kesehatan pasien secara umum dan riwayat medis yang dapat meningkatkan risiko komplikasi dari prosedur kraniektomi dan serangkaian tes untuk menentukan apakah ada tekanan atau perdarahan di kepala.

Tim medis juga akan melakukan pemotongan atau pencukuran rambut kepala untuk memudahkan jalannya prosedur kraniektomi.

Apa yang akan dilakukan tim medis pada prosedur kraniektomi?

Pasien akan mendapatkan anestesi umum untuk membuat tertidur dan tidak merasakan nyeri selama prosedur. Kepala pasien akan ditopang dengan penahan khusus supaya tidak bergerak dan medah dijangkau tim medis.

Prosedur ini dilakukan sebagai prosedur darurat ketika tengkorak perlu cepat dibuka. Berikut ini tahapan kraniektomi dari awal hingga selesai:

  1. Dokter akan membuat sayatan di kepala dimana lokasinya dekat dengan area yang mengalami pembengkakan paling banyak
  2. Setelah itu, kulit atau jaringan di atas area tengkorak akan dikeluarkan
  3. Dokter akan mulai membuat lubang kecil di tengkorak dengan bor
  4. Dengan gergaji kecil, dokter lalu memotong area di antara lubang-lubang sampai seluruh bagian tengkorak dapat dilepas
  5. Menyimpan bagian potongan tengkorak di kantong kecil sehingga dapat dimasukkan kembai ke tengkorak ketika pasien pulih
  6. Mengeluarkan pendarahan di tengkorak dan mengobati pembengkakan
  7. Menjahit dan menutup luka di kulit kepala

Apa yang harus dilakukan setelah menjalani prosedur kraniektomi?

Pasien akan dibawa ke ruang pemulihan dan dimonitor hingga sadar sepenuhnya. Bila perlu, pasien akan dipindahkan ke ruang rawat intensif (ICU) untuk monitor yang lebih ketat.

Pada masa pengawasan ini, pasien akan dibuat tidak sadar dan menggunakan mesin untuk membantu pernapasan.

Setelah kembali ke ruang rawat inap biasa, pasien juga tetap akan dimonitor, diberikan akses intravena untuk pemberian cairan, mendapatkan perawatan luka pada daerah operasi, dan bila perlu dipasang kateter untuk membantu buang air kecil. Sebagian orang mengenakan helm khusus untuk melindungi lubang di kepala dari cedera.

Setelah kondisi pulih, ahli bedah akan menutupi kembali lubang dengan potongan tengkorak yang telah disimpan atau menggunakan implan tengkorak sintetis, prosedur ini disebut kranioplasti.

Apa saja risiko dari prosedur kraniektomi?

Beberapa risiko yang dapat terjadi pada prosedur kraniektomi, antara lain:

  • Kerusakan otak permanen
  • Pengumpulan cairan yang dapat menginfeksi otak (abses)
  • Radang otak (meningitis)
  • Perdarahan antara otak dan kulit kepala (hematoma subdural)
  • Infeksi otak
  • Kehilangan kemampuan untuk berbicara
  • Kelumpuhan pada separuh atau seluruh tubuh
  • Koma
  • Kematian otak
operasipenyakit otakstroke

Healthline. https://www.healthline.com/health/craniectomy
Diakses pada 25 Maret 2020

Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/319755
Diakses pada 25 Maret 2020

Very Well Health. https://www.verywellhealth.com/craniotomy-vs-craniectomy-3157265
Diakses pada 25 Maret 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email