Kolesistektomi

14 Mar 2023|dr. M. Helmi A.
Ditinjau olehdr. Reni Utari
Kolesistektomi adalah pembedahan yang dilakukan untuk mengangkat kandung empedu.Tindakan kolesistektomi diperlukan antara lain ketika ada batu empedu.

Apa itu prosedur kolesistektomi?

Kolesistektomi adalah tindakan bedah yang bertujuan untuk mengambil kandung empedu. Kandung atau kantung empedu adalah organ berbentuk seperti buah pir yang berada di bawah organ hati, di perut bagian kanan atas. Fungsi dari kandung empedu adalah mengambil dan menyimpan cairan empedu (asam empedu) yang diproduksi oleh organ hati.

Kolesistektomi merupakan tindakan atau prosedur yang umum dan minim risiko komplikasi. Ada dua jenis metode kolesistektomi yaitu, kolesistektomi laparoskopi dan kolesistektomi terbuka.

Mengapa prosedur kolesistektomi perlu dilakukan?

Kolesistektomi umumnya dilakukan atas indikasi adanya batu kandung empedu (batu empedu atau kolelitiasis), serta komplikasi yang ditimbulkannya seperti:

  • Koledokolitiasis atau batu empedu di saluran empedu
  • Kolesistitis atau peradangan pada kandung empedu
  • Polip berukuran besar pada kandung empedu
  • Peradangan pankeras atau pankreatitis akibat batu empedu

Apa yang harus dipersiapkan sebelum menjalani prosedur kolesistektomi?

Beberapa hal yang harus dipersiapkan dan akan diinstruksikan oleh dokter bedah sebelum menjalani prosedur kolesistektomi, antara lain:

  • Pemeriksaan kondisi kesehatan secara umum dan beberapa tes laboratorium seperti tes darah lengkap, urinalisis, ultrasonografi abdomen, dan sejumlah pemeriksaan lain yang diperlukan sesuai kondisi kesehatan Anda.
  • Tidak makan pada malam sebelum hari pembedahan. Minum obat dengan air putih masih diperbolehkan, tetapi lebih baik makan dan minum setidaknya empat jam sebelum tindakan pembedahan.
  • Menghentikan penggunaan obat-obatan dan suplemen, kecuali dalam kondisi darurat. Konsultasikan dengan dokter mengenai konsumsi obat-obatan. Sebab, beberapa obat-obatan dapat meningkakan risiko perdarahan selama proses operasi.
  • Menyiapkan perlengkapan untuk menginap di rumah sakit. Memang umumnya, tidak dibutuhkan prosedur rawat inap setelah kolesistektomi. Namun pada beberapa kasus timbul komplikasi yang menyebabkan perlunya rawat inap dan pengawasan lebih lanjut.
  • Mengajak keluarga atau teman untuk menemani hingga prosedur operasi selesai dan untuk mengantarkan Anda pulang ke rumah.

Apa yang harus dilakukan sebelum menjalani prosedur kolesistektomi?

Kolesistektomi dilakukan dengan prosedur anestesi umum, sehingga Anda akan kehilangan kesadaran sementara selama proses pembedahan. Sebelum prosedur pembedahan dilakukan, obat-obatan sedasi dan anestesi akan diberikan melalui suntikan intravena atau pembuluh darah. Ketika Anda sudah mulai kehilangan kesadaran tim medis akan memasukkan selang intubasi yang membantu Anda untuk bernapas.

Apa yang akan dilakukan tim medis pada prosedur kolesistektomi?

Bergantung dari situasi dan kondisi kesehatan Anda, dokter bedah akan melakukan kolesistektomi laparoskopi atau kolesistektomi terbuka. Berikut ini penjelasan singkat mengenai kedua prosedur kolesistektomi tersebut:

1. Kolesistektomi laparoskopi:

Kolesistektomi laparoskopi dilakukan oleh dokter bedah dengan membuat empat irisan atau sayatan kecil di bagian perut.

Dari sayatan tersebut, dokter bedah akan memasukkan tabung yang dilengkapi kamera ke satu lubang yang telah disambungkan ke layar monitor. Tiga lubang lainnya digunakan untuk memasukkan alat-alat bedah yang digunakan untuk mengangkat kandung empedu.

Setelah kandung empedu terangkat, Anda akan menjalani tes pencitraan seperti X-ray atau ultrasonografi bila dokter bedah mencurigai adanya batu empedu atau kelainan lain di saluran empedu. Kemudian, sayatan tersebut ditutup dengan jahitan dan Anda akan dibawa ke ruang pemulihan.

Prosedur ini memakan waktu kurang lebih satu hingga dua jam.

2. Kolesistektomi terbuka:

Kolesistektomi terbuka dilakukan oleh dokter bedah dengan membuat sayatan sepanjang kurang lebih 15 cm di daerah perut di bawah tulang rusuk kanan. Otot-otot dan jaringan sekitar akan ditarik, supaya struktur organ hati dan kandung empedu nampak jelas serta memudahkan pengangkatan kandung empedu.

Setelah kandung empedu terangkat, dokter bedah akan menutup sayatan dengan jahitan dan Anda akan dibawa ke ruang pemulihan. Prosedur kolesistektomi terbuka memakan waktu kurang lebih satu hingga dua jam.

Apa yang harus dilakukan setelah menjalani prosedur kolesistektomi?

Setelah prosedur kolesistektomi selesai dilakukan, Anda akan dibawa ke ruang pemulihan dan menunggu efek obat-obatan anestesi untuk menghilang. Setelah efek obat-obatan anestesi menghilang, pasien yang menjalani kolesistektomi laparoskopi dapat pulang pada hari yang sama atau membutuhkan waktu rawat inap semalam setelah kolesistektomi selesai dilakukan.

Sementara itu, pasien yang menjalani kolesistektomi terbuka, membutuhkan waktu rawat inap lebih lama, yaitu sekitar dua hingga tiga hari, bila tidak mengalami komplikasi.

Hasil apa yang didapatkan dari kolesistektomi?

Setelah prosedur kolesistektomi dilakukan, Anda akan merasakan hilangnya nyeri, rasa tidak nyaman, infeksi, dan gejala lain akibat adanya batu empedu. Setelah menjalani kolesistektomi, Anda tidak perlu khawatir batu empedu akan muncul kembali.

Beberapa orang tidak memiliki masalah atau gangguan pencernaan sesudah prosedur kolesistektomi selesai dilakukan. Namun, sejumlah orang juga dapat mengalami gangguan seperti diare atau buang air besar dengan konsistensi cair, yang akan hilang dengan sendirinya. Bila merasakan perubahan yang signifikan terkait saluran pencernaan atau ada gejala yang baru segera hubungi dokter Anda untuk berkonsultasi.

Pasien yang menjalani kolesistektomi laparoskopi dapat kembali beraktivitas seperti semula dalam beberapa hari setelah operasi. Namun, pasien yang menjalani kolesistektomi terbuka membutuhkan waktu satu minggu atau lebih untuk pulih untuk dapat beraktivitas kembali seperti sedia kala.

Apa saja risiko dari prosedur kolesistektomi?

Beberapa komplikasi yang dapat terjadi selama prosedur kolesistektomi, antara lain:

  • Kebocoran empedu
  • Perdarahan
  • Infeksi
  • Kerusakan di organ sekitar kandung empedu seperti saluran empedu, hati, dan usus halus
  • Efek dari anestesi umum berupa pembentukan bekuan darah dan pneumonia
operasibatu empedukanker saluran empedu

Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/cholecystectomy/about/pac-20384818
Diakses pada 7 Februari 2020

American College of Surgeon. https://www.facs.org/~/media/files/ education/patient%20ed/cholesys.ashx
Diakses pada 7 Februari 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email