Induksi persalinan adalah prosedur yang dilakukan untuk menstimulasi rahim agar berkontraksi sehingga bisa tercapai persalinan normal lewat vagina. Biasanya, dokter akan merekomendasikan induksi apabila ada kekhawatiran akan keselamatan ibu dan janin jika persalinan tidak segera terjadi.
Salah satu penanda keberhasilan induksi persalinan adalah seberapa lunak atau kerasnya leher rahim (serviks) seorang wanita hamil saat induksi akan dilakukan.
Sama seperti prosedur medis lainnya, induksi persalinan juga dapat mengakibatkan berbagai risiko. Namun tindakan medis ini biasanya tetap direkomendasikan oleh dokter bila manfaatnya melebihi risikonya.
Dokter bisa mempertimbangkan untuk melakukan induksi persalinan diperlukan apabila Anda mengalami kondisi-kondisi di bawah ini:
Walau begitu, tidak semua perempuan yang mengalami kondisi di atas otomatis menjadi kandidat yang cocok untuk menjalani induksi persalinan. Terdapat penilaian tertentu yang disebut skor Bishop untuk menentukan apakah seorang ibu hamil dapat melahirkan normal tanpa memerlukan induksi persalinan atau tidak.
Parameter yang dinilai pada sistem skor Bishop meliputi:
Makin tinggi skor yang Anda miliki, persentase keberhasilan induksi persalinan akan makin tinggi pula. Berikut contohnya:
Induksi persalinan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin. Persiapan yang dapat Anda lakukan sebelum menjalaninya meliputi:
Terdapat beberapa metode induksi persalinan yang bisa dilakukan oleh dokter. Berikut penjelasannya:
Dokter bisa melakukan pematangan serviks dengan prostaglandin sintetik yang dimasukkan ke dalam vagina. Setelahnya, kontraksi dan denyut jantung janin akan dipantau dengan ketat.
Selain dengan prostaglandin, cara lain untuk melakukan pematangan serviks adalah menyisipkan selang kateter dilengkapi balon ke dalam serviks. Balon ini bisa dikembungkan sesuai ukuran yang diinginkan oleh dokter.
Amniotomi adalah prosedur memecah selaput ketuban. Pada metode ini, dokter akan membuat lubang kecill pada selaput ketuban.
Anda mungkin akan merasakan aliran air ketuban yang hangat keluar begitu selaput ketuban dipecahkan oleh dokter. Amniotomi dilakukan bila sudah terjadi pembukaan sebagian, penipisan serviks, dan kepala bayi telah turun ke rongga panggul.
Dokter juga bisa menggunakan obat yang merangsang kontraksi yang disebut oksitosin. Selama obat diberikan melalui infus, kontraksi dan detak jantung janin akan dipantau.
Pada kebanyakan kasus, induksi persalinan berujung pada kelahiran normal lewat vagina. Bila induksi gagal, dokter mungkin merekomendasikan metode induksi persalinan lain atau operasi caesar.
Sama seperti prosedur medis lain, induksi persalinan juga memiliki risiko tersendiri. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:
Meski begitu, dokter telah mempertimbangkan secara matang mengenai manfaat dan risiko induksi persalinan yang akan Anda jalani. Bila menilai bahwa manfaatnya lebih tinggi dari risikonya, dokter akan merekomendasikan prosedur ini.
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/labor-induction/about/pac-20385141
Diakses pada 24 Februari 2020
What to Expect. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/labor-induction/
Diakses pada 24 Februari 2020
Healthline. https://www.healthline.com/health/pregnancy/bishop-score
Diakses pada 24 Februari 2020