Implan batang otak auditory adalah pilihan pemasangan alat bantu dengar bagi orang dengan gangguan pendengaran yang tidak bisa menggunakan implan koklea. Alat ini awalnya dikembangkan untuk orang dewasa yang didiagnosis dengan neurofibromatosis tipe 2 sebagai kondisi genetik langka, yang dapat menyebabkan tumor tumbuh pada saraf.
Akan tetapi, sekarang prosedur ini juga dilakukan lebih luas untuk orang dewasa dan anak-anak dengan kelainan saraf dan telinga bagian dalam lainnya.
Implan batang otak auditory kini direkomendasikan bagi orang dengan gangguan pendengaran akibat saraf pendengaran yang hilang, saraf pendengaran berukuran sangat kecil atau karena telinga bagian dalam yang abnormal (koklea).
Perangkat ini bekerja dengan cara merangsang jalur pendengaran di batang otak, melalui pembedahan di telinga bagian dalam dan saraf pendengaran.
Prosedur ini biasanya dilakukan bagi orang-orang dengan kondisi berikut ini:
Sebelum menjalani prosedur implan batang otak auditory, umumnya pasien akan menjalani serangkaian pemeriksaan termasuk:
Dokter akan menganalisis kondisi pasien sesuai dengan berbagai hasil tes di atas. Jika memenuhi syarat, prosedur implan batang otak auditory akan dilakukan.
Implan batang otak auditory adalah operasi yang kompleks. Biasanya prosedur ini dilakukan oleh tim medis yang terdiri dari dokter bedah saraf, dokter anestesi dan spesialis saraf. Selain itu seorang ahli elektrofisiologi dan audiolog akan melakukan pengujian ekstensif selama prosedur untuk membantu menyempurnakan penempatan implan.
Langkah prosedur Implan batang otak auditory terdiri dari tiga bagian utama, yakni:
Bagi pasien neurofibromatosis tipe 2, pembedahan sering dilakukan bersamaan dengan pengangkatan tumor di saraf pendengaran.
Setelah operasi, pasien akan menjalani serangkaian sesi dengan audiolog untuk menyesuaikan prosesor suara, sekaligus mempelajari cara menggunakan dan menafsirkan sinyal dari implan. Proses ini bisa memakan waktu berbulan-bulan. Pasien biasanya akan bertemu dengan audiolog setiap 2-4 bulan di tahun pertama dan setiap tahun setelah tahun pertama.
Meski tidak akan mengembalikan pendengaran normal, implan batang otak auditory mampu:
Komplikasi pada implan batang otak auditory jarang terjadi. Akan tetapi dalam proses pembedahan, bisa saja muncul kebocoran cairan serebrospinal, kelumpuhan saraf wajah (kehilangan gerakan wajah karena kerusakan saraf), luka infeksi, penyakit meningitis, pengangkatan tumor yang tidak lengkap, dan kegagalan implan.
Tingkat komplikasi serius terbilang sangat rendah. Terutama jika tindakan dilakukan di fasilitas kesehatan oleh tim medis yang berpengalaman.
Mayo Clinic.
https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/auditory-brainstem-implant/about/pac-20384649
Diakses pada 28 April 2020
Cleveland Clinic
https://my.clevelandclinic.org/health/articles/16379-auditory-brainstem-implant
Diakses pada 28 April 2020