Histerektomi

Ditinjau olehdr. Reni Utari
Histerektomi adalah operasi pengangkatan rahim pada wanitaHisterektomi dilakukan untuk mengatasi berbagai gangguan, salah satunya kanker serviks

Apa itu histerektomi?

Histerektomi adalah operasi pengangkatan rahim (uterus) pada wanita. Tindakan ini biasanya dilakukan untuk menangani penyakit seperti kanker serviks, endometriosis, nyeri panggul kronis, hingga fibroid rahim. Setelah rahim diangkat, seorang wanita jadi tidak akan mengalami menstruasi lagi, sehingga tidak dapat hamil. 

Selain mengangkat rahim, dokter juga terkadang sekaligus mengangkat indung telur (ovarium) dan tuba falopi. Bila kedua ovarium diangkat, maka menopause akan terjadi. Prosedur pengangkatan rahim beserta indung telur dan tuba falopi ini disebut histerektomi total dengan salpingo-oophorectomy.

Tindakan histerektomi dapat dibagi menjadi empat jenis berdasarkan organ apa saja yang diangkat, yaitu:

  • Histerektomi parsial atau sebagian: hanya mengangkat rahim tanpa leher rahim (serviks)
  • Histerektomi total: pengangkatan rahim sekaligus serviks 
  • Histerektomi total dengan salpingo-oophorectomy bilateral: prosedur pengangkatan rahim, leher rahim, tuba falopi, dan indung telur
  • Histerektomi radikal: mengangkat rahim dan jaringan sekitarnya (seperti tuba falopi, sebagian vagina, indung telur, kelenjar getah bening, dan jaringan lemak)

Kenapa histerektomi diperlukan? 

Histerektomi diperlukan untuk menangani beberapa penyakit, seperti:

1. Kanker rahim dan kanker serviks

Tindakan histerektomi direkomendasikan sebagai pilihan penanganan utama untuk kanker rahim atau kanker serviks. Operasi ini biasanya dikombinasikan dengan terapi radiasi atau kemoterapi.

2. Fibroid rahim

Fibroid rahim (miom) adalah tumor jinak yang menyebabkan perdarahan persisten, anemia, nyeri panggul, atau tekanan pada kantung kemih. 

3. Endometriosis

Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan abnormal yang melapisi rahim bertumbuh di luar rahim. Misalnya, pada indung telur, tuba falopi, organ panggul, atau organ dalam perut lainnya.

4. Prolaps uterus

Prolaps uterus adalah keadaan turunnya rahim dari posisi seharusnya di panggul ke vagina. Hal ini terjadi karena jaringan penyokong dan jaringan ikat sekitar rahim melemah.

5. Perdarahan abnormal pada vagina

Perdarahan pada vagina dikatakan abnormal apabila volume darah yang keluar sangat banyak dan terjadi dalam waktu lama dan tidak teratur di tiap siklus haid. Kondisi ini bisa disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, infeksi, kanker, dan fibroid.

6. Nyeri panggul kronis

Nyeri panggul dikatakan kronis apabila kondisi ini terjadi selama enam bulan atau lebih. Ada beberapa kondisi yang bisa memicu terjadinya nyeri panggul yang tak kunjung hilang, antara lain adenomiosis, infeksi saluran kemih, dan radang panggul. Selain nyeri, gejala lain juga dapat muncul sesuai penyebabnya.

Pada kanker rahim atau kanker serviks, histerektomi adalah metode pengobatan utama. Karena itu, prosedur ini direkomendasikan untuk wanita yang mengalaminya, berapapun usianya. 

Sementara itu untuk penyakit rahim lain, di mana masih ada metode penanganan lain, histerektomi biasanya menjadi metode terakhir yang dianjurkan oleh dokter. Khususnya bila usia Anda masih di bawah 40-50 tahun.

Histerektomi kemudian akan disarankan apabila semua penanganan tidak membuahkan hasil yang memuaskan. biasanya akan merekomendasikan metode lain terlebih dahulu. 

Namun bila Anda sudah memasuki usia menopause (lebih dari 40-50 tahun) dan metode pengobatan lain tidak berhasil, histerektomi bisa menjadi langkah penanganan yang terbaik. 

Seberapa sering Anda harus menjalani histerektomi?

Histerektomi hanya dilakukan satu kali. Setelah rahim diangkat, Anda akan diminta untuk melakukan kontrol rutin ke dokter.

Bila ditemukan kelainan pada indung telur dan tuba falopi di kemudian hari dan memang memerlukan pembedahan, dokter bisa merekomendasikan salpingo-oophorectomy.

Apa saja persiapan untuk menjalani histerektomi?

Normal bila Anda merasa cemas sebelum menjalani histerektomi. Namun hal-hal di bawah ini bisa Anda persiapkan:

  • Mengumpulkan informasi sebanyak mungkin sebelum menjalani operasi

Anda bisa bertanya mengenai operasi ini pada dokter atau mencari informasi di situs-situs kesehatan yang terpercaya agar akurat. Dengan informasi yang lengkap, Anda bisa mempertimbangkan keputusan besar ini dengan matang.

Anda juga perlu membicarakannya dengan pasangan maupun keluarga supaya mendapatkan masukan.

  • Ikuti petunjuk dokter dengan saksama

Diskusikan dengan dokter mengenai obat-obatan yang Anda konsumsi, termasuk obat herbal serta suplemen. Tanyakan apakah ada konsumsi obat-obatan yang perlu Anda hentikan sebelum menjalani histerektomi

  • Diskusikan jenis obat bius untuk operasi

Anda juga bisa menanyakan tentang jenis-jenis obat pembiusan yang tersedia, dan tipe mana yang paling dianjurkan untuk Anda.

  • Susun jadwal operasi bersama dokter

Jadwalkan dengan dokter mengenai kapan operasi akan dilakukan supaya Anda bisa mempersiapkan diri.

Pada hari operasi, dokter akan meminta Anda untuk:

  • Mandi dengan sabun yang disediakan oleh dokter bedah. Langkah ini bertujuan mengurangi risiko infeksi.
  • Melakukan bilas vagina dan bilas rektum (menggunakan enema) sebelum operasi juga bisa dianjurkan.
  • Menerima suntikan obat antibiotik untuk menurunkan risiko infeksi setelah histerektomi.

Bagaimana prosedur histerektomi dilakukan?

Histerektomi umumnya dilakukan dengan bius umum (total), sehingga Anda akan tertidur dan tidak mengingat atau merasakan apa-apa selama pembedahan dilakukan. Prosedur ini biasa berlangsung selama 1-2 jam. 

Secara umum, langkah-langkah histerektomi meliputi:

  • Pengosongan kandung kemih dengan memasang kateter atau selang urine. Kateter ini akan terus dipasang selama operasi dan beberapa saat setelahnya.
  • Dokter kemudian membersihkan vagina dan perut Anda dengan cairan steril.
  • Dokter lalu membuat sayatan untuk mengangkat rahim Anda. Teknik operasi dan jenis sayatan ini bisa berbeda-beda, sesuai dengan jenis histerektomi yang Anda jalani. Contohnya, histerektomi abdominal, vaginal, atau laparaskopi.

Berdasarkan tekniknya, histerektomi terbagi menjadi tiga jenis berikut ini:

  • Histerektomi abdominal

Dokter akan membuat sayatan cukup besar pada dinding perut bagian bawah sebagai jalan untuk mengangkat rahim.

  • Histerektomi laparaskopi

Dokter akan membuat beberapa sayatan kecil di perut Anda. Proses pengangkatan rahim akan dilakukan dengan panduan laparaskop, yaitu alat yang memiliki kamera pada ujungnya.

Laparoskop akan dimasukkan pada salah satu sayatan kemudian menampilkan gambar ada layar. Dokter akan melakukan histerektomi sambil melihat gambar tersebut.

Karena sayatan-sayatannya berukuran lebih kecil, pemulihan pascaprosedur laparaskopi umumnya lebih cepat dibandingkan operasi dengan sayatan terbuka.

  • Histerektomi vaginal

Dokter akan mengangkat rahim dengan membuat sayatan kecil pada bagian dalam vagina. Karena tidak terdapat sayatan luar, jenis operasi ini tidak akan meninggalkan bekas luka yang terlihat.

Setelah operasi, dokter bisa memasukkan kasa ke dalam vagina Anda setelah operasi. Langkah ini bertujuan mengendalikan perdarahan. Dokter kemudian mengeluarkan kasa ini pada beberapa hari setelah operasi. 

Setelah operasi selesai, kondisi Anda akan dipantau di ruang pemulihan selama beberapa jam. Selama di ruangan ini, petugas medis akan memantau tanda-tanda vital dan tingkat kesadaran Anda ketika efek bius mulai hilang.

Setelah Anda sadar dan kondisi Anda dinilai stabil, Anda akan dipindahkan ke ruang perawatan biasa. 

Apa saja yang perlu diperhatikan selama penyembuhan setelah histerektomi?

Di ruang perawatan biasa, petugas kesehatan akan memantau ada tidaknya tanda nyeri yang Anda rasakan. Mereka juga bisa memberikan obat antinyeri bila Anda merasa sakit.

Anda juga disarankan untuk bergerak secara bertahap. Mulai dari miring kiri dan kanan di tempat tidur, duduk, berdiri, hingga berjalan.

Durasi perawatan di rumah sakit biasanya berlangsung selama 1-2 hari. Setelah itu, Anda bisa melakukan rawat jalan.

Hal-hal berikut bisa Anda lakukan di rumah untuk mempercepat penyembuhan setelah histerektomi:

  • Beristirahat yang cukup

Anda baru saja menjalani operasi besar, jadi pastikan Anda beristirahat dengan cukup.

  • Aktif bergerak

Gerakan seperti berjalan di dalam dan sekitar rumah bisa Anda lakukan secara bertahap. 

  • Jangan melakukan aktivitas berat

Hindari aktivitas yang terlalu berat, contohnya mengangkat barang berat selama enam minggu setelah operasi.

  • Menunda aktivitas seksual

Aktivitas seksual bisa kembali Anda lakukan pada enam minggu pascaoperasi.

  • Memakai pembalut untuk pasien operasi histerektomi vaginal

Apabil Anda menjalani hiterektomi vaginal, Anda mungkin akan mengalami perdarahan selama 10 hari setelah operasi. Anda bisa menggunakan pembalut untuk menampung darah tersebut.

  • Perhatikan durasi pemulihan

Jika Anda menjalani histerektomi vaginal atau laparaskopi, Anda dapat kembali beraktivitas seperti biasa dalam waktu 3-4 minggu setelah operasi. Sementara pada histerektomi abdominal, Anda biasanya baru bisa kembali beraktivitas setelah 4-6 minggu. 

Apa saja risiko histerektomi?

Sama seperti operasi besar lainnya, histerektomi juga memiliki risiko yang meliputi: 

  • Perdarahan hebat
  • Kerusakan jaringan di sekitar rahim, seperti kandung kemih, saluran kemih, pembuluh darah, dan saraf
  • Infeksi
  • Terbentuknya gumpalan darah
  • Efek samping pembiusan, misalnya mual dan muntah, menggigil, suara serak, kebingungan, dan pusing
  • Sumbatan pada usus
  • Sulit untuk menahan buang air kecil

Walaupun begitu, tidak berarti histerektomi adalah prosedur operasi yang berbahaya. Dokter akan merekomendasikannya setelah mempertimbangkan bahwa manfaat histerektomi lebih besar dari risikonya.

Dokter juga akan menjelaskan pada Anda mengenai langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh tim medis yang akan melakukan operasi, guna mengurangi risiko tersebut.

Jangan ragu untuk menanyakan semua hal pada dokter agar Anda bisa mendapatkan informasi sejelas-jelasnya. Dengan ini, kekhawatiran Anda mengenai operasi histerektomi diharap dapat berkurang.

mioma uteripolip rahimpenyakit rahimkanker serviksradang panggulkanker rahim

Medline Plus. https://medlineplus.gov/Histerektomi.html
Diakses pada 5 Februari 2020

Mayoclinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/abdominal-Histerektomi/about/pac-20384559
Diakses pada 5 Februari 2020

NHS. https://www.nhs.uk/conditions/Histerektomi/
Diakses pada 5 Februari 2020

Healthline. https://www.healthline.com/health/Histerektomi
Diakses pada 5 Februari 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email