Gonioskopi adalah pemeriksaan yang dilakukan dokter mata untuk mengevaluasi sudut mata yang berfungsi sebagai tempat keluar cairan dari bola mata. Area ini disebut sebagai drainage angle yang terletak antara selaput pelangi dan selaput bening mata.
Indikasi paling sering dilakukannya gonioskopi adalah untuk mengevaluasi sudut mata pada pasien yang mengalami glaukoma.
Glaukoma seringkali dikaitkan dengan peningkatan tekanan dalam bola mata yang menyebabkan kerusakan pada saraf mata dan menyebabkan penurunan penglihatan dan bahkan kebutaan.
Penyakit mata ini dibagi menjadi glaukoma sudut terbuka dan glaukoma sudut tertutup. Kebanyakan jenis glaukoma yang ditemui adalah glaukoma sudut terbuka dimana tidak terdapat gejala apapun yang signifikan sehingga pasien tidak menyadarinya sampai sudah terjadi penurunan penglihatan.
Sebaliknya glaukoma sudut tertutup akan memberikan gejala berupa nyeri kepala hebat, nyeri mata, mual dan muntah, pandangan kabur, melihat lingkaran sekitar lampu, dan mata merah. Glaukoma sudut tertutup adalah kondisi kegawatdaruratan yang harus mendapat penanganan segera.
Karena penurunan fungsi penglihatan akibat glaukoma tidak dapat diperbaiki, penting melakukan pemeriksaan mata rutin, salah satunya dengan gonioskopi untuk mengetahui sudut mata apakah terbuka atau tertutup.
Gonioskopi dilakukan untuk mengevaluasi fungsi drainage angle pada pasien yang mengalami glaukoma. Selain glaukoma, orang yang juga mungkin membutuhkan gonioskopi adalah orang yang mengalami gejala uveitis, trauma mata, dan tumor mata.
Pemeriksaan ini juga bisa dilakukan sebagai salah satu skrining saat pemeriksaan mata rutin, terutama pada orang yang sudah berusia 40 tahun ke atas, karena risiko mengalami glaukoma semakin tinggi.
Prosedur gonioskopi umumnya dilakukan dengan langkah berikut:
Hasil gonioskopi dapat berupa:
Gonioskopi dapat membantu dokter mata menentukan apakah sudut mata seseorang tertutup atau tidak. Bila sudut matanya tertutup, dokter akan menentukan apakah perlu segera dilakukan tindakan segera, salah satunya dengan membuat lubang untuk mengalirkan cairan bola mata keluar pada sudut mata dengan laser.
Hingga saat ini, belum ada komplikasi gonioskopi yang ditemukan.
American Academy of Ophthalmology. https://www.aao.org/eye-health/treatments/what-is-gonioscopy
Diakses pada 21 Juli 2020
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/glaucoma/symptoms-causes/syc-20372839
Diakses pada 21 Juli 2020
John Hopkins Medicine. https://www.hopkinsmedicine.org/wilmer/services/glaucoma/book/ch06s02.html
Diakses pada 21 Juli 2020
Medicinet. https://www.medicinenet.com/glaucoma/article.htm
Diakses pada 21 Juli 2020