Gastrektomi

14 Mar 2023|dr. Levina Felicia
Ditinjau olehdr. Reni Utari
Gastrektomi bisa dilakukan untuk mengangkat sebagian atau seluruh lambungGastrektomi adalah operasi pengangkatan lambung

Apa itu gastrektomi?

Gastrectomy atau gastrektomi adalah operasi pengangkatan lambung. Prosedur ini bisa mengangkat seluruh atau sebagian lambung, dan harus dilakukan oleh dokter spesialis bedah.

Prosedur gastrektomi biasanya digunakan untuk mengatasi kanker lambung. Operasi ini juga diharapkan dapat mencegah penyebaran, dan kambuhnya kanker.

Apa saja jenis gastrektomi?

Pada umumnya, gastrektomi memiliki empat jenis di bawah ini:

  • Gastrektomi parsial

Operasi ini melibatkan pengangkatan bagian lambung tertentu. Bagian yang biasanya diangkat adalah bagian lambung bawah.

  • Gastrektomi total

Sesuai namanya, operasi ini akan mengangkat seluruh bagian lambung.

  • Sleeve gastrectomy

Sleeve gastrectomy adalah operasi pengangkatan bagian lambung sebelah kiri. Prosedur ini umumnya termasuk jenis operasi untuk menurunkan berat badan.

  • Esofagogastrektomi

Esofagogastrektomi melibatkan pengangkatan bagian atas lambung dan sebagian kerongkongan (esofagus).

Siapa yang membutuhkan gastrektomi?

Gastrektomi paling sering dilakukan untuk menangani kanker lambung. Selain itu, operasi ini disarankan pada pasien dengan kondisi medis berikut:

Saat dilakukan untuk menangani obesitas, prosedur ini dapat mengecilkan ukuran lambung sehingga lambung akan lebih cepat penuh. Dengan begitu, pasien akan makan lebih sedikit karena lebih cepat kenyang.

Operasi gastrektomi untuk menurunkan berat badan hanya dilakukan jika langkah-langkah lain tidak efektif. Misalnya, perubahan pola makan, olahraga, konsumsi obat-obatan, serta konseling

Apa saja persiapan sebelum gastrektomi?

Beberapa langkah persiapan sebelum gastrektomi meliputi:

  • Pemeriksaan kesehatan

Dokter akan memastikan kondisi pasien cukup sehat untuk menjalani operasi melalui tes darah, pemeriksaan radiologi, serta pemeriksaan fisik. Dokter juga akan mengevaluasi riwayat pengobatan pasien.

  • Informasi pasien

Saat konsultasi, pasien harus memberitahukan pada dokter mengenai obat-obatan yang pernah atau dikonsumsi. Mulai dari suplemen, obat herbal, serta obat resep dokter.

Konsumsi beberapa jenis obat perlu dihentikan sebelum operasi. Contohnya, obat pengencer darah.

Pasien juga perlu memberitahukan pada dokter bila ia sedang hamil atau memiliki kondisi medis lain seperti diabetes.

Bagaimana gastrektomi dilakukan?

Gastrektomi akan dilakukan di bawah pengaruh anestesi total. Dengan ini, pasien akan tertidur selama operasi berlangsung.

Prosedur yang dijalani oleh pasien pun akan bervariasi. Jenisnya akan ditentukan oleh dokter sesuai kebutuhan pasien.

Berikut beberapa teknik gastrektomi yang dapat dilakukan:

  • Gastrektomi terbuka

Pada teknik gastrektomi terbuka, dokter akan membuat satu sayatan besar pada bagian perut atau dada. Prosedur ini dapat berlangsung selama 4-5 jam.

  • Gastrektomi laparoskopi

Teknik laparoskopi melibatkan sayatan lebih kecil dan menggunakan alat khusus bernama laparoskop. Alat ini berbentuk seperti selang yang lentur dengan kamera dan lampu di ujungnya.

Namun secara umum, prosedur gastrektomi meliputi:

  • Dokter spesialis anestesi akan memberikan pembiusan pada pasien.
  • Setelah obat bius efektif, dokter bedah akan membuat sayatan di bagian perut pasien.
  • Melalui sayatan tersebut, dokter akan mengangkat sebagian atau seluruh lambung.
  • Bila perlu, dokter juga akan mengangkat jaringan di sekitar lambung. Misalnya, kelenjar getah bening.
  • Dokter lalu memeriksa kelenjar getah bening untuk memastikan kanker belum menyebar.

Pasien yang menjalani gastrektomi laparoskopi akan memiliki waktu pemulihan yang lebih cepat, tingkat rasa nyeri yang lebih rendah, dan durasi perawatan yang lebih cepat daripada gastrektomi terbuka. Karena itu, teknik laparoskopi biasanya lebih dianjurkan.

Meski begitu, gastrektomi terbuka lebih efektif dalam menangani kanker lambung stadium lanjut. Pasalnya, dokter dapat lebih mudah mengangkat kelenjar getah bening yang terdampak oleh kanker.

Apa yang dapat terjadi setelah gastrektomi dilakukan?

Gastrektomi termasuk operasi besar, sehingga pemulihannya dapat memakan waktu cukup lama. Pasien umumnya akan dirawat di rumah sakit selama 1-2 minggu pascaprosedur.

Selang khusus yang dimasukkan dari hidung ke lambung, mungkin akan dipasang untuk membuang cairan yang diproduksi oleh lambung. Pasien juga akan menerima nutrisi melalui infus kurang lebih selama satu minggu, sampai diperbolehkan kembali makan dan minum oleh dokter.

Setelah pulang, pasien perlu menyesuaikan kebiasaan makan. Beberapa perubahan yang perlu dilakukan meliputi:

  • Mengonsumi makanan dengan porsi lebih sedikit, misalnya tiga kali jadwal makan dengan porsi besar menjadi enam kali dengan porsi kecil.
  • Menghindari makanan yang tinggi serat.
  • • Mengurangi konsumsi susu. Pasalnya, banyak pasien yang tidak dapat mencerna laktosa setelah operasi. Jika pasien minum susu, perut kembung dan diare bisa terjadi.
  • Mengonsumsi makanan tinggi kalsium, zat besi, vitamin C, vitamin B12, dan vitamin D.
  • Meminum suplemen vitamin.

Setelah beberapa waktu, lambung dan usus halus akan meregang dan pasien dapat mengonsumsi lebih banyak makanan. Pasien juga memerlukan tes darah rutin setelah prosedur. Langkah ini bertujuan memastikan pasien sudah mendapatkan vitamin serta mineral yang cukup.

Apa saja komplikasi gastrektomi?

Sama seperti operasi pada umumnya, gastrektomi memiliki risiko komplikasi. Mulai dari infeksi, perdarahan, hingga kebocoran pada area yang sudah dijahit.

Gastrektomi juga dapat menyebabkan anemia atau osteoporosis akibat penurunan kemampuan tubuh dalam menyerap vitamin. Dokter akan meresepkan suplemen untuk mencegah kondisi ini.

kanker lambungobesitas

NHS. https://www.nhs.uk/conditions/gastrectomy/
Diakses pada 25 Agustus 2020

WebMD. https://www.webmd.com/cancer/what-is-gastrectomy#1
Diakses pada 25 Agustus 2020

Healthline. https://www.healthline.com/health/gastrectomy
Diakses pada 25 Agustus 2020

Medline Plus. https://medlineplus.gov/ency/article/002945.htm
Diakses pada 25 Agustus 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email