Flow Cytometry

14 Mar 2023|dr. Levina Felicia
Ditinjau olehdr. Karlina Lestari
Flow cytometry bertujuan mengklasifikasi jenis selFlow cytometry akan mengklafisikasi jenis sel

Apa itu flow cytometry?

Flow cytometry merupakan suatu pemeriksaan laboratorium yang dilakukan untuk mendeteksi, menentukan, dan menghitung sel apapun, seperti sel darah atau sumsum tulang belakang secara spesifik. Metode pemeriksaan ini membantu dokter dalam melakukan klasifikasi jenis sel sehingga rencana pengobatan untuk penyakit pasien dapat ditentukan.

Pemeriksaan yang menggunakan alat khusus bernama flow cytometer ini akan mengukur jumlah, persentase, dan karakteristik seperti ukuran, bentuk, dan ada atau tidaknya penanda sel bernama biomarker pada permukaan sel. Flow cytometry biasanya dilakukan untuk mendiagnosis kanker dan memeriksa kondisi kesehatan setelah transplantasi organ.

Kenapa flow cytometry diperlukan?

Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan medis, seperti:

  • Menghitung jumlah sel CD4 di dalam darah penderita HIV.

Untuk keperluan ini, sampel yang digunakan adalah sampel darah. Dengan menentukan jumlah sel CD4 dalam darah, dokter dapat menentukan seberapa sehat sistem kekebalan tubuh seseorang dan mendeteksi kerusakan yang disebabkan oleh virus.

  • Menghitung jumlah sel retikulosit (sel darah merah muda).

Sampel yang digunakan adalah sumsum tulang belakang. Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan penyebab anemia dan memeriksa kondisi sumsum tulang belakang setelah tranplantasi atau kemoterapi.

  • Tes histocompatibility (HLA) sebelum transplantasi organ.

Darah pendonor dan penerima organ akan diperiksa untuk menilai kecocokan sebelum transplantasi organ dilakukan.

  • Memeriksa jumlah sel sperma dalam air mani.

Sampel air mani yang diambil akan diperiksa lebih lanjut sebagai peninjauan ulang paska tindakan vasektomi atau sebagai bagian untuk memeriksa kesuburan.

  • Diagnosis dan klasifikasi leukemia atau limfoma.

Sampel darah, sumsum tulang belakang, atau jaringan lainnya dapat digunakan sebagai sampel.

  • Melihat kondisi sel platelet dalam darah.

Sel platelet adalah sel yang berperan dalam proses pembekuan darah. Untuk keperluan ini, sampel yang digunakan adalah darah pasien.

Siapa yang membutuhkan flow cytometry?

Pemeriksaan ini digunakan untuk mengidentifikasi berbagai jenis tipe sel yang khas sebagai penanda penyakit tertentu. Flow cytometry paling sering digunakan untuk mendiagnosis kanker darah seperti leukemia dan limfoma.

Pada pemeriksaan ini, dokter akan menggunakan antibodi yang telah diberi zat pewarna khusus untuk mendeteksi adanya komponen sel yang dapat ditemukan pada berbagai jenis kanker. Dengan flow cytometry, dokter dapat menentukan diagnosis, pengobatan, dan kondisi pasien di masa depan.

Flow cytometry paling bermanfaat untuk mendeteksi sel kanker pada stadium awal kanker ganas ketika sel kanker dalam darah masih sedikit dan dapat tidak terdeteksi pada pemeriksaan biasa.

Seberapa sering flow cytometry dilakukan?

Pada sebagian besar kasus, prosedur ini hanya dilakukan sekali. Akan tetapi, bila pemeriksaan ini digunakan untuk memantau kondisi medis tertentu seperti HIV, flow cytometry akan dilakukan beberapa kali secara berkala.

Apa saja persiapan untuk menjalani flow cytometry?

Sebelum melakukan pemeriksaan ini, tanyakan kepada dokter terkait obat-obatan atau suplemen yang sedang dikonsumsi pasien. Beberapa jenis obat mungkin dapat mempengaruhi hasil tes. Beritahukan juga kepada dokter bila pasien sedang hamil, mungkin hamil, atau memiliki alergi terhadap obat-obatan atau bahan tertentu seperti lateks.

Bagaimana prosedur flow cytometry dilakukan?

Prosedur pengambilan sampel untuk flow cytometry bervariasi tergantung pada jenis sampel yang digunakan. Pada pengambilan sampel darah, prosedurnya meliputi:

  • Tenaga medis akan membersihkan area pengambilan darah dengan antiseptik untuk membunuh kuman.
  • Lengan atas akan diikat oleh perban elastis agar aliran darah di lengan dapat terkumpul.
  • Setelah vena ditemukan, darah kemudian akan diambil dengan cara menyuntikan jarum steril ke pembuluh darah.
  • Ketika jumlah darah yang diambil dirasa sudah cukup, suntikan akan dilepas dan bagian yang disuntik akan ditutup dengan perban.

Jika sampel yang digunakan adalah air mani, pasien akan diminta untuk melakukan masturbasi di ruangan khusus dan menyimpan sampel pada wadah steril.

Sementara bila sampel yang digunakan adalah sumsum tulang belakang atau biopsi jaringan, prosedur dapat dilakukan di bawah pengaruh bius lokal ataupun umum. Prosedur biopsi sumsum tulang belakang meliputi:

  • Setelah obat bius bekerja, dokter akan membuat sayatan kecil pada lokasi pengambilan sampel.
  • Setelah itu, jarum khusus akan dimasukkan ke dalam tulang hingga mencapai sumsum tulang. Pasien akan merasa tidak nyaman ketika jarum dimasukkan.
  • Jarum lain digunakan untuk mengambil bagian sumsum tulang belakang.
  • Setelah sampel diambil, dokter akan menekan lokasi sayatan hingga pendarahan berhenti dan menutupnya dengan perban.
  • Pasien akan diminta untuk diam selama 10-15 menit.

Sementara prosedur biopsi jaringan lainnya cukup serupa dengan biopsi sumsum tulang belakang. Pada beberapa prosedur, dokter akan menggunakan pemeriksaan pencitraan seperti ultrasonografi untuk memandu dokter dalam memasukkan jarum ke dalam jaringan.

Seperti apa hasil flow cytometry?

Hasil pemeriksaan flow cytometry bervariasi tergantung pada jenis pemeriksaan yang dilakukan. Berikut penjelasannya:

  • Immunophenotyping

Prosedur yang dilakukan untuk mendiagnosis leukemia atau limfoma ini biasanya dilakukan setelah tes darah biasa menunjukkan hasil tidak normal. Dalam immunophenotyping, dokter dapat melihat apakah terdapat sel yang tidak normal dan jenis sel abnormal tersebut dalam darah.

  • Hitung jumlah retikulosit

Jumlah retikulosit dapat mendeteksi aktivitas sumsum tulang belakang dalam menghasilkan sel darah merah. Bersama dengan pemeriksaan lain, seperti hitung jumlah sel darah merah dan hematokrit, dokter dapat mendeteksi adanya kelainan kondisi darah pasien.

  • Hitung jumlah sel CD4

Jumlah sel CD4 yang normal adalah 500-1500 sel tiap milimeter kubik darah. Jumlah sel yang lebih rendah dari normal menandakan adanya gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV atau penggunaan obat-obatan yang dapat menurunkan kekebalan tubuh.

  • Tes HLA

Tes HLA dapat mendeteksi adanya ketidakcocokan di antara pendonor dan resipien (penerima) organ transplantasi. Hasil tes HLA yang rendah menandakan adanya ketidakcocokan sehingga transplantasi memiliki kemungkinan gagal yang lebih besar.

  • Analisis sperma

Hasil analisis sperma dapat membantu dokter menentukan jumlah sel sperma dan seberapa baik fungsinya.

Apa yang harus dilakukan bila hasil flow cytometry tidak normal?

Penanganan lebih lanjut akan dilakukan oleh dokter bila hasil flow cytometry menunjukkan hasil yang tidak normal. Jenis penanganan ini tergantung pada kondisi yang mendasarinya.

Apa saja yang perlu diperhatikan setelah flow cytometry?

Tidak ada hal khusus yang perlu diperhatikan setelah prosedur flow cytometry yang dilakukan menggunakan sampel darah. Sementara bila sumsum tulang yang digunakan, pasien perlu menjaga perban tetap kering selama 24 jam. Pasien juga disarankan untuk tidak beraktivitas berat selama 1-2 hari paskaprosedur.

Apa saja risiko flow cytometry?

Hubungi dokter bila pasien mengalami efek samping berikut ini:

  • Demam
  • Perdarahan yang tidak kunjung berhenti
  • Nyeri yang memberat
  • Pembengkakan pada lokasi pengambilan sampel
  • Kemerahan atau keluarnya cairan pada lokasi pengambilan sampel
sel darahsumsum tulang belakang

Verywell Health. https://www.verywellhealth.com/flow-cytometry-4771523
Diakses pada 23 Juli 2020

Leukemia and Lymphoma Society. https://www.lls.org/managing-your-cancer/lab-and-maging-tests/blood-tests
Diakses pada 23 Juli 2020

Lab Tests Online. https://labtestsonline.org/flow-cytometry
Diakses pada 23 Juli 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email