Filler hidung adalah salah satu prosedur kecantikan untuk memperbaiki bentuk hidung tanpa pembedahan. Prosedur ini dilakukan dengan menyuntikkan cairan filler atau zat pengisi untuk membentuk hidung ke bentuk yang diinginkan.
Jenis filler yang biasa digunakan dalam prosedur ini adalah asam hialuronat (HA) dan kalsium hidroksiapatit (CaHa). Secara umum, filler hidung dengan HA mampu bertahan selama 6-12 bulan, sedangkan filler CaHa bisa bertahan hingga 12-18 bulan.
Dalam dunia medis, prosedur ini disebut juga sebagai nonsurgical rhinoplasty. Filler hidung ini dianggap tindakan yang lebih praktis karena prosesnya singkat dan hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit.
Harga filler hidung juga lebih terjangkau dari operasi bedah hidung rhinoplasty. Dengan efek samping yang minimal dan waktu pemulihan yang lebih singkat.
Filler hidung sering dipilih karena menawarkan berbagai manfaat, seperti:
Prosedur ini cocok dilakukan untuk Anda yang menginginkan perubahan bentuk hidung yang tidak terlalu drastis, tapi dapat memberikan hasil estetik yang memuaskan.
Filler hidung sangat ideal dan dianjurkan untuk orang-orang dengan kondisi berikut:
Umumnya, filler hidung cukup aman dilakukan jika dilakukan di klinik kecantikan dengan dokter yang tepercaya. Namun, tetap ada risiko efek samping yang mungkin muncul.
Efek samping suntik filler hidung yang paling banyak dilaporkan adalah kemerahan di area suntik. Dua hari setelah suntik filler, area injeksi juga biasanya jadi lebih sensitif.
Efek samping lain yang bisa saja terjadi adalah:
Hidung adalah area sensitif karena memiliki banyak pembuluh darah yang dekat dengan mata. Proses suntik filler hidung pun biasanya lebih sulit daripada prosedur penyuntikan filler lainnya.
Oleh karena itu, filler hidung hanya boleh dilakukan oleh dokter tersertifikasi yang memiliki pemahaman tentang anatomi hidung dan teknik injeksi yang aman.
Beda bahan filler, beda pula persiapan yang dibutuhkan. Nantinya, dokter atau perawat akan menginformasikan kepada Anda secara detail sebelum prosedur dilakukan.
Berikut ini persiapan menjalani suntik filler hidung secara umum:
Prosedur suntik filler hidung terbilang cukup sederhana. Setelah proses konsultasi tentang bentuk hidung yang diinginkan, dokter akan meminta Anda berbaring memiringkan wajah.
Dokter mungkin akan mengoleskan bius topikal di hidung dan sekitarnya agar Anda tidak akan merasakan sakit akibat suntikan jarum filler.
Setelah efek bius bekerja, dokter akan menyuntikkan filler ke bawah kulit di area sekitar hidung dan mungkin juga batang hidung. Selanjutnya, Anda mungkin akan merasakan sedikit tekanan di area suntikan filler. Prosedur filler hidung biasanya berlangsung selama 15-45 menit.
Setelah proses suntik selesai, Anda akan dapat beraktivitas kembali seperti biasa.
Hasil suntik filler hidung akan terlihat maksimal setelah 1-2 minggu. Efek samping, seperti kemerahan dan memar akan hilang dalam 1-2 minggu juga.
Seberapa lama filler bertahan akan bergantung pada jenis filler dan perawatan yang Anda lakukan. Sebagian besar bahan filler akan larut ke dalam lapisan kulit Anda dalam waktu 6 bulan.
Beberapa bahan filler bisa bertahan lebih lama bahkan 3 tahun . Setelah zat filler habis, bentuk hidung akan kembali ke bentuk semula.
Untuk hasil yang lebih baik, ada beberapa pantangan filler hidung yang perlu Anda ikuti, yaitu:
Berapa biaya filler hidung?
Biaya filler hidung dapat bervariasi tergantung jenis filler yang digunakan dan fasilitas kesehatan atau klinik kecantikan yang melaksanakannya. Saat ini, rata-rata klinik kecantikan membanderol satu kali filler hidung di kisaran harga Rp3.000.000-8.000.000.
Mengingat filler hidung termasuk tindakan estetika, kebanyakan asuransi kesehatan tidak akan menanggung biayanya.
Stat Pearls. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554581/
Diakses pada 3 Januari 2022
Healthline.
https://www.healthline.com/health/nonsurgical-rhinoplasty#Fast-facts
Diakses pada 16 Mei 2020
https://www.verywellhealth.com/non-surgical-rhinoplasty-2710241#toc-purpose-of-nonsurgical-rhinoplasty
Diakses pada 3 Januari 2022
Draesthetica. https://draesthetica.co.uk/aftercare-tips-non-surgical-nose-job/#:~:text=Can%20you%20wear%20glasses%20after,healing%20of%20the%20nasal%20bones.
Diakses pada 3 Januari 2022
Johnson, O., & Kontis, T. (2016). Nonsurgical Rhinoplasty. Facial Plastic Surgery, 32(05), 500–506. doi:10.1055/s-0036-1586209
Aktuelle Dermatologie. https://www.researchgate.net/publication/284322385_Efficacy_of_Calcium_Hydroxylapatite_Filler_versus_Hyaluronic_Acid_Filler_in_Hand_Augmentation
Diakses pada 3 Januari 2022
American Society of Plastic Surgeons. https://www.plasticsurgery.org/news/blog/how-a-nonsurgical-rhinoplasty-can-provide-amazing-results
Diakses pada 3 Januari 2022