Suntik filler bibir adalah prosedur paling populer bagi banyak orang yang berniat untuk memerbesar ukuran bibirnya. Prosedur suntik filler bibir merupakan rangkaian operasi kecil yang memerlukan rawat inap singkat karena waktu pemulihannya lebih cepat daripada operasi bibir lainnya. Prosedur ini dilakukan dengan cara menyuntikkan zat pengisi yang umum digunakan seperti asam hialuronat ke dalam bibir.
Seiring bertambahnya usia, secara alami manusia akan kehilangan kolagen dan lemak. Hal tersebut kemudian akan menyebabkan komponen wajah seperti bibir menjadi tipis dan kendur. Di situlah suntik filler bibir berperan untuk mengganti kolagen dan lemak yang hilang.
Untuk menjawab pertanyaan ini, terlebih dahulu tanyakanlah pada diri sendiri, “Mengapa saya ingin mengubah bentuk bibir?” Anda tidak disarankan untuk menjalani prosedur ini kecuali benar-benar ingin mengubah penampilan.
Sebelum menjalani pembesaran bibir, harus dipastikan bahwa Anda sehat dan tidak memiliki kebiasaan merokok. Prosedur pembesaran bibir tidak disarankan pada orang dengan kondisi berikut ini:
Sebelum menjalani prosedur, beritahu dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit herpes oral di masa lalu maupun alergi terhadap lidokain. Sampaikan juga pada dokter informasi mengenai pemakaian obat apa pun yang sedang Anda konsumsi, baik itu obat resep, obat bebas maupun suplemen herbal.
Hal pertama yang menjadi pertimbangan sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur suntik filler bibir adalah Anda harus tahu pasti bentuk bibir yang diinginkan.
Sebelum Anda bertemu dengan dokter, tanyakan pada diri sendiri beberapa pertanyaan berikut ini:
Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, dokter dapat membantu Anda memutuskan jenis pengisi bibir yang paling tepat sesuai hasil yang ditargetkan.
Tim medis yang melakukan suntik filler bibir biasanya terdiri dari:
Ketiganya dapat membantu Anda untuk menjalani prosedur suntik filler bibir. Yang paling penting adalah memilih dokter yang berkualitas, berpengalaman dan tepercaya.
Langkah pertama dalam prosedur suntik filler bibir adalah berkonsultasi dengan dokter mengenai proses dan jadwal prosedur akan dilakukan. Pastikan Anda telah menelaah reputasi dokter tersebut dengan baik.
Pada hari prosedur dilakukan, dokter akan memberikan obat bius topikal ke bibir Anda.
Apabila Anda memilih pengisi kolagen hewani yang diambil dari sapi misalnya, dokter akan melakukan tes kulit untuk memastikan tidak ada alergi terhadap zat tersebut. Jika kulit menunjukkan reaksi alergi, dokter akan merekomendasikan jenis filler yang lain.
Saat dokter membius bagian dalam mulut agar bibir atas dan bawah mati rasa, Anda akan merasakan nyeri akibat tusukan jarum. Ketika bibir Anda sudah cukup mati rasa, dokter akan menyuntikkan zat filler langsung ke bibir.
Ketika zat pengisi sudah disuntikan ke dalam bibir, Anda mungkin merasakan sengatan ringan. Beberapa orang mengatakan filler bibir juga dapat membuat dagu dan pipi terasa dingin.
Setelah prosedur selesai, Anda dapat langsung melihat perbedaan pada bibir. Setelah Anda sembuh, bibir Anda akan terasa alami sesuai bentuk yang diinginkan.
Risiko suntik filler bibir biasanya berupa reaksi alergi terhadap asam hialuronat sebagai zat pengisi bibir. Kasus ini jarang terjadi. Namun ketika terjadi reaksi alergi, ada kemungkinan kondisi tersebut berkembang hingga muncul jaringan meradang dan membentuk benjolan yang disebut granuloma.
Biasanya benjolan tersebut muncul jika zat filler disuntikkan di bagian kulit yang salah atau tidak disuntikkan dengan cukup dalam. Benjolan ini dapat dikempiskan dengan enzim untuk memecah asam hialuronat, yang disebut hyaluronidase.
Risiko lainnya yang lebih jarang terjadi adalah pembuluh darah menjadi tersumbat ketika filler disuntikkan. Hal tersebut muncul karena filler dapat mengurangi aliran darah ke bibir. sehingga pada akhirnya dapat merusak jaringan bibir. Namun mudah bagi dokter untuk mengatasinya dengan segera ketika hal tersebut memang terjadi.
Healthline.
https://www.healthline.com/health/how-long-do-lip-fillers-last
Diakses pada 16 Mei 2020
WebMD.
https://www.webmd.com/beauty/cosmetic-procedures-lip-augmentation#2
Diakses pada 16 Mei 2020