Epidural steroid injection (ESI) adalah prosedur medis yang dapat dilakukan oleh dokter spesialis anestesi, dokter spesialis saraf, dan dokter spesialis bedah. Prosedur pada umumnya dilakukan untuk mengatasi nyeri pinggang bawah dan nyeri tungkai.
Prosedur ESI telah dilakukan sejak tahun 1952 dan sampai sekarang tetap populer sebagai salah satu metode penatalaksanaan tanpa pembedahan untuk nyeri saraf tepi dan nyeri punggung bawah.
Tujuan dilakukan ESI adalah untuk mengatasi nyeri. Prosedur ESI saja sebetulnya sudah cukup meredakan rasa nyeri, namun biasanya prosedur ESI dikombinasikan dengan program rehabilitasi secara komprehensif untuk memberikan efek yang optimal.
Orang yang mungkin membutuhkan prosedur ESI antara lain orang yang mengalami nyeri leher, lengan, pinggang bawah, dan nyeri tungkai. Secara spesifik, ESI diindikasikan bagi orang yang mengalami:
Kondisi penyempitan celah spinal dan celah saraf tepi. Stenosis spinal dapat menyebabkan nyeri pada punggung belakang dan tungkai terutama ketika berjalan.
Kondisi dimana terjadi pergeseran posisi antara tulang vertebra (tulang belakang) yang satu dengan tulang yang lain. Tulang vertebra yang bergeser ke depan akan menyebabkan penekanan pada saraf tepi. Inilah yang menimbulkan rasa nyeri.
Pada masing-masing tulang belakang terdapat struktur berbentuk seperti jel. Jel ini dapat menonjol atau robek akibat satu dan lain hal. Hal ini kemudian menyebabkan penekanan pada saraf tepi sehingga terjadi nyeri.
Sciatica memicu rasa nyeri di bokong yang menjalar ke kaki. Kondisi ini disebabkan oleh penekanan pada saraf spinal lumbal ke-5 dan saraf spinal sakral pertama.
Bila Anda masih merasakan nyeri ringan setelah menjalani prosedur ESI, mungkin diperlukan 1-2 kali lagi sesi terapi ESI dengan jarak antara sesi sekitar 1-4 minggu.
Persiapan yang dapat Anda lakukan sebelum menjalani prosedur ESI antara lain:
Prosedur ini biasanya berlangsung singkat yaitu selama 15-45 menit. Secara garis besar prosedur ESI adalah sebagai berikut:
Terdapat beberapa tipe prosedur ESI, diantaranya:
Tahap selanjutnya adalah penyuntikkan obat bius dan kortikosteroid pada ruangan epidural sekitar pangkal saraf. Penyuntikan mungkin dilakukan pada kedua sisi (kanan dan kiri) serta area spinal yang lain.
Kebanyakan pasien yang telah menjalani prosedur ESI dapat langsung beraktivitas seperti berjalan setelah prosedur selesai. Setelah dievaluasi beberapa saat di poliklinik, Anda dapat pulang ke rumah.
Kadang bisa terjadi kelemahan atau rasa kebas sementara pada tungkai setelah prosedur. Oleh karena itu penting ada orang yang bisa mengantarkan Anda pulang ke rumah setelah prosedur selesai.
Anda dapat kembali beraktivitas seperti biasa sehari setelah prosedur. Dalam beberapa hari pertama setelah prosedur Anda mungkin mengalami rasa nyeri sekitar area penyuntikkan. Efek samping ini dapat Anda kurangi dengan mengonsumsi obat penghilang nyeri atau melakukan kompres pada lokasi penyuntikkan.
Selain itu, Anda mungkin akan merasakan nyeri yang bertambah, rasa kebas, atau kelemahan selama beberapa hari pertama setelah prosedur. Efek ini akan berkurang seiring waktu dengan berkurangnya efek obat bius sementara efek kortikosteroid yang disuntikkan mulai bekerja.
Anda sebaiknya tetap kontrol rutin ke dokter setelah prosedur ESI untuk mengevaluasi efektivitas terapi dan efek sampingnya.
Seperti prosedur medis lainnya, ESI juga memiliki beberapa risiko. Risikonya antara lain:
Bila Anda khawatir akan risiko-risiko ini, diskusikanlah terlebih dahulu dengan dokter Anda mengenai manfaat, risiko, dan ekspektasi Anda akan prosedur ini.
Mayfield Brain and Spine. https://mayfieldclinic.com/pe-esi.htm
Diakses pada 8 Juli 2020
Spine Health. https://www.spinehealth.com/treatment/injections/lumbar-epidural-steroid-injections-low-back-pain-and-sciatica
Diakses pada 8 Juli 2020
Spine Health. https://www.spine-health.com/treatment/injections/epidural-steroid-injections-risks-and-side-effects
Diakses pada 8 Juli 2020