Epidural Steroid Injection (ESI)

Epidural steroid injection (ESI) dilakukan dengan menusukkan jarum ke rongga epiduralEpidural steroid injection (ESI) melibatkan suntikan ke rongga epidural

Apa itu epidural steroid injection (ESI)?

Epidural steroid injection (ESI) adalah prosedur medis yang dapat dilakukan oleh dokter spesialis anestesi, dokter spesialis saraf, dan dokter spesialis bedah. Prosedur pada umumnya dilakukan untuk mengatasi nyeri pinggang bawah dan nyeri tungkai.

Prosedur ESI telah dilakukan sejak tahun 1952 dan sampai sekarang tetap populer sebagai salah satu metode penatalaksanaan tanpa pembedahan untuk  nyeri saraf tepi dan nyeri punggung bawah.

Kenapa epidural steroid injection diperlukan?

Tujuan dilakukan ESI adalah untuk mengatasi nyeri. Prosedur ESI saja sebetulnya  sudah cukup meredakan rasa nyeri, namun biasanya prosedur ESI dikombinasikan dengan program rehabilitasi secara komprehensif untuk memberikan efek yang optimal.

Siapa yang membutuhkan epidural steroid injection?

Orang yang mungkin membutuhkan prosedur ESI antara lain orang yang mengalami nyeri leher, lengan, pinggang bawah, dan nyeri tungkai. Secara spesifik, ESI diindikasikan bagi orang yang mengalami:

  • Stenosis spinal

Kondisi penyempitan celah spinal dan celah saraf tepi. Stenosis spinal dapat menyebabkan nyeri pada punggung belakang dan tungkai terutama ketika berjalan.

  • Spondilolistesis

Kondisi dimana terjadi pergeseran posisi antara tulang vertebra (tulang belakang) yang satu dengan tulang yang lain. Tulang vertebra yang bergeser ke depan akan menyebabkan penekanan pada saraf tepi. Inilah yang menimbulkan rasa nyeri.

  • Herniasi diskus tulang belakang

Pada masing-masing tulang belakang terdapat struktur berbentuk seperti jel. Jel ini dapat menonjol atau robek akibat satu dan lain hal. Hal ini kemudian menyebabkan penekanan pada saraf tepi sehingga terjadi nyeri.

  • Sciatica

Sciatica memicu rasa nyeri di bokong yang menjalar ke kaki. Kondisi ini disebabkan oleh penekanan pada saraf spinal lumbal ke-5 dan saraf spinal sakral pertama.

Seberapa sering seseorang harus menjalani epidural steroid injection?

Bila Anda masih merasakan nyeri ringan setelah menjalani prosedur ESI, mungkin diperlukan 1-2 kali lagi sesi terapi  ESI dengan jarak antara sesi sekitar 1-4 minggu.

Apa saja persiapan untuk menjalani epidural steroid injection?

Persiapan yang dapat Anda lakukan sebelum menjalani prosedur ESI antara lain:

  • Mendiskusikan manfaat dan risiko prosedur dengan dokter Anda
  • Menjalani pemeriksaan medis dengan dokter termasuk menjalani pemeriksaaan pencitraan (rontgen atau MRI).
  • Memberitahukann kepada dokter bila Anda mengalami penyakit tertentu dan obat-obatan yang rutin Anda konsumsi. Sebaiknya hentikan konsumsi obat pengencer darah selama beberapa hari sebelum prosedur ESI dilakukan.
  • Merencanakan dan meminta orang lain untuk mengantar Anda pulang ke rumah setelah prosedur ESI selesai dilakukan.

Bagaimana epidural steroid injection dilakukan?

Prosedur ini biasanya berlangsung singkat yaitu selama 15-45 menit. Secara garis besar prosedur ESI adalah sebagai berikut:

1. Tahap persiapan

  • Anda akan diminta berbaring pada meja pemeriksaan X-ray
  • Dokter akan menyuntikkan obat bius lokal untuk mengurangi rasa nyeri dan ketidaknyamanan selama prosedur ESI dilakukan. Selama prosedur berlangsung Anda akan tetap sadar.

2. Penusukan jarum

  • Dengan bantuan X-ray fluoroskopi, dokter akan menusukkan jarum melewati kulit sampai ke ruangan epidural. X-ray fluoroskopi berfungsi membantu sebagai navigasi ketika dokter menusukkan jarum untuk memastikan jarum telah masuk ke lokasi yang tepat. Saat tahap ini, mungkin Anda akan sedikit merasakan tekanan pada area penusukan jarum.
  • Setelahnya, kontras disuntikkan untuk mengkonfirmasi apakah terdapat sumbatan. Hal ini penting agar nantinya obat dapat disuntikkan dengan lancar dan baik.

Terdapat beberapa tipe prosedur ESI, diantaranya:

  • Cervical ESI: lokasi penusukkan jarum adalah pada bagian samping leher.
  • Lumbar ESI: lokasi penusukkan jarum adalah pada pertengahan punggung belakang.
  • Caudal ESI: lokasi penusukkan jarum adalah sekitar tulang ekor.

3. Penyuntikan obat

Tahap selanjutnya adalah penyuntikkan obat bius dan kortikosteroid pada ruangan epidural sekitar pangkal saraf. Penyuntikan mungkin dilakukan pada kedua sisi (kanan dan kiri) serta area spinal yang lain.

Apa saja yang perlu diperhatikan setelah epidural steroid injection?

Kebanyakan pasien yang telah menjalani prosedur ESI dapat langsung beraktivitas seperti berjalan setelah prosedur selesai. Setelah dievaluasi beberapa saat di poliklinik, Anda dapat pulang ke rumah.

Kadang bisa terjadi kelemahan atau rasa kebas sementara pada tungkai setelah prosedur. Oleh karena itu penting ada orang yang bisa mengantarkan Anda pulang ke rumah setelah prosedur selesai.

Anda dapat kembali beraktivitas seperti biasa sehari setelah prosedur. Dalam beberapa hari pertama setelah prosedur Anda mungkin mengalami rasa nyeri sekitar area penyuntikkan. Efek samping ini dapat Anda kurangi dengan mengonsumsi obat penghilang nyeri atau melakukan kompres pada lokasi penyuntikkan.

Selain itu, Anda mungkin akan merasakan nyeri yang bertambah, rasa kebas, atau kelemahan selama beberapa hari pertama setelah prosedur. Efek ini akan berkurang seiring waktu dengan berkurangnya efek obat bius sementara efek kortikosteroid yang disuntikkan mulai bekerja.

Anda sebaiknya tetap kontrol rutin ke dokter setelah prosedur ESI untuk mengevaluasi efektivitas terapi dan efek sampingnya.

Apa saja komplikasi epidural steroid injection?

Seperti prosedur medis lainnya, ESI juga memiliki beberapa risiko. Risikonya antara lain:

  • Infeksi pada rongga spinal
  • Dural puncture. Kondisi ini terjadi ketika jarum menembus lapisan duramater. Hal ini dapat menyebabkan sakit kepala akibat bocornya cairan yang terkandung dalam duramater. Sakit kepala biasanya membaik sendiri dalam beberapa hari.
  • Perdarahan: risiko ini terutama pada orang yang menderita gangguan pembekuan darah
  • Kerusakan saraf akibat trauma oleh jarum sunntik atau akibat infeksi dan perdarahan
  • Efek samping yang berkaitan dengan penggunaan lama suntikan obat kortikosteroid: sulit tidur, demam, gula darah tinggi, penurunan daya imun tubuh sementara, terbentuk tukak lambung, dan lain-lain.

Bila Anda khawatir akan risiko-risiko ini, diskusikanlah terlebih dahulu dengan dokter Anda mengenai manfaat, risiko, dan ekspektasi Anda akan prosedur ini.

nyeri punggung

Mayfield Brain and Spine. https://mayfieldclinic.com/pe-esi.htm
Diakses pada 8 Juli 2020

Spine Health. https://www.spinehealth.com/treatment/injections/lumbar-epidural-steroid-injections-low-back-pain-and-sciatica
Diakses pada 8 Juli 2020

Spine Health. https://www.spine-health.com/treatment/injections/epidural-steroid-injections-risks-and-side-effects
Diakses pada 8 Juli 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email