Eksisi Rektum

Eksisi rektum butuh bantuan dari tim dokterEksisi rektum dilakukan oleh tim dokter

Apa itu eksisi rektum?

Eksisi rektum adalah prosedur yang dilakukan untuk memperbaiki struktur rektum yang rusak akibat penyakit saluran cerna bawah seperti kanker, divertikulitis, dan inflammatory bowel disease (IBD).

Rektum adalah bagian paling bawah usus besar yang bagian ujungnya adalah anus. Panjang rata-rata rektum manusia berkisar antara 10-15 cm. Fungsi rektum adalah menampung kotoran yang sampai dibuang lewat defekasi/buang air besar.

Kenapa eksisi rektum dilakukan?

Tujuan dilakukannya eksisi rektum adalah mengangkat bagian rektum yang bermasalah untuk mengembalikan fungsi normal rektum.

Siapa yang membutuhkan eksisi rektum?

Eksisi rektum mungkin diperlukan bagi orang yang mengalami:

  • Kanker rektum
  • Divertikulitis
  • Inflammatory bowel disease (IBD)
  • Cedera, obstruksi, dan iskemia pada rektum

Apa saja persiapan sebelum menjalani eksisi rektum?

Persiapan yang dapat Anda lakukan sebelum menjalani eksisi rektum antara lain:

  • Menjalani pemeriksaan medis dengan dokter
  • Diskusikan dengan dokter Anda mengenai manfaat dan risiko prosedur
  • Menjalani diet khusus beberapa hari sebelum operasi
  • Puasa sehari sebelum operasi
  • Dokter akan memberikan pencahar/enema untuk membersihkan kotoran saluran cerna sehari sebelum operasi
  • Dokter juga akan memberikan antibiotik sebelum operasi untuk mengurangi bakteri pada usus besar dan membantu mencegah infeksi pasca operasi

Bagaimana prosedur eksisi rektum dilakukan?

Prosedur eksisi rektum dapat dilakukan dengan pisau bedah (laparatomi) atau dengan teknik invasif minimal (laparaskopi). Metode yang dipilih berdasarkan kondisi klinis pasien, pertimbangan dokter, dan pilihan pasien

Secara garis besar prosedur eksisi rektum adalah sebagai berikut:

  • Dokter bius akan melakukan pembiusan
  • Dokter bedah akan membersihkan area pembedahan dengan cairan antiseptik untuk mencegah infeksi selama dan pasca operasi
  • Pada tumor rektum yang kecil, dokter akan melakukan operasi menggunakan sebuah alat yang dimasukkan ke dalam rektum melalui anus. Pada prosedur ini, dokter bedah akan mengangkat tumor dan jaringan dj sekitarnya. Setelahnya lubang pada dinding rektum akibat pembedahan ini akan dijahit.
  • Pada tumor rektum yang lebih besar atau bila tumor rektum telah menyebar ke sfinger anus, prosedur yang dipilih adalah laparatomi. Pada prosedur ini, dokter akan membuat sayatan pada kulit perut dan kulit sekitar anus. Hal ini bertujuan agar dokter bedah dapat mengangkat rektum, anus, dan jaringan sekitarnya. Karena anus diangkat, maka prosedur kolostomi permanen diperlukan agar pasien dapat buang air besar nantinya.

Apa saja yang perlu diperhatikan setelah eksisi rektum?

Setelah prosedur operasi selesai, pasien akan didorong ke ruangan pemulihan (recovery room) untuk pemantauan tanda-tanda vital. Bila selama pemantauan tanda-tanda vital dan kesadaran pasien baik, pasien dapat dipindahkan ke ruangan rawat biasa.

Selama masa perawatan, pasien akan dberikan obat penghilang nyeri dan diedukasi mengenai manajemen nyeri. Luka berkas operasi juga dipantau untuk mengevaluasi tanda infeksi seperti perubahan warna dan basah/tidaknya luka operasi.

Bila selama masa perawatan kondisi klinis pasien baik, maka  pasien dapat diijinkan rawat jalan (biasanya dalam waktu 2-4 hari perawatan) dan dianjurkan kontrol beberapa hari setelahnya untuk mengevaluasi luka bekas operasi.

Apa saja komplikasi eksisi rektum?

Risiko yang mungkin terjadi setelah eksisi  rektum antara lain:

  • Perdarahan
  • Infeksi
  • Tromboflebitis
  • Pneumonia
  • Emboli paru
  • Gangguan fungsi jantung akibat reaksi alergi terhadap obat bius umum

Segeralah berkonsultasi dengan dokter bila Anda mengalami kondisi di bawah ini setelah prosedur eksisi rektum:

  • Nyeri, bengkak, dan merah pada luka bekas operasi
  • Sakit kepala, nyeri otot, pusing, atau demam
  • Nyeri perut atau pembengkakan, sulit buang air besar, mual atau muntah, tinja berwarna hitam
kanker rektumkanker anus

Surgery Encyclopedia. https://www.surgeryencyclopedia.com/Pa-St/Rectal-Resection.html
Diakses pada 22 Juni 2020

Cancer.org. https://www.cancer.org/cancer/colon-rectal-cancer/treating/rectal-surgery.html
Diakses pada 22 Juni 2020

Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/7041-the-structure-and-function-of-the-digestive-system
Diakses pada 22 Juni 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email