Cryotherapy

Ditinjau olehdr. Reni Utari
Kutil pada kulit bisa diangkat dengan prosedur cryotherapyCryotherapy bisa digunakan untuk mengangkat kutil pada kulit

Apa itu cryotherapy?

Cryotherapy adalah prosedur pembekuan jaringan di permukaan kulit atau mukosa menggunakan zat yang disebut cryogens. Cryogens yang dipakai dalam prosedur ini meliputi nitrogen cair yang sekarang paling banyak dipakai, carbon dioxide snow, serta dimethyl ether dan propane (DMEP).

Prosedur ini dilakukan untuk mengatasi berbagai jenis kelainan kulit seperti kutil dan keloid. Beberapa jenis kanker lain juga bisa dirawat dengan metode ini, antara lain kanker prostat, kanker kanker serviks, kanker tulang, dan kanker hati. 

Ada pula cryotherapy yang menggunakan ruangan khusus yang akan mengalirkan udara dingin pada pasien. Teknik ini dilakukan sebagai terapi untuk menangani nyeri, pencegahan demensia, pemulihan otot, metode penurunan berat badan, serta mengurangi inflamasi (peradangan).

Namun di Indonesia sendiri, cryotherapy dengan ruangan khusus tersebut belum tersedia. Karena itu, pembahasan dalam artikel ini akan berfokus pada cryotherapy untuk lesi atau penyakit kulit.

Kenapa cryotherapy diperlukan?

Cryotherapy atau krioterapi bisa dilakukan sebagai terapi untuk lesi kulit yang jinak maupun ganas (kanker). Jenis lesi kulit jinak yang bisa ditangani dengan prosedur pembekuan ini meliputi:

Dokter kulit juga terkadang melakukan cryotherapy untuk membekukan kanker kulit yang masih berukuran kecil. Misalnya pada kanker sel kulit sel basal dan karsinoma sel skuamosa in situ.

Namun teknik pembekuan ini tidak selalu berhasil dalam satu kali terapi. Ini berarti, Anda kemungkinan harus melakukan prosedur lanjutan atau follow up sesuai dengan anjuran dokter.

Siapa yang membutuhkan cryotherapy?

Orang-orang yang mengalami lesi kulit jinak merupakan kandidat terbaik untuk cryotherapy. Selain aman, prosedur ini juga efektif dan tidak terlalu memakan biaya.

Sementara pada lesi kulit akibat kanker, cryotherapy tidak terlalu dianjurkan sebagai pilihan pertama dalam pengobatan. Prosedur ini hanya dipilih bila seseorang bukan kandidat yang cocok untuk menjalani pembedahan. Siapa sajakah mereka?

  • Kalangan lanjut usia (lansia) yang tidak bisa menjalani operasi
  • Orang yang memiliki lesi kulit yang sudah menyebar luas dan sangat mengganggu penampilan bila dioperasi (misalnya karena akan menyisakan bekas luka)

Seberapa sering Anda harus menjalani cryotherapy?

Kebanyakan lesi kulit dapat ditangani dengan satu kali cryotherapy. Namun untuk lesi kulit yang lebih besar atau lebih tebal, terapi dapat diulang sebanyak sekali tiap 3-4 minggu sampai lesi kulit benar-benar hilang. Contohnya pada veruka yang biasanya butuh 2-6 kali cryotherapy.

Apa saja persiapan untuk menjalani cryotherapy?

Tidak ada persiapan khusus untuk cryotherapy. Anda mungkin diminta untuk melepaskan pakaian bila letak lesi kulit ada di area intim atau yang tertutup baju.

Sebelum menjalani tindakan ini, Anda sebaiknya tidak menggunakan parfum atau bedak pada area kulit yang akan diterapi dengan cryotherapy.

Bagaimana prosedur cryotherapy dilakukan?

Dokter akan melakukan cryotherapy dengan langkah-langkah berikut:

  • Sebelum cryotherapy, dokter akan membersihkan area kulit yang akan diterapi.
  • Untuk lesi kulit yang kecil, tidak diperlukan pembiusan lokal. Tapi untuk lesi kulit yang lebih besar, dokter biasanya akan memberikan obat bius oles pada beberapa jam sebelum tindakan.
  • Pada saat tindakan, dokter akan menyemprotkan zat cryogens (paling sering nitrogen cair) ke lesi kulit sampai lesi kulit dan sedikit area di sekitarnya berwarna putih. Tindakan ini umumnya hanya memakan waktu 5-10 detik.
  • Dokter kemudian mengangkat lesi yang sudah beku.
  • Setelah pengangkatan, kulit yang telah menjalani cryotherapy akan dibiarkan terbuka tanpa ditutup dengan kain kasa.

Lesi kulit tersebut akan terasa seperti sedikit terbakar, tampak memerah, dan bisa basah. Namun beberapa saat setelahnya, kulit akan membentuk koreng yang akan lepas sendiri. Ingat, jangan mengorek koreng agar tidak meninggalkan bekas luka.

Apa yang perlu diperhatikan selama penyembuhan setelah cryotherapy?

Setelah prosedur cryotherapy, lesi kulit tidak perlu ditutup dengan kasa dan tidak harus selalu kering. Yang penting, Anda menjaga area kulit ini agar tetap bersih dan tidak mengalami cedera.

Anda mungkin akan mengalami nyeri dan sensasi seperti terbakar pada area yang sudah menjalani cryotherapy. Bila Anda tidak dapat menahan rasa sakitnya, Anda bisa meminum obat penghilang nyeri.

Pascaprosedur cryotherapy, bisa muncul lepuhan pada kulit. Luka lepuhan ini kadang-kadang juga bisa berdarah.

Namun Anda tidak perlu khawatir. Anda cukup menutup lepuhan tersebut dengan kasa bersih yang kering. Bila ukuran luka melepuh cukup besar, Anda sebaiknya kembali menemui dokter.

Dokter atau tenaga medis profesional dapat memberikan krim antiseptik untuk dioleskan pada lepuhan tersebut.

Apa saja risiko cryotherapy?

Cryotherapy umumnya aman untuk dijalani dan efektif untuk menghilangkan lesi. Sementara pada area kulit yang telah pulih pascaoperasi bisa:

  • Menjadi pucat
  • Meninggalkan bekas luka berwarna putih.

Terkadang, lesi kulit juga bisa muncul lagi walau Anda telah menjalani cryotherapy. Bila ini terjadi, segera kembali berkonsultasi dengan dokter kulit.

kutilmasalah kulitkeloid

DermNet NZ. https://dermnetnz.org/topics/cryotherapy/
Diakses pada 5 Februari 2020

Medicinet. https://www.medicinenet.com/cryotherapy/article.htm
Diakses pada 5 Februari 2020

NCBI. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482319/
Diakses pada 5 Februari 2020

NHS. https://www.ouh.nhs.uk/patient-guide/leaflets/files/12977Pcryotherapy.pdf
Diakses pada 5 Februari 2020

Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/319740.php
Diakses pada 5 Februari 2020

Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/21099-cryotherapy
Diakses pada 5 Juli 2021

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email