Chemical Peel

Chemical peel bisa memicu regenerasi kulit.Chemical peel mampu menghilangkan sel kulit mati di wajah.

Apa itu chemical peel?

Chemical peel adalah tindakan untuk memicu eksfoliasi atau pengelupasan sel-sel kulit mati serta kotoran di kulit menggunakan bahan kimia khusus yang dioleskan di kulit. Selain di wajah, chemical peeling juga bisa dilakukan di tangan dan leher. Setelah proses ini dilakukan, kulit baru di bawahnya akan terasa lebih lembut, terlihat tidak keriput dan memiliki kerusakan yang lebih sedikit.

Apa manfaat melakukan chemical peel?

Chemical peel bisa mengatasi berbagai masalah di kulit, termasuk: 

  • Garis-garis halus dan keriput di wajah
  • Kerusakan kulit karena paparan matahari, seperti keriput
  • Bekas jerawat
  • Hiperpigmentasi atau warna kulit yang tidak merata
  • Bekas luka oleh berbagai sebab
  • Melasma akibat bekas melahirkan dan penggunaan pil KB
  • Kemerahan pada wajah
  • Kulit kusam

Apa yang harus dipersiapkan sebelum menjalani prosedur chemical peel?

Sebelum menjalani chemical peel, konsultasikan kondisi kulit Anda dengan dokter. Anda dan dokter bisa mendiskusikan jenis chemical peel yang dibutuhkan. Setelah itu, Anda pun perlu melakukan persiapan-persiapan berikut ini:

  • Jangan gunakan kosmetik atau skincare yang mengandung retinol atau retin-A dalam waktu 48 jam sebelum tindakan.
  • Informasikan jenis obat dan skincare yang biasa digunakan sehari-hari pada dokter.

Dokter pun akan menyarankan Anda untuk:

  • Menggunakan losion khusus, biasanya yang mengandung glycolic acid
  • Menggunakan krim retinoid untuk mencegah kulit menggelap
  • Menghentikan rutinitas waxing atau penggunaan depilator hair removal, 1 minggu sebelum peeling
  • Tidak melakukan bleaching rambut
  • Tidak menggunakan scrub untuk kulit wajah
  • Mengantisipasi alergi terhadap zat peeling dan sedatif dengan membuat daftar alergi yang pernah dialami

Dokter juga mungkin meresepkan antinyeri untuk mengurangi efek setelah tindakan.

Apa saja produk yang digunakan untuk chemical peel?

Chemical peeling adalah salah satu metode yang paling baik untuk meregenerasi kulit dibandingkan dengan physical peeling seperti penggunaan scrub. Selain berfungsi untuk mengangkat sel kulit mati, chemical peel juga menstimulasi respons tubuh dalam memproduksi kolagen untuk membantu penyembuhan luka. Berikut ini zat aktif atau produk yang biasanya dipakai dalam chemical peeling.

  • Glycolic acid (asam glikolat):
    Cocok untuk kulit normal dan normal to oily. Sangat baik untuk mengekfoliasi bagian terluar dari kulit agar teksturnya semakin halus dan lembut.
  • Salicylic acid (asam salisilat):
    Cocok untuk kulit tipe acne-prone yang akan membersihkan wajahmu dari jerawat-jerawat yang mengganggu.
  • Lactic acid (asam laktat):
    Sangat baik untuk menyamarkan noda hitam. Cocok untuk semua jenis kulit
  • Mandelic acid (asam mandelik):
    Cocok untuk semua tipe kulit, terutama yang memiliki pori-pori besar. Zat aktif tersebut juga mampu menyamarkan noda hitam dan bekas luka
  • Phytic acid:
    Sangat baik untuk kulit sensitif dan kondisi hiperpigmentasi akibat peradangan.

Apa yang akan dilakukan dokter pada prosedur chemical peeling?

Ada beberapa jenis peeling yang harus Anda ketahui. Jenis ini berbeda tujuan dan cara pengaplikasiannya. Begitupun dengan cara kerja produk peeling dalam merawat kulitmu serta proses perawatan setelah tindakan dilakukan. Apa saja jenis-jenis peeling untuk perawatan kulit?

1. Light chemical peel:

Jenis peeling ini menggunakan asam derajat ringan seperti alpha-hydroxy acid untuk proses pengelupasan secara lembut. Zat ini hanya berpenetrasi pada lapisan terluar dari kulit.

Pada metode ini, cairan peeling diaplikasikan menggunakan kassa atau sikat halus ke area kulit. Kulit selanjutnya terlihat memutih dan Anda akan merasakan sensasi seperti disengat. Setelah prosedur selesai, kulit wajah akan diusap dengan cairan netral seperti toner untuk membersihkan produk peeling.

2. Medium chemical peel:

Jenis peeling ini menggunakan trichloroacetic atau glycolic acid untuk mencapai lapisan luar dan tengah dari kulit. Proses ini lebih efektif untuk menghilangkan sel kulit mati.

Dokter akan mengaplikasikan cairan peeling dengan menggunakan kassa atau aplikator. Sinar biru (blue peel) juga sering ditambahkan agar proses pengelupasan lebih maksimal.

Setelah kulit Anda tampak memutih, dokter akan memberikan kompres dingin. Anda akan merasakan sensasi tersengat atau bahkan terbakar kurang lebih 20 menit. Pada jenis peeling ini, cairan netral seperti toner tidak diperlukan.

3. Deep chemical peel:

Jenis peeling ini menggunakan phenol atau trichloroacetic acid dan menembus sampai lapisan tengah kulit secara menyeluruh untuk mengangkat sel kulit mati. Sebelum menjalani tindakan, jangan lupa untuk mengikat rambut dengan baik.

Prosedur chemical peeling akan dimulai dengan membersihkan wajah Anda secara perlahan. Dokter juga akan memberikan pelindung mata untuk menghindari iritasi. Setelah itu,  anestesi lokal dioleskan di bagian tubuh yang akan di-peeling, baik wajah maupun leher. 

Pada beberapa orang, pemasangan infus akan dilakukan untuk menjaga cairan tubuh dan sebagai antisipasi jika terjadi alergi. Saat reaksi alergi terjadi, dokter dapat menyuntikkan antialergi dengan cepat. Detak jantung juga akan dimonitor untuk memastikan proses tindakan berjalan aman.

Hasil apa yang didapatkan dari chemical peel?

Kulit biasanya akan menjadi sensitif setelah menjalani peeling. Oleh karena itu, Anda sebaiknya menghindari paparan sinar matahari langsung, selama dan sesudah proses pemulihan. Bahkan, kulit pun bisa saja masih sensitif beberapa saat setelah chemical peeling dilakukan.

Lamanya waktu pemulihan bergantung dari jenis chemical peeling yang Anda jalani.

1. Light chemical peel:

Anda membutuhkan waktu pemulihan antara 4-7 hari. Dalam periode ini, kulit Anda bisa menjadi lebih gelap atau lebih terang untuk sementara waktu.

2. Medium chemical peel:

Kulit Anda akan pulih dalam 5-7 hari setelah menjalani peeling. Namun, kulit bisa tetap mengalami kemerahan selama berbulan-bulan. Kulit bisa membengkak, lalu berkerak, dan membentuk jerawat kecokelatan, sebelum akhirnya kulit beregenerasi.

3. Deep chemical peel:

Jenis peeling yang satu ini akan menyebabkan pembengkakan dan kemerahan pada wajah, dengan sensasi terbakar dan berdenyut-denyut. Bahkan, pembengkakan pun bisa terjadi pada kelopak mata.

Dibutuhkan waktu 2 minggu bagi kulit untuk beregenerasi. Bercak putih dan pembengkakan kulit dapat bertahan hingga beberapa minggu. Bahkan, kemerahan pada kulit pun akan terus ada hingga hitungan bulan.

Apa saja risiko dari prosedur chemical peel?

Setiap tindakan medis pasti memiliki efek samping. Umumnya efek samping bersifat sementara seperti kulit kemerahan, kering, adanya sensasi seperti tersengat dan agak bengkak. Dengan deep peeling, kulit juga bisa kehilangan kemampuan untuk menggelap.

Berikut ini adalah efek samping berat dari penggunaan chemical peeling yang tidak aman atau tidak sesuai prosedur:

  • Penggelapan atau pemutihan kulit secara signifikan
  • Bekas luka yang dapat bersifat permanen
  • Infeksi. Orang dengan herpes simpleks mungkin mengalami pembengkakan dan kemerahan yang lebih buruk. Meski begitu, chemical peel jarang menyebabkan infeksi bakteri atau jamur
  • Kerusakan jantung, hati dan ginjal. Penggunaan phemol pada deep peeling yang melebihi dosis aman akan merusak otot jantung, ginjal dan hati serta menyebabkan detak jantung tidak teratur
perawatan kulitkesehatan kulitkulit dan kecantikan

Healthline. https://www.healthline.com/health/chemical-peels
Diakses pada 9 April 2020

Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/chemical-peel/about/pac-20393473
Diakses pada 9 April 2020

Healthline. https://www.healthline.com/health/beauty-skin-care/chemical-peel-acne-scars#alternatives
Diakses pada 9 April 2020

WebMD. https://www.webmd.com/beauty/cosmetic-procedures-chemical-peel-treatments#1
Diakses pada 9 April 2020

WebMD. https://www.webmd.com/beauty/features/facts-chemical-peels
Diakses pada 9 April 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email