Cardiopulmonary exercise test (CPET) adalah pemeriksaan untuk mengevaluasi fungsi kerja jantung dan paru saat pasien istirahat maupun melakukan aktivitas fisik. CPET hampir mirip dengan stress test. Perbedaannya adalah stress test hanya menilai fungsi jantung, sementara cardiopulmonary exercise test menilai kinerja jantung dan paru.
Agar bisa melakukan aktivitas fisik, seseorang memerlukan energi yang menggerakkan otot dan rangka. Energi ini bisa tersedia karena ada mekanisme fisiologis paru dan jantung. Kedua sistem ini (paru dan jantung) akan bekerja lebih berat saat seseorang berolahraga.
Hasil CPET lah yang akan menunjukkan seberapa baik paru dan jantung bekerja saat seseorang melakukan aktivitas fisik. Pemeriksaan ini juga akan memberikan gambaran berupa kebutuhan energi otot rangka yang dibutuhkan selama aktivitas fisik.
Tujuan cardiopulmonary exercise test adalah untuk mengevaluasi:
Dokter bisa menganjurkan pemeriksaaan CPET untuk:
Sederet persiapan yang dapat dilakukan sebelum menjalani CPET meliputi:
Selama pemeriksaan, pasien akan diminta untuk berolahraga ringan menggunakan sepeda statis sembari memakai mouthpiece khusus.
Setiap tarikan dan hembusan napas akan diukur untuk mengevaluasi fungsi paru sebelum dan selama berolahraga. Alat rekam jantung juga akan dipasang sebelum, selama, dan setelah pasien beraktivitas fisik.
Cardiopulmonary exercise test akan berlangsung selama 40 menit. Namun pasien tidak perlu khawatir karena pasien umumnya hanya perlu melakukan aktivitas fisik selama sekitar 10 menit.
Harap diingat bahwa pasien harus melakukan latihan fisik semaksimal mungkin. Langkah ini memungkinkan dokter untuk mendapatkan hasil tes yang akurat.
Petugas medis juga bisa menghentikan aktivitas fisik pasien ketika pasien mengalami keluhan-keluhan tertentu. Misalnya, sakit dada, sakit kepala, sesak napas yang parah, nyeri kaki, hingga pingsan.
Hasil CPET biasanya berupa:
Bila hasil cardiopulmonary exercise test tidak normal, dokter bisa merekomendasikan Anda untuk menjalani pemeriksaan penunjang lainnya. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis.
Sementara jika hasil CPET sudah cukup untuk menentukan diagnosis, dokter akan mendiskusikan langkah-langkah penanganan yang Anda butuhkan.
CPET tergolong pemeriksaan yang aman. Pasalnya, fungsi jantung dan paru Anda dipantau secara saksama saat melakukan aktivitas fisik.
Meski begitu, risiko cardiopulmonary exercise test tetap ada. Misalnya, muncul nyeri dada, sesak napas, serta pingsan saat Anda menjalani pemeriksaan.
George Eliot Hospital (NHS). http://www.geh.nhs.uk/directory-of-services/specialties-and-services/c/cardio-respiratory-unit-cru/cardiopulmonary-exercise-testing-cpet/
Diakses pada 1 Juni 2020
Stanford Health Care. https://stanfordhealthcare.org/medical-tests/c/cardiopulmonary-exercise-test.html
Diakses pada 1 Juni 2020
Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/265503
Diakses pada 1 Juni 2020