Bronkoskopi adalah pemeriksaan bagian dalam paru-paru dan saluran napas menggunakan alat bernama bronkoskop.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kelainan pada paru–paru. Selain itu, bronkoskopi juga bisa dilakukan untuk mengambil sampel lendir atau jaringan dalam paru-paru (biopsi paru), mengambil benda asing atau sumbatan lain dalam saluran napas, dan sebagai pengobatan untuk penyakit paru-paru.
Bronkoskop adalah tabung tipis dengan kamera dan lampu di ujungnya. Saat pemeriksaan dilakukan, alat ini akan dimasukkan melalui hidung atau mulut ke dalam tenggorokan hingga mencapai paru-paru pasien.
Bronkoskopi biasanya menggunakan bronkoskop yang lentur. Namun, bronkoskop yang lebih kaku juga dibutuhkan pada kondisi tertentu. Misalnya, saat akan mengontrol perdarahan dalam paru-paru atau mengeluarkan benda asing di dalam saluran pernapasan.
Secara umum, bronkoskopi dilakukan untuk beberapa alasan berikut:
Bronkoskopi disarankan bagi pasien dengan keluhan yang mengarah ke penyakit paru-paru.
Berikut ini adalah beberapa indikasi bronkoskopi:
Secara umum, persiapan yang perlu dilakukan sebelum bronkoskopi meliputi:
Bronkoskopi umumnya dilakukan dengan langkah berikut:
Prosedur ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 30-40 menit. Namun pada pasien yang memerlukan bius atau anestesi umum, bronkoskopi membutuhkan waktu lebih lama, yakni sekitar satu jam atau lebih.
Setelah bronkoskopi, pasien akan dipindahkan ke ruang pemulihan selama beberapa jam hingga efek anestesi hilang. Pernapasan dan tekanan darah pasien akan dipantau selama masa pemulihan.
Pasien juga tidak dapat makan dan minum hingga tenggorokannya tidak baal lagi, kira-kira selama 1-2 jam pascaprosedur. Efek samping bronkoskopi yang umum terjadi, termasuk nyeri dan gatal pada tenggorokan maupun suara serak.
Efek samping tersebut biasanya akan menghilang dengan sendirinya tanpa pengobatan dalam beberapa hari.
Pasien dilarang merokok selepas tindakan ini. Anda juga disarankan untuk tidak mengemudi setidaknya dalam 8 jam setelah prosedur selesai.
Hasil dari bronkoskopi biasanya dapat diberikan pada hari yang sama hingga beberapa hari kemudian. Namun, jika dilakukan biopsi, hasil biopsi bisa lebih lama keluar, hingga beberapa minggu.
Hasil bronkoskopi yang normal dinyatakan saat dokter tidak melihat adanya benda asing, penyumbatan, atau sel dan cairan abnormal di bronkus.
Jika hasilnya tidak normal, dokter akan merekomendasikan tes atau perawatan lebih lanjut, tergantung pada hasil yang didapatkan.
Hasil abnormal dapat mengindikasikan adanya kondisi berikut:
Secara umum, bronkoskopi termasuk prosedur yang aman. Namun, ada beberapa efek samping atau komplikasi yang mungkin saja terjadi, seperti:
Meski demikian, Anda tidak perlu khawatir. Dokter akan mempertimbangkan manfaat dan risikonya.
Dokter akan memutuskan untuk melakukan bronkoskopi jika manfaatnya dinilai lebih besar daripada risikonya.
Biaya bronkoskopi dapat bervariasi tergantung dari rumah sakit yang dipilih serta tindakan medis tambahan yang perlu dilakukan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Sebagai gambaran, biaya bronkoskopi di rumah sakit swasta berkisar antara Rp1000.0006.000.000. Sementara berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI NO 59 tentang standar tarif pelayanan kesehatan, biaya bronkoskopi di rumah sakit pemerintah dan rujukan dimulai dari Rp221.000.
Jika Anda peserta BPJS Kesehatan, Anda dapat menggunakannya untuk pemeriksaan bronkoskopi. Prosedur bronkoskopi termasuk jenis pemeriksaan yang ditanggung BPJS Kesehatan selama diagnosis yang dimiliki sesuai dengan persyaratan.
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/bronchoscopy/about/pac-20384746
Diakses pada 4 Januari 2022
WebMD. https://www.webmd.com/lung/what-is-bronchoscopy#1
Diakses pada 1 April 2020
Healthline. https://www.healthline.com/health/bronchoscopy
Diakses pada 4 Januari 2022
Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322178
Diakses pada 4 Januari 2022
Kementerian Kesehatan RI.
https://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/dmdocuments/773068a1f62f754f7bb77d06f18338f3.pdf
Diakses pada 4 Januari 2022