Bronkoskopi

14 Mar 2023|Nurul Rafiqua
Ditinjau olehRena Widyawinata
Bronkoskopi dilakukan dengan alat bronkoskop yang akan dikendalikan oleh dokterBronkoskopi adalah pemeriksaan untuk bagian dalam paru-paru dan saluran napas

Apa itu bronkoskopi?

Bronkoskopi adalah pemeriksaan bagian dalam paru-paru dan saluran napas menggunakan alat bernama bronkoskop. 

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kelainan pada paru–paru. Selain itu, bronkoskopi juga bisa dilakukan untuk mengambil sampel lendir atau jaringan dalam paru-paru (biopsi paru), mengambil benda asing atau sumbatan lain dalam saluran napas, dan sebagai pengobatan untuk penyakit paru-paru.

Bronkoskop adalah tabung tipis dengan kamera dan lampu di ujungnya. Saat pemeriksaan dilakukan, alat ini akan dimasukkan melalui hidung atau mulut ke dalam tenggorokan hingga mencapai paru-paru pasien.  

Bronkoskopi biasanya menggunakan bronkoskop yang lentur. Namun, bronkoskop yang lebih kaku juga dibutuhkan pada kondisi tertentu. Misalnya, saat akan mengontrol perdarahan dalam paru-paru atau mengeluarkan benda asing di dalam saluran pernapasan.

Apa tujuan bronkoskopi?

Secara umum, bronkoskopi dilakukan untuk beberapa alasan berikut:

  • Mendiagnosis kelainan paru-paru
  • Mengidentifikasi infeksi paru-paru
  • Biopsi jaringan paru-paru
  • Membuang lendir, benda asing, atau sumbatan lain pada jalan napas atau paru-paru, seperti tumor.
  • Pemasangan stent untuk membuka jalan napas.
  • Mendiagnosis dan menentukan stadium kanker paru
  • Pengobatan gangguan pada paru-paru, seperti perdarahan, penyempitan saluran napas, atau paru-paru kolaps. Prosedur ini dikenal dengan nama bronkoskopi intervensi.
  • Melihat lebih jelas kelenjar getah bening di dekat paru-paru

Siapa yang membutuhkan bronkoskopi?

Bronkoskopi disarankan bagi pasien dengan keluhan yang mengarah ke penyakit paru-paru. 

Berikut ini adalah beberapa indikasi bronkoskopi:

Apa saja persiapan untuk menjalani bronkoskopi?

Secara umum, persiapan yang perlu dilakukan sebelum bronkoskopi meliputi:

  • Informasikan pada dokter tentang obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Beberapa obat mungkin perlu dihentikan konsumsinya sekitar seminggu sebelum prosedur dijalankan, seperti aspirin, obat pengencer darah, dan obat antiinflamasi nonsteroid. 
  • Pada hari prosedur, pasien akan diminta untuk melepas kacamata lensa kontak, alat bantu dengar, gigi palsu, atau kawat gigi yang bisa dilepas
  • Pastikan ada keluarga atau teman yang dapat mengantar pasien pulang. Pasalnya, efek obat bius yang digunakan selama prosedur membutuhkan beberapa jam untuk hilang sepenuhnya.
  • Pasien akan diminta untuk berpuasa setidaknya semalam sebelum prosedur.

Bagaimana prosedur bronkoskopi dilakukan?

Bronkoskopi umumnya dilakukan dengan langkah berikut:

  • Pasien akan diminta untuk berbaring di meja pemeriksaan atau tempat tidur di ruang pemeriksaan
  • Perawat atau teknisi medis akan memasang monitor untuk memantau tekanan darahdenyut jantung, dan kadar oksigen.
  • Obat bius lokal kemudian disemprotkan ke dalam mulut. Pada beberapa kasus, obat bius lokal juga dapat diberikan pada hidung pasien.
  • Bila diperlukan, bius umum juga bisa agar pasien tetap tenang atau tertidur selama prosedur.
  • Kemudian, dokter memasukkan bronkoskop ke dalam mulut atau hidung pasien, melewati tenggorokan dan pita suara hingga mencapai paru-paru.
  • Selama bronkoskop dimasukkan, pasien mungkin akan mengalami batuk dan merasa kurang nyaman. Tetapi pasien tidak akan merasa nyeri.
  • Kamera di ujung bronkoskop akan mengirim gambar ke monitor untuk membimbing dokter dalam menggerakkan bronkoskop.
  • Jika dibutuhkan, dokter akan sekaligus menggunakan bronkoskop untuk mengambil sampel cairan atau jaringan paru-paru.

Prosedur ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 30-40 menit. Namun pada pasien yang memerlukan bius atau  anestesi umum, bronkoskopi membutuhkan waktu lebih lama, yakni sekitar satu jam atau lebih.

Apa saja yang perlu diperhatikan setelah bronkoskopi?

Setelah bronkoskopi, pasien akan dipindahkan ke ruang pemulihan selama beberapa jam hingga efek anestesi hilang. Pernapasan dan tekanan darah pasien akan dipantau selama masa pemulihan.

Pasien juga tidak dapat makan dan minum hingga tenggorokannya tidak baal lagi, kira-kira selama 1-2 jam pascaprosedur. Efek samping bronkoskopi yang umum terjadi, termasuk nyeri dan gatal pada tenggorokan maupun suara serak

Efek samping tersebut biasanya akan menghilang dengan sendirinya tanpa pengobatan dalam beberapa hari. 

Pasien dilarang merokok selepas tindakan ini. Anda juga disarankan untuk tidak mengemudi setidaknya dalam 8 jam setelah prosedur selesai. 

Seperti apa hasil dari bronkoskopi?

Hasil dari bronkoskopi biasanya dapat diberikan pada hari yang sama hingga beberapa hari kemudian. Namun, jika dilakukan biopsi, hasil biopsi bisa lebih lama keluar, hingga beberapa minggu.

Hasil bronkoskopi yang normal dinyatakan saat dokter tidak melihat adanya benda asing, penyumbatan, atau sel dan cairan abnormal di bronkus.

Jika hasilnya tidak normal, dokter akan merekomendasikan tes atau perawatan lebih lanjut, tergantung pada hasil yang didapatkan.

Hasil abnormal dapat mengindikasikan adanya kondisi berikut:

  • Infeksi bakteri, misalnya infeksi M. tuberculosis
  • Infeksi virus, jamur, atau parasit
  • Radang jaringan paru-paru
  • Kerusakan paru-paru
  • Kanker
  • Penyempitan trakea atau bronkus
  • Reaksi penolakan dari transplantasi paru-paru

Apa saja risiko komplikasi bronkoskopi?

Secara umum, bronkoskopi termasuk prosedur yang aman. Namun, ada beberapa efek samping atau komplikasi yang mungkin saja terjadi, seperti:

  • Kadar oksigen yang turun selama prosedur. Apabila ini terjadi, dokter akan memberikan oksigen tambahan.
  • Demam atau pneumonia setelah prosedur
  • Perdarahan
  • Kolaps paru-paru
  • Rasa tidak nyaman pada tenggorokan

Meski demikian, Anda tidak perlu khawatir. Dokter akan mempertimbangkan manfaat dan risikonya.

Dokter akan memutuskan untuk melakukan bronkoskopi jika manfaatnya dinilai lebih besar daripada risikonya.

Berapa biaya  bronkoskopi?

Biaya bronkoskopi dapat bervariasi tergantung dari rumah sakit yang dipilih serta tindakan medis tambahan yang perlu dilakukan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Sebagai gambaran, biaya bronkoskopi di rumah sakit swasta berkisar antara Rp1000.0006.000.000. Sementara berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI NO 59 tentang standar tarif pelayanan kesehatan, biaya bronkoskopi di rumah sakit pemerintah dan rujukan dimulai dari Rp221.000. 

Jika Anda peserta BPJS Kesehatan, Anda dapat menggunakannya untuk pemeriksaan bronkoskopi. Prosedur bronkoskopi termasuk jenis pemeriksaan yang ditanggung BPJS Kesehatan selama diagnosis yang dimiliki sesuai dengan persyaratan.

penyakit paru-paruinfeksi paru-parubatuk berdarah

Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/bronchoscopy/about/pac-20384746
Diakses pada 4 Januari 2022

WebMD. https://www.webmd.com/lung/what-is-bronchoscopy#1
Diakses pada 1 April 2020

Healthline. https://www.healthline.com/health/bronchoscopy
Diakses pada 4 Januari 2022

Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322178
Diakses pada 4 Januari 2022

Kementerian Kesehatan RI.
https://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/dmdocuments/773068a1f62f754f7bb77d06f18338f3.pdf
Diakses pada 4 Januari 2022

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email