Bone Graft

13 Mar 2023|dr. Levina Felicia
Ditinjau olehdr. Reni Utari
Bone graft dilakukan untuk menggantikan tulang yang rusakBone graft bertujuan mengganti tulang yang rusak

Apa itu bone graft?

Bone graft adalah operasi untuk memperbaiki dan membentuk ulang tulang yang rusak atau mengalami penyakit tertentu.

Di Indonesia, bone graft juga dikenal dengan nama cangkok atau transplantasi tulang. Prosedur ini dapat memperbaiki jaringan tulang di hampir seluruh bagian tubuh.

Operasi ini dapat dilakukan untuk mengganti tulang yang rusak dengan tulang baru atau tulang pengganti. Dokter spesialis ortopedi akan menentukan jenis prosedur yang sesuai dengan kondisi pasien.

Apa saja jenis bone graft?

Prosedur cangkok tulang terbagi dalam dua jenis, tergantung pada sumber tulang yang digunakan sebagai pengganti. Berikut penjelasannya:

  • Allograft

Pada allograft, dokter menggunakan tulang dari pendonor yang sudah meninggal. Tulang pengganti juga bisa diambil dari cadaver (mayat yang diawetkan), yang telah dibersihkan dan disimpan dalam bank jaringan.

  • Autograft

Pada prosedur autograft, tulang pengganti berasal dari tubuh pasien sendiri. Misalnya, tulang pinggul, pinggang, iga, atau pergelangan tangan.

Setelah diambil, tulang pengganti akan dibentuk dan dimasukkan ke area tulang yang mengalami kerusakan. Sesudah itu, material seperti sekrup akan digunakan untuk menahan tulang agar tetap pada posisinya.

Kenapa bone graft diperlukan?

Prosedur cangkok tulang digunakan untuk memicu penyembuhan dan pertumbuhan tulang seteah berbagai kondisi medis. Pada umumnya, bone graft bertujuan:

  • Menyatukan sendi agar pergerakan tulang dapat dibatasi
  • Memperbaiki tulang patah yang memiliki jaringan tulang keropos
  • Memperbaiki tulang cedera yang belum pulih

Siapa yang membutuhkan bone graft?

Bone graft bisa direkomendasikan pada pasien yang mengalami kondisi-kondisi medis di bawah ini:

  • Patah tulang, terutama yang tidak mengalami proses pemulihan dengan baik
  • Defek atau kerusakan pada tulang, seperti pada infeksi, osteonecrosis (kurangnya suplai darah ke tulang), cedera, tumor jinak, kista, dan kelainan bawaan
  • Spinal fusion atau jenis fusi tulang lain
  • Masalah pada sendi

Apa saja persiapan untuk menjalani bone graft?

Sebelum bone graft, berikut beberapa langkah yang diperlukan oleh pasien:

1. Menginformasikan obat-obatan yang sedang dikonsumsi

Beritahukan pada pada dokter mengenai obat yang sedang digunakan. Pasalnya,a da ada beberapa konsumsi jenis obat yang mungkin perlu dihentikan.

Salah satunya obat pengencer darah. Pasien harus menghentikan konsumsinya sebelum operasi karena dapat meningkatkan risiko perdarahan selama prosedur. Contoh obat ini meliputi warfarin dan aspirin.

2. Melakukan persiapan di hari operasi

Sejumlah langkah di bawah ini sebaiknya dilakukan:

  • Berpuasa selama delapan jam sebelum operasi
  • Mengonsumsi obat-obatan yang diperbolehkan oleh dokter dengan sedikit air putih
  • Tiba di rumah sakit tepat waktu

Bagaimana bone graft dilakukan?

Prosedur bone graft umumnya meliputi langkah-langkah berikut:

  • Dokter spesialis anestesi akan memberikan obat bius umum, sehingga pasien akan tertidur selama
  • Dokter dan tenaga medis lain akan memantau tanda-tanda vital pasien, seperti denyut jantung dan tekanan darah selama operasi.
  • Kulit di lokasi bone graft akan dibersihkan dengan cairan antisepti
  • Dokter kemudian membuat sayatan pada kulit dan otot di sekitar tulang.
  • Bila cangkok tulang dilakukan dengan autograft, dokter akan membuat sayatan di area yang berbeda untuk mengambil tulang yang sehat dulu.
  • Dengan alat khusus, dokter akan mengangkat sebagian kecil dari tulang tersebut.
  • Bila cangkok tulang dilakukan dengan prosedur allograft, tulang pendonor telah disiapkan dalam kondisi beku.
  • Dokter bedah akan memasukkan tulang cangkok di antara dua bagian tulang yang ingin disambung.
  • Pada beberapa kasus, dokter bedah akan memasang sekrup khusus guna menyangga tulang agar tetap di posisinya.
  • Dokter bedah lalu melakukan perbaikan lain jika diperlukan.
  • Setelah cangkok tulang selesai, lapisan kulit dan otot di sekitar tulang ini akan ditutup dengan jahitan. Demiian juga pada lokasi pengambilan bone graft pada prosedur autograft.

Apa saja yang perlu diperhatikan setelah bone graft?

Pemulihan bone graft tergantung pada berbagai faktor. Mulai dari jenis operasi, usia pasien, dan kondisi kesehatan pasien secara umum.

Durasi pemulihan biasanya membutuhkan waktu sekitar dua minggu hingga dua bulan. Dokter akan memberikan obat pereda nyeri untuk meringankan gejala pasien selama penyembuhan.

Pasien juga disarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi dan tidak merokok guna melancarkan proses pemulihan.

Jangan lupa juga untuk menanyakan pada dokter tentang obat-obatan yang hendak dikonsumsi. Pasalnya, ada beberapa jenis obat dapat mengganggu penyembuhan dan pertumbuhan tulang.

Jika dibutuhkan, selang drainase khusus akan dipasang untuk mengeluarkan cairan dan darah dari bekas luka operasi. Pasien juga perlu kembali ke dokter untuk kontrol ulang pada selang ini sekaligus memantau proses penyembuhan pascaoperasi.

Apa saja komplikasi bone graft?

Komplikasi bone graft dapat berupa risiko akibat operasi secara umum, anestesi, maupun prosedur cangkok tulang sendiri. Apa sajakah itu?

1. Risiko komplikasi operasi dan anestesi umum

  • Reaksi alergi terhadap obat-obatan
  • Gangguan pernapasan
  • Perdarahan
  • Terbentuknya gumpalan darah
  • Infeksi

2. Risiko komplikasi bone graft yang spesifik

  • Nyeri pada lokasi pengambilan tulang pengganti
  • Reaksi penolakan pencangkokan
  • Pembengkakan
  • Cedera saraf pada lokasi bone graft
  • Kekakuan pada lokasi bone graft
masalah tulangpenyakit tulangpatah tulang

Johns Hopkins Medicine. https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/bone-grafting
Diakses pada 2 Oktober 2020

Healthline. https://www.healthline.com/health/bone-graft
Diakses pada 2 Oktober 2020

Medline Plus. https://medlineplus.gov/ency/article/002963.htm
Diakses pada 2 Oktober 2020

Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322344
Diakses pada 2 Oktober 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email