Bone graft adalah operasi untuk memperbaiki dan membentuk ulang tulang yang rusak atau mengalami penyakit tertentu.
Di Indonesia, bone graft juga dikenal dengan nama cangkok atau transplantasi tulang. Prosedur ini dapat memperbaiki jaringan tulang di hampir seluruh bagian tubuh.
Operasi ini dapat dilakukan untuk mengganti tulang yang rusak dengan tulang baru atau tulang pengganti. Dokter spesialis ortopedi akan menentukan jenis prosedur yang sesuai dengan kondisi pasien.
Prosedur cangkok tulang terbagi dalam dua jenis, tergantung pada sumber tulang yang digunakan sebagai pengganti. Berikut penjelasannya:
Pada allograft, dokter menggunakan tulang dari pendonor yang sudah meninggal. Tulang pengganti juga bisa diambil dari cadaver (mayat yang diawetkan), yang telah dibersihkan dan disimpan dalam bank jaringan.
Pada prosedur autograft, tulang pengganti berasal dari tubuh pasien sendiri. Misalnya, tulang pinggul, pinggang, iga, atau pergelangan tangan.
Setelah diambil, tulang pengganti akan dibentuk dan dimasukkan ke area tulang yang mengalami kerusakan. Sesudah itu, material seperti sekrup akan digunakan untuk menahan tulang agar tetap pada posisinya.
Prosedur cangkok tulang digunakan untuk memicu penyembuhan dan pertumbuhan tulang seteah berbagai kondisi medis. Pada umumnya, bone graft bertujuan:
Bone graft bisa direkomendasikan pada pasien yang mengalami kondisi-kondisi medis di bawah ini:
Sebelum bone graft, berikut beberapa langkah yang diperlukan oleh pasien:
Beritahukan pada pada dokter mengenai obat yang sedang digunakan. Pasalnya,a da ada beberapa konsumsi jenis obat yang mungkin perlu dihentikan.
Salah satunya obat pengencer darah. Pasien harus menghentikan konsumsinya sebelum operasi karena dapat meningkatkan risiko perdarahan selama prosedur. Contoh obat ini meliputi warfarin dan aspirin.
Sejumlah langkah di bawah ini sebaiknya dilakukan:
Prosedur bone graft umumnya meliputi langkah-langkah berikut:
Pemulihan bone graft tergantung pada berbagai faktor. Mulai dari jenis operasi, usia pasien, dan kondisi kesehatan pasien secara umum.
Durasi pemulihan biasanya membutuhkan waktu sekitar dua minggu hingga dua bulan. Dokter akan memberikan obat pereda nyeri untuk meringankan gejala pasien selama penyembuhan.
Pasien juga disarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi dan tidak merokok guna melancarkan proses pemulihan.
Jangan lupa juga untuk menanyakan pada dokter tentang obat-obatan yang hendak dikonsumsi. Pasalnya, ada beberapa jenis obat dapat mengganggu penyembuhan dan pertumbuhan tulang.
Jika dibutuhkan, selang drainase khusus akan dipasang untuk mengeluarkan cairan dan darah dari bekas luka operasi. Pasien juga perlu kembali ke dokter untuk kontrol ulang pada selang ini sekaligus memantau proses penyembuhan pascaoperasi.
Komplikasi bone graft dapat berupa risiko akibat operasi secara umum, anestesi, maupun prosedur cangkok tulang sendiri. Apa sajakah itu?
Johns Hopkins Medicine. https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/bone-grafting
Diakses pada 2 Oktober 2020
Healthline. https://www.healthline.com/health/bone-graft
Diakses pada 2 Oktober 2020
Medline Plus. https://medlineplus.gov/ency/article/002963.htm
Diakses pada 2 Oktober 2020
Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322344
Diakses pada 2 Oktober 2020