Biopsi Kulit

13 Mar 2023|dr. Levina Felicia
Ditinjau olehdr. Karlina Lestari
Biopsi kulit dapat digunakan untuk mendeteksi kanker kulitBiopsi kulit bisa dianjurkan untuk memeriksa tahi lalat yang mencurigakan

Apa itu biopsi kulit?

Biopsi kulit adalah pengangkatan sampel jaringan kulit untuk mendeteksi kelainan tertentu seperti kanker kulit, infeksi, atau penyakit kulit lain (seperti psoriasis). Sampel yang diambil ini akan diamati di bawah mikroskop guna mendeteksi adanya kelainan. Biopsi juga bisa dilakukan untuk menyingkirkan jaringan kulit abnormal.

Biopsi kulit adalah prosedur medis sederhana yang dilakukan di bawah pengaruh bius lokal. Biasanya, pasien bisa langsung pulang setelah biopsi selesai dilakukan. 

Apa saja jenis biopsi kulit?

Jenis biopsi kulit yang dilakukan akan tergantung pada lokasi dan ukuran kelainan kulit yang dialami oleh pasien. Berdasarkan prosedurnya, biopsi kulit terbagi menjadi tiga jenis berikut:

  • Biopsi cukur (shave biopsy)

Pada biopsi cukur, dokter menggunakan alat mirip silet untuk mengangkat sedikit lapisan atas kulit.

  • Biopsi punch (punch biopsy)

Pada biopsi kulit ini, dokter menggunakan alat bedah khusus berbentuk seperti tabung kecil guna mengangkat jaringan kulit, termasuk lapisan kulit yang lebih dalam.

  • Biopsi eksisi (excisional biopsy)

Pada biopsi eksisi, dokter menggunakan pisau bedah untuk mengangkat benjolan pada kulit atau area kulit yang tidak normal. 

Berapa biaya biopsi kulit?

Biaya biopsi kulit bisa berbeda-beda tergantung dari jenis biopsi yang dilakukan serta fasilitas kesehatannya. Beberapa fasilitas kesehatan ada yang mematok biaya biopsi kulit mulai dari Rp375.000 - Rp500.000.

Kenapa biopsi kulit diperlukan?

Biopsi kulit dilakukan untuk membantu dokter dalam mendiagnosis dan mengobati berbagai kondisi medis pada kulit, seperti:

  • Psoriasis dan eksim
  • Infeksi bakteri atau jamur pada kulit
  • Actinic keratosis
  • Peradangan pada kulit
  • Kutil
  • Bisul atau benjolan mengganggu seperti bullous pemphigoid
  • Ruam kulit yang tidak kunjung sembuh
  • Kulit kasar atau bersisik
  • Luka terbuka
  • Tahi lalat atau benjolan lain dengan bentuk, ukuran, dan warna yang tidak normal
  • Kanker kulit

Biopsi dapat memastikan apakah benjolan atau tahi lalat yang dimiliki oleh pasien, disebabkan oleh kanker kulit atau tidak.

Jenis kanker kulit yang paling sering terjadi adalah karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa. Keduanya jarang menyebar ke bagian tubuh lain dan biasanya dapat diatasi dengan penanganan yang tepat.

Sementara jenis kanker kulit melanoma lebih jarang ditemukan. Namun lebih berbahaya daripada kedua jenis kanker kulit lainnya.

Melanoma lebih mudah menyebar ke bagian lain tubuh. Sebagian besar kematian yang terkait kanker kulit disebabkan oleh melanoma.

Biopsi kulit dapat membantu mendiagnosis kanker kulit pada stadium awal, sehingga pengobatan bisa dilakukan secepatnya.

Apa saja persiapan untuk menjalani biopsi kulit?

Sebelum menjalani biopsi kulit, beri tahu dokter apabila Anda memiliki kondisi-kondisi berikut:

  • Memiliki penyakit kelainan darah.
  • Pernah mengalami pendarahan hebat setelah menjalani prosedur medis.
  • Sedang mengonsumsi obat-obatan pengencer darah, seperti aspirin, warfarin, atau heparin.
  • Memiliki riwayat infeksi kulit, seperti impetigo.
  • Sedang mengonsumsi obat-obatan yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, misalnya obat diabetes atau obat yang diberikan setelah transplantasi organ.

Bagaimana prosedur biopsi kulit dilakukan?

Biopsi kulit umumnya diawali dengan:

  • Pasien diminta untuk membuka pakaian dan menggantinya dengan gaun rumah sakit.
  • Dokter atau perawat akan membersihkan area kulit yang akan dibiopsi.
  • Dokter atau perawat akan menandai area kulit yang akan dibiopsi untuk memudahkan dokter selama prosedur.
  • Penyuntukan obat bius lokal agar pasien tidak merasa nyeri selama biopsi.
  • Biopsi kulit kemudian dilakukan sesuai pilihan jenisnya.

1. Biopsi cukur

  • Dokter akan menggunakan silet atau alat tajam lain untuk mengangkat lapisan kulit.
  • Pendarahan yang ditimbulkan oleh sayatan akan dihentikan dengan tekanan dan pemberian obat-obatan tertentu.

2. Biopsi punch dan biopsi eksisi

  • Dokter akan menggunakan alat khusus untuk mengangkat lapisan kulit.
  • Lapisan kulit yang diangkat akan lebih dalam, dan menyertakan lapisan atas lemak di bawah kulit.
  • Dokter akan melakukan jahitan untuk menutup bekas luka akibat
  • Setelah itu, luka akan ditutup dengan

Biopsi kulit biasanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit.

Apa saja yang perlu diperhatikan setelah biopsi kulit?

Setelah biopsi kulit selesai dilakukan, dokter akan menginstruksikan pasien untuk tidak melepas plester atau perban yang menutupi area biopsi hingga satu hari setelahnya. Pada beberapa orang, terutama yang rutin mengonsumsi obat pengencer darah, area biopsi bisa saja mengalami perdarahan.

Jika itu terjadi pada Anda, tekan luka dengan perban selama kurang lebih 20 menit hingga darah berhenti ke luar. Apabila perdarahan tidak kunjung berhenti, segera hubungi dokter.

Untuk sementara waktu, jaga agar jangan sampai area bekas biopsi terbentur. Anda juga disarankan untuk tidak banyak bergerak agar luka tidak terbuka semakin lebar dan memicu perdarahan. 

Pasien perlu menjaga agar area kulit yang sudah menjalani biopsi tetap kering dan bersih. Dengan ini, penyembuhan luka bisa berjalan lancar dan risiko infeksi bisa dihindari. Dokter juga bisa meresepkan obat antibiotik oles bila dirasa perlu.

Berikut ini tips untuk menjaga area bekas biopsi kulit agar tetap bersih:

  • Bersihkan luka dua kali sehari, kecuali jika biopsi dilakukan di kulit kepala
  • Cuci tangan dengan sabun sebelum menyentuh area luka
  • Bersihkan area bekas biopsi dengan air dan sabun. Jika di kulit kepala, gunakan sampo
  • Setelah dibersihkan, keringkan perlahan dengan handuk bersih
  • Lalu, oleskan petroleum jelly ke biopsi menggunakan cotton bud untuk mempercepat penyembuhan luka
  • Tutup area luka dengan plester atau perban selama 2-3 hari setelah biopsi

Seperti apa hasil biopsi kulit?

Setelah biopsi dilakukan, sampel jaringan kulit akan dianalisis oleh dokter spesialis patologi anatomi. Dokter akan mendeteksi ada tidaknya kelainan pada kulit. Hasilnya biasa akan diterima oleh pasien pada 1-2 minggu pascaprosedur.

Hasil biopsi kulit yang normal menandakan tidak ditemukannya sel kanker atau penyakit kulit. Sementara hasil yang tidak normal menandakan pasien terdiagnosis mengalami infeksi, kanker, atau penyakit kulit lainnya, tergantung dari hasil biopsi kulit.

Apa yang harus dilakukan bila hasil biopsi kulit tidak normal?

Ketika mendapatkan hasil biopsi yang tidak normal, dokter bisa menganjurkan tes-tes penunjang lainnya yang diperlukan. Setelah jenis penyakit diketahui, dokter akan mendiskusikan langkah penanganan yang sesuai untuk penyakit Anda.

Apa saja risiko biopsi kulit?

Beberapa risiko yang dapat ditimbulkan oleh prosedur biopsi kulit meliputi:

  • Pendarahan
  • Memar
  • Terbentuknya bekas luka
  • Infeksi
  • Reaksi alergi terhadap antibiotik oles
kanker kulitpenyakit kulittahi lalatmelanoma

Medline Plus. https://medlineplus.gov/lab-tests/skin-biopsy/
Diakses pada 11 Maret 2020

Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/skin-biopsy/about/pac-20384634
Diakses pada 11 Maret 2020

WebMD. https://www.webmd.com/melanoma-skin-cancer/skin-biopsies
Diakses pada 11 Maret 2020

Harvard Health Publishing. https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/skin-biopsy
Diakses pada 11 Maret 2020

Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia. https://www.perdoski.id/article/1036-jenis-jenis-biopsi-kulit-dan-manfaatnya
Diakses pada 11 Maret 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email