Biopsi kulit adalah pengangkatan sampel jaringan kulit untuk mendeteksi kelainan tertentu seperti kanker kulit, infeksi, atau penyakit kulit lain (seperti psoriasis). Sampel yang diambil ini akan diamati di bawah mikroskop guna mendeteksi adanya kelainan. Biopsi juga bisa dilakukan untuk menyingkirkan jaringan kulit abnormal.
Biopsi kulit adalah prosedur medis sederhana yang dilakukan di bawah pengaruh bius lokal. Biasanya, pasien bisa langsung pulang setelah biopsi selesai dilakukan.
Jenis biopsi kulit yang dilakukan akan tergantung pada lokasi dan ukuran kelainan kulit yang dialami oleh pasien. Berdasarkan prosedurnya, biopsi kulit terbagi menjadi tiga jenis berikut:
Pada biopsi cukur, dokter menggunakan alat mirip silet untuk mengangkat sedikit lapisan atas kulit.
Pada biopsi kulit ini, dokter menggunakan alat bedah khusus berbentuk seperti tabung kecil guna mengangkat jaringan kulit, termasuk lapisan kulit yang lebih dalam.
Pada biopsi eksisi, dokter menggunakan pisau bedah untuk mengangkat benjolan pada kulit atau area kulit yang tidak normal.
Biaya biopsi kulit bisa berbeda-beda tergantung dari jenis biopsi yang dilakukan serta fasilitas kesehatannya. Beberapa fasilitas kesehatan ada yang mematok biaya biopsi kulit mulai dari Rp375.000 - Rp500.000.
Biopsi kulit dilakukan untuk membantu dokter dalam mendiagnosis dan mengobati berbagai kondisi medis pada kulit, seperti:
Biopsi dapat memastikan apakah benjolan atau tahi lalat yang dimiliki oleh pasien, disebabkan oleh kanker kulit atau tidak.
Jenis kanker kulit yang paling sering terjadi adalah karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa. Keduanya jarang menyebar ke bagian tubuh lain dan biasanya dapat diatasi dengan penanganan yang tepat.
Sementara jenis kanker kulit melanoma lebih jarang ditemukan. Namun lebih berbahaya daripada kedua jenis kanker kulit lainnya.
Melanoma lebih mudah menyebar ke bagian lain tubuh. Sebagian besar kematian yang terkait kanker kulit disebabkan oleh melanoma.
Biopsi kulit dapat membantu mendiagnosis kanker kulit pada stadium awal, sehingga pengobatan bisa dilakukan secepatnya.
Sebelum menjalani biopsi kulit, beri tahu dokter apabila Anda memiliki kondisi-kondisi berikut:
Biopsi kulit umumnya diawali dengan:
Biopsi kulit biasanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit.
Setelah biopsi kulit selesai dilakukan, dokter akan menginstruksikan pasien untuk tidak melepas plester atau perban yang menutupi area biopsi hingga satu hari setelahnya. Pada beberapa orang, terutama yang rutin mengonsumsi obat pengencer darah, area biopsi bisa saja mengalami perdarahan.
Jika itu terjadi pada Anda, tekan luka dengan perban selama kurang lebih 20 menit hingga darah berhenti ke luar. Apabila perdarahan tidak kunjung berhenti, segera hubungi dokter.
Untuk sementara waktu, jaga agar jangan sampai area bekas biopsi terbentur. Anda juga disarankan untuk tidak banyak bergerak agar luka tidak terbuka semakin lebar dan memicu perdarahan.
Pasien perlu menjaga agar area kulit yang sudah menjalani biopsi tetap kering dan bersih. Dengan ini, penyembuhan luka bisa berjalan lancar dan risiko infeksi bisa dihindari. Dokter juga bisa meresepkan obat antibiotik oles bila dirasa perlu.
Berikut ini tips untuk menjaga area bekas biopsi kulit agar tetap bersih:
Setelah biopsi dilakukan, sampel jaringan kulit akan dianalisis oleh dokter spesialis patologi anatomi. Dokter akan mendeteksi ada tidaknya kelainan pada kulit. Hasilnya biasa akan diterima oleh pasien pada 1-2 minggu pascaprosedur.
Hasil biopsi kulit yang normal menandakan tidak ditemukannya sel kanker atau penyakit kulit. Sementara hasil yang tidak normal menandakan pasien terdiagnosis mengalami infeksi, kanker, atau penyakit kulit lainnya, tergantung dari hasil biopsi kulit.
Ketika mendapatkan hasil biopsi yang tidak normal, dokter bisa menganjurkan tes-tes penunjang lainnya yang diperlukan. Setelah jenis penyakit diketahui, dokter akan mendiskusikan langkah penanganan yang sesuai untuk penyakit Anda.
Beberapa risiko yang dapat ditimbulkan oleh prosedur biopsi kulit meliputi:
Medline Plus. https://medlineplus.gov/lab-tests/skin-biopsy/
Diakses pada 11 Maret 2020
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/skin-biopsy/about/pac-20384634
Diakses pada 11 Maret 2020
WebMD. https://www.webmd.com/melanoma-skin-cancer/skin-biopsies
Diakses pada 11 Maret 2020
Harvard Health Publishing. https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/skin-biopsy
Diakses pada 11 Maret 2020
Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia. https://www.perdoski.id/article/1036-jenis-jenis-biopsi-kulit-dan-manfaatnya
Diakses pada 11 Maret 2020