Biopsi Kelenjar Getah Bening

18 Apr 2023|dr. Levina Felicia
Ditinjau olehdr. Karlina Lestari
Biopsi kelenjar getah bening diawali dengan pengecekan oleh dokterKelenjar getah bening juga terdapat di leher

Apa itu biopsi kelenjar getah bening?

Biopsi kelenjar getah bening (KGB) adalah prosedur pengangkatan sampel jaringan kelenjar getah bening untuk diperiksa di bawah mikroskop. Jaringan ini akan dianalisis untuk mendeteksi ada tidaknya kelainan atau penyakit pada kelenjar getah bening, mulai dari infeksi seperti mononukleosis hingga kanker kelenjar getah bening.

Kelenjar getah bening merupakan organ kecil berbentuk oval yang terdapat di berbagai bagian tubuh. Kelenjar ini berada dekat organ dalam, seperti lambung, usus, maupun paru-paru, tapi paling banyak ditemukan di ketiak, selangkangan, serta leher.

Kelenjar ini termasuk bagian dari sistem kekebalan tubuh dan berperan dalam produksi sel darah putih jenis limfosit, yang dapat melawan infeksi.

Kelenjar getah bening akan membantu tubuh untuk mengenali dan melawan infeksi. Sebagai respons tubuh terhadap suatu infeksi, kelenjar ini akan membengkak dan tampak seperti benjolan di bawah kulit.

Pembengkakan kelenjar getah bening karena infeksi ringan atau gigitan serangga biasanya tidak memerlukan perhatian medis. Namun jika dokter mencurigai pembengkakan disebabkan oleh masalah lain yang lebih serius, maka pemantauan dan pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan.

Jika terus membesar, biopsi kelenjar getah bening mungkin diperlukan.

Kenapa biopsi kelenjar getah bening diperlukan?

Biopsi kelenjar getah bening diperlukan bila kelenjar getah bening tetap membengkak atau membesar terus-menerus. Pemeriksaan ini akan membantu dokter dalam mencari tanda-tanda infeksi kronis, gangguan sistem imun, atau kanker.

Siapa yang membutuhkan biopsi kelenjar getah bening?

Biopsi kelenjar getah bening dilakukan untuk mendiagnosis kanker, sarkoidosis, atau infeksi seperti tuberkulosis. Prosedur ini umumnya disarankan untuk pasien dengan kondisi-kondisi di bawah ini:

  • Mengalami pembesaran kelenjar getah bening yang tidak kunjung hilang.
  • Memiliki kelenjar getah bening yang tidak normal dan tampak pada pemeriksaan CT scan atau MRI.
  • Mengidap kanker payudara atau melanoma. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengecek apakah kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening atau tidak.

Hasil biopsi dapat membantu dokter dalam menentukan jenis pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.

Apa saja persiapan sebelum biopsi kelenjar getah bening?

Sebelum biopsi kelenjar getah bening dimulai, beberapa persiapan berikut perlu dilakukan:

  • Menghentikan konsumsi obat-obatan tertentu

Beritahukan pada dokter terkait obat-obatan, suplemen, dan vitamin yang sedang Anda konsumsi. Sebelum biopsi kelenjar getah bening, Anda akan diminta untuk menghentikan konsumsi beberapa jenis obat yang dapat meningkatkan risiko pendarahan. Misalnya, aspirin, ibuprofen, dan obat pengencer darah seperti warfarin.

  • Menyampaikan informasi medis lainnya pada dokter

Beritahukan pada dokter apabila Anda sedang hamil, memiliki alergi (seperti alergi obat atau lateks), maupun riwayat penyakit tertentu.

  • Berpuasa

Pasien akan diminta untuk berpuasa (tidak makan dan minum) sekitar 6-8 jam sebelum prosedur.

Bagaimana prosedur biopsi kelenjar getah bening dilakukan?

Biopsi kelenjar getah bening dapat dilakukan dengan mengambil sebagian jaringan (sampel) atau seluruh kelenjar yang mengalami pembengkakan. Metode pengambilan jaringan tersebut pun ada beragam. Berikut tiga metode biopsi kelenjar getah bening yang dapat dilakukan:

1. Biopsi jarum

Pada prosedur ini, dokter akan mengambil sedikit sampel sel dari kelenjar getah bening dengan cara:

  • Pasien akan diminta berbaring di meja pemeriksaan
  • Dokter membersihkan bagian tubuh yang perlu biopsi dengan cairan antiseptik.
  • Dokter memberikan obat bius lokal agar area tersebut mati rasa.
  • Dokter lalu menusukkan jarum halus ke kelenjar getah bening dan mengambil sampel jaringan.
  • Jarum kemudian dicabut dan bekas luka ditutup dengan plester.

Prosedur ini umumnya berlangsung selama 10 hingga 15 menit.

2. Biopsi terbuka

Biopsi KGB dengan bedah terbuka biasanya berlangsung selama 30-45 menit Prosedur ini meliputi pengambilan sebagian atau seluruh kelenjar getah bening. Dokter dapat melakukannya dengan cara:

  • Memberikan bius lokal pada lokasi biopsi atau bius total agar pasien tertidur selama biopsi.
  • Membuat sayatan kecil.
  • Mengangkat sebagian atau seluruh kelenjar getah bening.
  • Menjahit sayatan operasi dan menutupnya dengan perban.

3. Biopsi sentinel (total)

Bila pasien mengalami kanker, dokter dapat melakukan biopsi sentinel guna menentukan penyebaran kanker dalam tubuh pasien. Pada prosedur ini, dokter akan:

  • Menyuntikkan zat pewarna biru pada lokasi kanker. Zat pewarna akan menyebar ke lokasi yang mungkin mengalami penyebaran
  • Mengangkat seluruh kelenjar getah bening di bagian tubuh tersebut.
  • Mengirim sampel kelenjar getah bening ke laboratorium untuk pemeriksaan sel kanker.
  • Menentukan terapi pengobatan berdasarkan hasil pemeriksaan.

Seperti apa hasil biopsi kelenjar getah bening?

Sampel jaringan yang sudah didapatkan akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa oleh dokter spesialis patologi anatomi. Dokter akan mengecek sampel untuk mendeteksi ada atau tidaknya tanda yang menunjukkan kelainan. Hasil biopsi kelenjar getah bening biasanya akan keluar dalam waktu 5-7 hari. 

Hasil tersebut akan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang penyebab dari pembengkakan jaringan ini. Tidak semua pembengkakan kelenjar getah bening disebabkan oleh kondisi yang berbahaya, namun pada beberapa orang, kelainan pada kelenjar ini dapat menandakan beberapa penyakit, seperti kanker, infeksi, dan kelainan imun.

Jenis kanker yang bisa dideteksi lewat biopsi kelenjar getah bening antara lain:

Apabila jaringan yang diambil pada saat biopsi mengandung sel kanker, maka dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut guna memastikan diagnosis.

Selain kanker, pembengkakan kelenjar getah bening juga dapat disebabkan oleh infeksi dan gangguan imun. Beberapa penyakit yang juga dapat menyebabkan kondisi ini antara lain:

Apa yang harus dilakukan bila hasil biopsi kelenjar getah bening tidak normal?

Ketika ada ketidaknormalan pada hasil biopsi kelenjar getah bening, dokter bisa menganjurkan pasien untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Dengan ini, penyebabnya bisa diketahui.

Namun bila biopsi kelejar getah bening sudah cukup untuk mendeteksi penyebab dari pembesaran kelenjar atau penyebaran kanker, dokter akan memberikan penanganan yang sesuai.

Apa saja yang perlu diperhatikan setelah biopsi kelenjar getah bening?

Nyeri dapat berlangsung selama beberapa hari setelah biopsi kelenjar getah bening. Area biopsi juga harus dijaga agar tetap bersih dan kering. Pasien dianjurkan untuk tidak mandi atau terkena air selama beberapa hari pascaoperasi.

Segera hubungi dokter apabila muncul gejala infeksi atau komplikasi di bawah ini pada lokasi biopsi:

  • Demam
  • Menggigil
  • Bengkak
  • Nyeri hebat
  • Perdarahan atau keluar cairan

Apa saja risiko komplikasi biopsi kelenjar getah bening?

Semua tindakan pembedahan memiliki risiko tersendiri, termasuk biopsi kelenjar getah bening. Secara umum, komplikasi dari ketiga jenis prosedur biopsi KGB ini sama dan meliputi:

  • Nyeri di sekitar area biopsi
  • Infeksi. Komplikasi ini relatif jarang terjadi dan dapat ditangani dengan obat antibiotik dari dokter.
  • Perdarahan pada lokasi biopsi.
  • Sensasi mati rasa akibat kerusakan pada saraf. Gejala ini dapat muncul bila biopsi dilakukan di dekat serabut saraf, dan biasanya bisa hilang dalam beberapa bulan.
  • Pembengkakan di daerah biopsi (limfedema) yang terjadi ketika seluruh kelenjar getah bening diangkat (limfadenektomi).
kelenjar getah beningpembesaran kelenjar getah bening

Medline Plus. https://medlineplus.gov/ency/article/003933.htm
Diakses pada 15 Mei 2020

Healthline. https://www.healthline.com/health/lymph-node-biopsy
Diakses pada 15 Mei 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email