Bedah Robotik

14 Mar 2023|dr. Levina Felicia
Ditinjau olehdr. Karlina Lestari
Bedah robotik bisa dilakukan oleh dokter dengan komputer khususDokter akan memakai komputer khusus dalam bedah robotik

Apa itu bedah robotik?

Bedah robotik adalah operasi yang menggunakan instrumen-intsrumen kecil yang terpasang pada tangan robot.

Dokter spesialis bedah akan mengendalikan lengan robot melalui komputer untuk menghasilkan gerakan operasi yang akurat. Karena itu, dokter tetap memegang kendali penuh selama operasi.

Bedah robotik dilakukan dengan metode minimal invasif, yakni operasi yang menggunakan sayatan-sayatan kecil.

Metode minimal invasif memungkinkan waktu pemulihan pascaoperasi yang lebih singkat. Perdarahan, bekas luka operasi, dan risiko infeksi juga dapat berkurang. Namun pada beberapa kasus, bedah robotik juga dapat dilakukan dalam operasi terbuka.

Kenapa bedah robotik diperlukan?

Dokter melakukan operasi dengan bantuan robot karena bedah robotik dapat:

  • Memberikan kendali operasi yang lebih fleksibel dan presisi dibandingkan operasi biasa
  • Membantu dokter dalam melihat lokasi operasi lebih jelas.

Dengan prosedur ini, dokter mampu melakukan teknik bedah kompleks yang sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan melalui operasi biasa.

Sementara keuntungan bedah robotik bagi pasien meliputi:

  • Rasa nyeri yang lebih ringan
  • Perdarahan yang lebih sedikit
  • Bekas luka yang lebih kecil
  • Waktu pemulihan yang lebih singkat, sehingga pasien bisa lebih cepat kembali beraktivitas
  • Hasil operasi yang lebih baik

Siapa yang membutuhkan bedah robotik?

Bedah robotik dapat dilakukan dalam berbagai operasi berikut ini:

  • Operasi bypass jantung
  • Operasi pengangkatan kanker
  • Operasi pengangkatan kantong empedu
  • Operasi penggantian sendi pinggul
  • Operasi pengangkatan rahim (histerektomi)
  • Operasi pengangkatan ginjal
  • Transplantasi ginjal
  • Operasi katup jantung
  • Pyeloplasty
  • Pyloroplasty
  • Operasi pengangkatan prostat (radical prostatectomy)
  • Operasi pengangkatan kandung kemih (radical cystectomy)
  • Operasi ligasi tuba

Namun perlu diingat pula bahwa bedah robotik tidak selalu dapat digunakan dan menjadi teknik operasi terbaik untuk pasien. Dokter akan mempertimbangkan dan memutuskannya sesuai dengan kondisi pasien.

Apa saja persiapan untuk menjalani bedah robotik?

Sebelum operasi, beberapa persiapan di bawah ini perlu dilakukan:

  • Pada beberapa jenis operasi tertentu, pasien butuh membersihkan usus dengan enema atau obat pencahar pada sehari sebelum operasi.
  • Menghindari penggunaan aspirin dan obat pengencer darah (seperti warfarin), obat antiinflamasi nonsteroid (misalnya ibuprofen), vitamin, dan suplemen lain selama 10 hari sebelum operasi.
  • Berpuasa selama delapan jam sebelum pembedahan.

Bagaimana prosedur bedah robotik dilakukan?

Selama bedah robotik, dokter spesialis bedah akan mengendalikan proses operasi dari dekat. Namun dokter tidak perlu berdiri di sisi pasien seperti operasi biasa.

Pada umumnya, prosedur bedah robotik meliputi:

  • Dokter akan membuat beberapa sayatan kecil (sekitar 1-2 cm per sayatan) pada kulit pasien.
  • Dokter lalu memasukkan lengan robot disertai instrumen dan kamera ke dalam tubuh pasien melalui salah satu sayatan tersebut.
  • Dokter akan duduk dekat komputer besar untuk mengendalikan tangan robot dan pembedahan.
  • Gambar area operasi dengan resolusi tinggi akan tampak pada layar
  • Tangan robot dan instrumen bedah akan merespons kendali dokter, dan melakukan pembedahan yang dibutuhkan dalam tubuh pasien.

Bedah robotik memiliki keterampilan dan rentang gerak yang lebih baik daripada tangan manusia biasa. Karean itu, dokter dapat melakukan operasi sulit di lokasi tubuh yang sulit dicapai dengan prosedur ini.

Apa saja yang perlu diperhatikan setelah bedah robotik?

Setelah menjalani bedah robotik, pasien akan dibawa ke ruang pemulihan. Pasien mungkin memerlukan rawat inap selama beberapa hari pascaoperasi. Tapi hal ini tergantung pada jenis pembedahan yang dilakukan.

Pasien biasanya dapat berjalan kaki pada sehari pascaoperasi. Namun pasien harus menghindari mengangkat beban berat atau mengejan hingga dokter mengizinkannya.

Dokter juga mungkin menganjurkan pasien untuk tidak berkendara terlebih dahulu selama satu minggu.

Apa saja komplikasi bedah robotik?

Meski tergolong aman, bedah robotik tetap memiliki risiko komplikasi seperti operasi pada umumnya. Tingkat risiko ini juga tergantung dari jenis operasi yang dilakukan.

Secara umum, beberapa komplikasi bedah robotik meliputi:

  • Reaksi alergi terhadap obat-obatan
  • Gangguan pernapasan
  • Perdarahan
  • Infeksi
operasi

Medline Plus. https://medlineplus.gov/ency/article/007339.htm
Diakses pada 5 Juni 2020

UCLA Health. https://www.uclahealth.org/robotic-surgery/what-is-robotic-surgery
Diakses pada 5 Juni 2020

Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/16908-about-robotic-assisted-surgery
Diakses pada 5 Juni 2020

Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/robotic-surgery/about/pac-20394974
Diakses pada 5 Juni 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email