Angiografi adalah pemeriksaan menggunakan teknologi foto Rontgen dan zat pewarna khusus untuk melihat keadaan pembuluh darah arteri. Saat melakukan prosedur ini, dokter akan memasukkan zat pewarna kontras ke arteri melalui selang tipis bernama kateter. Zat warna ini akan membuat warna pembuluh darah di hasil foto rontgen terlihat lebih terang, sehingga dokter bisa lebih mudah mendeteksi adanya gangguan.
Beberapa kelainan pembuluh darah yang bisa dikenali lewat angiografi antara lain penyempitan, penyumbatan, pelebaran, ataupun malformasi (kelainan bentuk). Pemeriksaan ini hanya bisa dilakukan di fasilitas kesehatan dan biasanya membutuhkan waktu 30 menit hingga dua jam. Pasien kemudian dapat pulang pada hari yang sama.
Terdapat tiga jenis angiografi yang sering dilakukan yaitu angiografi jantung, angiografi paru, dan angiografi otak (serebral). Secara umum, angiografi dilakukan untuk melihat kondisi pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke organ dalam tubuh. Namun tiap jenisnya memiliki fungsi masing-masing.
Prosedur yang juga dikenal juga dengan nama kateterisasi jantung ini dapat membantu dokter untuk mendeteksi adanya penyakit jantung dengan cara:
Angiografi jantung akan direkomendasikan bagi pasien dengan nyeri dada atau gejala lain yang meliputi sesak napas, pusing, atau lelah. Beberapa kondisi yang memerlukan prosedur ini antara lain:
Angiografi serebral dilakukan untuk:
Angiografi serebral dapat membantu dokter dalam mendiagnosis beberapa kondisi medis di bawah ini:
Angiografi paru umumnya dilakukan untuk mendeteksi adanya gumpalan darah (emboli) dan kondisi lain yang menyebabkan penyumbatan darah di paru-paru.
Prosedur ini juga dapat dilakukan untuk membantu dokter dalam mendiagnosis berbagai kondisi medis pada pembuluh darah paru. Beberapa di antaranya meliputi:
Sebelum menjalani angiografi, pasien perlu mempersiapkan beberapa hal berikut:
Angiografi biasanya dilakukan dengan bius lokal. Karena itu, pasien tetap sadar, tapi sama sekali tidak merasa sakit.
Meski demikian, bius total mungkin akan dianjurkan pada pasien anak-anak agar mereka tertidur dan tidak bergerak selama prosedur berlangsung.
Secara umum, prosedur angiografi meliputi:
Kadang kala, penanganan penyempitan pembuluh darah dilakukan selama angiografi. Prosedur ini dikenal dengan istilah angioplasti
Angioplasti melibatkan pemasangan balon atau selang kecil untuk membuka pembuluh darah yang tersumbat.
Setelah angiografi, kateter akan dilepas dan tekanan diberikan di atas sayatan guna menghentikan perdarahan. Sementara jahitan untuk menutup luka sayatan biasanya tidak diperlukan.
Hasil angiografi berupa gambar rontgen. Gambar sinar X ini menunjukkan aliran zat pewarna kontras dalam pembuluh darah.
Dokter dapat mendeteksi ada tidaknya sumbatan atau masalah lain dalam pembuluh darah arteri dari hasil pemeriksaan tersebut.
Hasil angiografi yang tidak normal akan menandakan kelainan pada pembuluh darah pasien. Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendeteksi penyebab dan melakukan penanganan sesuai.
Setelah angiografi, pasien akan dibawa ke ruang pemulihan. Selama di ruangan ini, tanda-tanda vital pasien akan diawasi. Misalnya, detak jantung dan tekanan darah. Pasien pun akan diminta untuk tetap berbaring selama beberapa jam untuk mencegah pendarahan dari luka sayatan.
Sebagian besar pasien bisa pulang di hari yang sama. Sementara sebagian lainnya mungkin perlu menginap semalam di klinik atau rumah sakit.
Saat pasien sudah pulang, beberapa hal berikut harus diperhatikan:
Pasien biasa dapat kembali beraktivitas normal pada keesokan harinya. Tetapi olahraga berat dan mengangkat beban berat perlu dihindari selama beberapa hari.
Risiko komplikasi angiografi umumnya meliputi:
Anda dapat mendiskusikan risiko komplikasi tersebut dengan dokter secara lebih rinci. Dokter biasanya akan menganjurkan angiografi setelah menilai bahwa manfaat prosedur ini lebih besar dari risikonya.
Medline Plus. https://medlineplus.gov/ency/article/003813.htm
Diakses pada 11 Juni 2020
Medline Plus. https://medlineplus.gov/ency/article/003799.htm
Diakses pada 11 Juni 2020
NHS. https://www.nhs.uk/conditions/angiography/what-happens/
Diakses pada 11 Juni 2020
Healthline. https://www.healthline.com/health/pulmonary-angiography
Diakses pada 11 Juni 2020
Healthline. https://www.healthline.com/health/coronary-angiography
Diakses pada 11 Juni 2020
Healthline. https://www.healthline.com/health/cerebral-angiography
Diakses pada 11 Juni 2020
Heart Foundation. https://www.heartfoundation.org.nz/your-heart/heart-tests/coronary-angiography
Diakses pada 11 Juni 2020
Radiology Info. https://www.radiologyinfo.org/en/info.cfm?pg=angiocerebral
Diakses pada 11 Juni 2020
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/cardiac-catheterization/about/pac-20384695
Diakses pada 11 Juni 2020
Johns Hopkins Medicine. https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/pulmonary-angiogram
Diakses pada 11 Juni 2020
American Heart Association. https://www.heart.org/en/health-topics/heart-attack/diagnosing-a-heart-attack/cardiac-catheterization
Diakses pada 11 Juni 2020
Stanford Health Care. https://stanfordhealthcare.org/medical-tests/c/cardiac-catheterization/conditions-treated.html
Diakses pada 11 Juni 2020
WebMD. https://www.webmd.com/heart-disease/guide/cardiac-catheterization1#1
Diakses pada 11 Juni 2020