Angiografi

13 Mar 2023|dr. Levina Felicia
Ditinjau olehdr. Karlina Lestari
Angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah lewat Rontgen setelah sebelumnya pembuluh disuntikkan zat warna khususAngiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah menggunakan Rontgen dan zat warna khusus

Apa itu angiografi?

Angiografi adalah pemeriksaan menggunakan teknologi foto Rontgen dan zat pewarna khusus untuk melihat keadaan pembuluh darah arteri. Saat melakukan prosedur ini, dokter akan memasukkan zat pewarna kontras ke arteri melalui selang tipis bernama kateter. Zat warna ini akan membuat warna pembuluh darah di hasil foto rontgen terlihat lebih terang, sehingga dokter bisa lebih mudah mendeteksi adanya gangguan.

Beberapa kelainan pembuluh darah yang bisa dikenali lewat angiografi antara lain penyempitan, penyumbatan, pelebaran, ataupun malformasi (kelainan bentuk). Pemeriksaan ini hanya bisa dilakukan di fasilitas kesehatan dan biasanya membutuhkan waktu 30 menit hingga dua jam. Pasien kemudian dapat pulang pada hari yang sama.

Apa saja jenis dan indikasi angiografi?

Terdapat tiga jenis angiografi yang sering dilakukan yaitu angiografi jantung, angiografi paru, dan angiografi otak (serebral). Secara umum, angiografi dilakukan untuk melihat kondisi pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke organ dalam tubuh. Namun tiap jenisnya memiliki fungsi masing-masing.

1. Angiografi jantung

Prosedur yang juga dikenal juga dengan nama kateterisasi jantung ini dapat membantu dokter untuk mendeteksi adanya penyakit jantung dengan cara:

  • Menentukan lokasi penyempitan atau sumbatan di pembuluh darah, yang dapat menyebabkan nyeri dada (angiogram).
  • Mengukur tekanan dan kadar oksigen pada masing-masing bagian jantung.
  • Memeriksa fungsi pompa jantung (venticulogram).
  • Mengambil jaringan dari jantung untuk diperiksa di bawah mikroskop (biopsi jantung).
  • Mendiagnosis penyakit jantung bawaan.

Angiografi jantung akan direkomendasikan bagi pasien dengan nyeri dada atau gejala lain yang meliputi sesak napas, pusing, atau lelah. Beberapa kondisi yang memerlukan prosedur ini antara lain:

2. Angiografi otak

Angiografi serebral dilakukan untuk:

  • Mengidentifikasi atau memastikan adanya kelainan pada pembuluh darah otak.
  • Mengevaluasi kondisi arteri kepala dan leher sebelum operasi.
  • Memberi informasi lebih lanjut terkait kelainan pada pembuluh darah pasien setelah pemeriksaan lain dilakukan. Misalnya, kondisi mengenai aliran darah yang menyuplai tumor.
  • Persiapan sebelum prosedur minimal invasif untuk mengatasi gangguan pembuluh darah.

Angiografi serebral dapat membantu dokter dalam mendiagnosis beberapa kondisi medis di bawah ini:

  • Aneurisma, yaitu menonjolnya pembuluh darah otak
  • Arterosklerosis, yaitu penyumbatan pembuluh darah otak
  • Malformasi arteri-vena, yaitu kelainan pembuluh darah yang mengganggu aliran darah normal pada otak
  • Vaskulitis, yaitu peradangan pada pembuluh darah
  • Tumor otak
  • Gumpalan darah
  • Luka pada dinding pembuluh darah arteri

3. Angiografi paru

Angiografi paru umumnya dilakukan untuk mendeteksi adanya gumpalan darah (emboli) dan kondisi lain yang menyebabkan penyumbatan darah di paru-paru.

Prosedur ini juga dapat dilakukan untuk membantu dokter dalam mendiagnosis berbagai kondisi medis pada pembuluh darah paru. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Gumpalan darah (emboli paru)
  • Aneurisma
  • Malformasi arteri-vena
  • Penyakit jantung dan pembuluh darah bawaan
  • Benda asing di pembuluh darah
  • Penyempitan dinding pembuluh darah (stenosis)

Apa saja persiapan untuk menjalani angiografi?

Sebelum menjalani angiografi, pasien perlu mempersiapkan beberapa hal berikut:

  • Tanya jawab terkait penyakit yang sedang atau pernah dialami, misalnya alergi, hipertensi tidak terkontrol, aritmia ventrikular, stroke akut, perdarahan lambung, gagal ginjal akut, serta gagal jantung kongestif.
  • Tanya jawab terkait obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Dokter akan meminta pasien untuk menghentikan konsumsi jenis obat tertentu sebelum prosedur.
  • Pemeriksaan kondisi kesehatan pasien secara umum, termasuk pemeriksaan fisik dan tes darah.
  • Mendiskusikan prosedur, risiko, dan penggunaan obat penenang selama angiografi guna membantu pasien tetap tenang. Jika pasien memutuskan untuk memakai obat penenang, dokter akan menginstruksikan pasien untuk berpuasa selama beberapa hari sebelum prosedur.
  • Memastikan ada orang yang mengantar pasien pulang dari rumah sakit karena pasien tidak boleh langsung berkendara pasca

Bagaimana prosedur angiografi dilakukan?

Angiografi biasanya dilakukan dengan bius lokal. Karena itu, pasien tetap sadar, tapi sama sekali tidak merasa sakit.

Meski demikian, bius total mungkin akan dianjurkan pada pasien anak-anak agar mereka tertidur dan tidak bergerak selama prosedur berlangsung.

Secara umum, prosedur angiografi meliputi:

  • Dokter akan membuat sayatan kecil pada kulit di selangkangan atau pergelangan tangan.
  • Anestesi lokal akan disuntikkan agar pasien tidak merasa sakit ketika sayatan dilakukan.
  • Kateter akan dimasukkan ke dalam pembuluh darah arteri melalui sayatan tersebut.
  • Dokter akan memandu kateter secara hati-hati hingga mencapai arteri yang akan diperiksa, baik di otak, jantung, maupun paru-paru.
  • Pasien mungkin akan merasakan sensasi kateter yang didorong dan ditarik, tapi tidak akan merasa nyeri.
  • Setelah kateter sampai di arteri, dokter akan menyuntikkan zat pewarna kontras ke dalam kateter.
  • Setelah itu, dokter akan mengambil gambar X-ray. Zat pewarna kontras dalam pembuluh darahakan tampak pada hasil foto.

Kadang kala, penanganan penyempitan pembuluh darah dilakukan selama angiografi. Prosedur ini dikenal dengan istilah angioplasti

Angioplasti melibatkan pemasangan balon atau selang kecil untuk membuka pembuluh darah yang tersumbat.

Setelah angiografi, kateter akan dilepas dan tekanan diberikan di atas sayatan guna menghentikan perdarahan. Sementara jahitan untuk menutup luka sayatan biasanya tidak diperlukan.

Seperti apa hasil pemeriksaan angiografi?

Hasil angiografi berupa gambar rontgen. Gambar sinar X ini  menunjukkan aliran zat pewarna kontras dalam pembuluh darah.

Dokter dapat mendeteksi ada tidaknya sumbatan atau masalah lain dalam pembuluh darah arteri dari hasil pemeriksaan tersebut.

Apa yang harus dilakukan bila hasil angiografi tidak normal?

Hasil angiografi yang tidak normal akan menandakan kelainan pada pembuluh darah pasien. Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendeteksi penyebab dan melakukan penanganan sesuai.

Apa saja yang perlu diperhatikan setelah angiografi?

Setelah angiografi, pasien akan dibawa ke ruang pemulihan. Selama di ruangan ini, tanda-tanda vital pasien akan diawasi. Misalnya, detak jantung dan tekanan darah. Pasien pun akan diminta untuk tetap berbaring selama beberapa jam untuk mencegah pendarahan dari luka sayatan.

Sebagian besar pasien bisa pulang di hari yang sama. Sementara sebagian lainnya mungkin perlu menginap semalam di klinik atau rumah sakit.

Saat pasien sudah pulang, beberapa hal berikut harus diperhatikan:

  • Beristirahat minimal satu
  • Banyak mium air putih agar zat pewarna kontras bisa dikeluarkan lewat urine.

Pasien biasa dapat kembali beraktivitas normal pada keesokan harinya. Tetapi olahraga berat dan mengangkat beban berat perlu dihindari selama beberapa hari.

Apa saja komplikasi angiografi?

Risiko komplikasi angiografi umumnya meliputi:

  • Lubang pada pembuluh darah (perforasi)
  • Udara masuk ke dalam pembuluh darah (emboli udara)
  • Reaksi alergi terhadap zat pewarna kontras
  • Perdarahan
  • Gumpalan darah
  • Memar
  • Serangan jantung
  • Infeksi
  • Kerusakan ginjal karena zat pewarna kontras
  • Stroke
  • Irama jantung yang tidak teratur (aritmia)

Anda dapat mendiskusikan risiko komplikasi tersebut dengan dokter secara lebih rinci. Dokter biasanya akan menganjurkan angiografi setelah menilai bahwa manfaat prosedur ini lebih besar dari risikonya.

penyakit jantung koronerembolipenyakit katup jantunganeurisma otaktumor otak

Medline Plus. https://medlineplus.gov/ency/article/003813.htm
Diakses pada 11 Juni 2020

Medline Plus. https://medlineplus.gov/ency/article/003799.htm
Diakses pada 11 Juni 2020

NHS. https://www.nhs.uk/conditions/angiography/what-happens/
Diakses pada 11 Juni 2020

Healthline. https://www.healthline.com/health/pulmonary-angiography
Diakses pada 11 Juni 2020

Healthline. https://www.healthline.com/health/coronary-angiography
Diakses pada 11 Juni 2020

Healthline. https://www.healthline.com/health/cerebral-angiography
Diakses pada 11 Juni 2020

Heart Foundation. https://www.heartfoundation.org.nz/your-heart/heart-tests/coronary-angiography
Diakses pada 11 Juni 2020

Radiology Info. https://www.radiologyinfo.org/en/info.cfm?pg=angiocerebral
Diakses pada 11 Juni 2020

Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/cardiac-catheterization/about/pac-20384695
Diakses pada 11 Juni 2020

Johns Hopkins Medicine. https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/pulmonary-angiogram
Diakses pada 11 Juni 2020

American Heart Association. https://www.heart.org/en/health-topics/heart-attack/diagnosing-a-heart-attack/cardiac-catheterization
Diakses pada 11 Juni 2020

Stanford Health Care. https://stanfordhealthcare.org/medical-tests/c/cardiac-catheterization/conditions-treated.html
Diakses pada 11 Juni 2020

WebMD. https://www.webmd.com/heart-disease/guide/cardiac-catheterization1#1
Diakses pada 11 Juni 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email