Adhesiolisis adalah prosedur untuk menghilangkan adhesi di tubuh. Adhesi adalah perlekatan jaringan parut yang terjadi di dalam tubuh seperti di dalam perut, panggul (pelvis), sendi, dan hingga mata.
Adhesi umumnya terjadi secara alami dan merupakan proses penyembuhan setelah menjalani pembedahan. Adhesi juga dapat terbentuk akibat adanya proses peradangan atau infeksi seperti endometriosis, divertikulitis, appendicitis, dan penyakit Crohn.
Untuk mengatasi adhesi, dokter akan melakukan prosedur adhesiolisis untuk memisahkan jaringan parut yang terbentuk di dalam tubuh.
Ada dua metode adhesiolisis yang dapat dilakukan, yaitu adhesiolisis terbuka dan adhesiolisis laparoskopi.
Adhesiolisis terbuka dilakukan dengan cara membuat sayatan yang cukup besar di area kulit untuk menghilangkan adhesi.
Pada adhesiolisis yang dilakukan dengan cara laparoskopi, dokter akan memasukkan alat bernama laparoskop lewat sayatan kecil sehingga bisa menghilangkan adhesi.
Adhesiolisis dilakukan karena adhesi dapat menyebabkan:
Sebelum adhesiolisis dilakukan, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan penjelasan tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi selama operasi, seperti merokok, minum alkohol, dan adanya penyakit kronis seperti diabetes dan obesitas.
Selain itu, dokter juga akan pemeriksaan fisik dan pemeriksan penunjang seperti tes darah, tes urine, maupun tes pencitraan untuk melihat letak adhesi dengan menggunakan pemeriksaan ultrasound, CT-scan, atau MRI.
Sebelum prosedur adhesiolisis dilakukan, dokter akan meminta Anda untuk menghentikan konsumsi beberapa obat-obatan dan menyantap makanan sedikit malam hari sebelum jadwal prosedur.
Anda tidak diperbolehkan mengonsumsi apapun setelah melewati waktu tengah malam. Karena prosedur adhesiolisis membutuhkan anestesi umum, mintalah bantuan keluarga atau teman untuk mendampingi Anda.
Meskipun terdapat dua pendekatan dalam adhesiolisis, prosedur yang sering dilakukan adalah prosedur adhesiolisis laparoskopi. Pada prosedur laparoskopi, dokter hanya akan membuat sayatan kecil dan menggunakan laparoskop yang telah dilengkapi kamera dan terproyeksi di monitor. Prosedur ini memakan waktu kurang lebih selama 1-3 jam.
Setelah membuat sayatan kecil di beberapa lokasi, dokter bedah akan memasukkan laparoskop dan instrumen pembedahan. Melalui monitor yang terhubung dengan laparoskop, dokter akan mencari letak adhesi dan memotong adhesi hingga jaringan atau organ yang melekat, terbebas dari adhesi.
Bila diperlukan, dokter akan mengganti prosedur laparoskopi melalui bedah terbuka, dengan membuat sayatan lebih besar, sehingga adhesi tampak lebih jelas dan dapat dilepaskan.
Setelah menjalani prosedur operasi, Anda akan menjalani rawat inap di rumah sakit selama beberapa hari. Tim medis akan memonitor dan mengevaluasi kondisi medis Anda.
Selain itu, Anda akan juga diajarkan beberapa cara untuk meminimalisasir risiko terjadinya infeksi terutama di daerah luka operasi. Anda juga mungkin tidak boleh melakukan sejumlah aktivitas sementara waktu, sesampainya di rumah, hingga luka operasi sembuh sempurma.
Selalu ikuti instruksi tim medis mengenai perawatan luka operasi untuk menghindari infeksi di daerah luka operasi.
Setelah prosedur adhesiolisis, gejala-gejala yang timbul akibat adanya adhesi akan membaik dan menghilang dengan sendirinya.
Tiap prosedur memiliki risiko komplikasi. Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang mungkin timbul selama prosedur adhesiolisis:
Better Health Channel. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/ adhesions
Diakses pada 10 Februari 2020
Winchester Hospital. https://www.winchesterhospital.org/health-library/article?id=100928
Diakses pada 10 Februari 2020
Medicine Net. https://www.medicinenet.com/what_is_an_adhesiolysis_procedure/article.htm
Diakses pada 30 Juni 2021