Ablasi endometrium merupakan suatu prosedur yang melibatkan pengangkatan jaringan endometrium yang melapisi rahim. Tindakan ini dilakukan untuk mengurangi pendarahan menstruasi yang berat. Ablasi endometrium menjadi pilihan bagi pasien dengan pendarahan menstruasi berlebih yang tidak membaik dengan penggunaan obat-obatan.
Prosedur ini dapat menghentikan siklus menstruasi atau mengurangi jumlah pendarahan menstruasi pasien. Prosedur ini dilakukan pada wanita yang sedang tidak hamil dan tidak berencana untuk hamil. Ablasi endometrium bukanlah terapi untuk masalah menstruasi yang disebabkan oleh kanker.
Dokter akan merekomendasikan prosedur ini sebagai terapi bagi pasien dengan kondisi berikut:
Untuk mengurangi pendarahan menstruasi, dokter biasanya akan meresepkan obat atau merekomendasikan penggunaan alat kontrasepsi IUD. Prosedur ini mungkin menjadi pilihan bila obat atau IUD tidak membantu atau tidak dapat dilakukan oleh pasien.
Selain itu, ablasi endometrium umumnya tidak direkomendasikan bagi wanita paskamenopause atau wanita dengan kondisi medis berikut:
Dalam beberapa minggu sebelum prosedur ini, pasien perlu melakukan beberapa persiapan. Persiapan tersebut meliputi:
Hal ini dilakukan karena ablasi endometrium tidak dapat dilakukan ketika pasien dalam kondisi hamil.
Alat khusus berbentuk seperti selang tipis (kateter) akan dimasukkan lewat leher rahim dan dokter akan mengambil sampel jaringan endometrium untuk diperiksa lebih lanjut.
Prosedur ini tidak dapat dilakukan jika IUD masih terpasang di dalam rahim.
Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan atau melakukan prosedur kuret yang melibatkan pengikisan jaringan endometrium yang berlebihan.
Beberapa prosedur ablasi endometrium membutuhkan anestesi umum yang akan membuat pasien tertidur selama tindakan. Namun, beberapa prosedur ablasi lainnya dapat dilakukan ketika pasien dalam kondisi sadar atau dengan suntikan yang membuat rahim mati rasa.
Dalam ablasi endometrium, dokter akan memasukkan alat yang sangat tipis melalui leher rahim hingga mencapai rahim. Alat ini akan membantu membuka leher rahim sehingga prosedur dapat dilakukan dengan lebih mudah.
Prosedur ablasi endometrium bervariasi tergantung metode yang digunakan. Berikut penjelasannya:
Pada prosedur ini, alat khusus bernama probe yang suhunya sudah diatur menjadi sangat dingin akan dimasukkan ke dalam rahim. Dokter akan menggunakan panduan ultrasonografi di perut untuk membantu mengarahkan probe di dalam rahim. Suhu yang sangat dingin ini akan membekukan dan membuat endometrium meluruh.
Dokter akan memasukkan balon yang telah diisi dengan cairan panas ke dalam rahim. Adanya cairan panas dapat membuat balon mengembang dan menghancurkan endometrium. Prosedur ini biasanya berlangsung sekitar 2 hingga 12 menit.
Dokter akan memompa cairan ke dalam rahim dan memanaskannya. Setelah 10 menit, cairan panas ini akan meluruhkan endometrium.
Pada prosedur ini, dokter akan memasukkan alat khusus dengan ujung yang berbentuk seperti jaring ke dalam rahim. Alat ini akan mengirimkan gelombang radio yang mampu menghancurkan endometrium dalam 1 hingga 2 menit.
Dokter akan memasukkan alat khusus bernama probe dengan energi gelombang mikro untuk menghancurkan endometrium. Prosedur ini berlangsung selama 3 hingga 5 menit.
Metode ini membutuhkan anestesi umum. Alat khusus berbentuk seperti teleskop bernama resectoscope dan pemanas digunakan untuk melihat dan menghancurkan jaringan endometrium.
Hasil maksimal dari prosedur ini mungkin akan membutuhkan waktu beberapa bulan, namun ablasi endometrium biasanya mengurangi jumlah darah yang keluar selama menstruasi. Pasien dapat mengalami pendarahan menstruasi yang lebih ringan, dan pada beberapa kasus menstruasi akan berhenti.
Pasien tetap perlu menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Setelah prosedur ini kehamilan tetap dapat terjadi, namun kemungkinan besar berbahaya dan akan berakhir dengan keguguran.
Setelah prosedur, pasien mungkin akan mengalami:
Prosedur ini tergolong aman, namun beberapa komplikasi tetap dapat terjadi meskipun sangat jarang ditemui. Komplikasi tersebut meliputi:
Pasien perlu segera mencari bantuan medis apabila mengalami gejala-gejala berikut setelah prosedur:
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/endometrial-ablation/about/pac-20393932
Diakses pada 8 April 2020
Healthline. https://www.healthline.com/health/womens-health/endometrial-ablation
Diakses pada 8 April 2020
WebMD. https://www.webmd.com/women/endometriosis/what-is-endometrial-ablation#1
Diakses pada 8 April 2020
Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320633#overview
Diakses pada 8 April 2020