dehidrasi dapat sebabkan kram otot, depresi, sembelit, hipertensi, batu ginjal, sampai dapat menyebabkan kematian.
Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan jumlah cairan yang lebih banyak dibanding dengan cairan yang Anda minum. Penyebabnya dapat dikarenakan keringat berlebih, muntah, dan juga diare.
Dilansir dari Mayo Clinic, U.S. National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine menetapkan asupan cairan harian yang diperlukan setiap hari adalah:
Sekitar 15,5 cangkir (3,7 liter) cairan sehari untuk pria
Sekitar 11,5 cangkir (2,7 liter) cairan sehari untuk wanita
Rekomendasi ini mencakup cairan yang berasal dari air putih, minuman lain, dan juga makanan. Umumnya, cairan tersebut berasal dari 20 persen asupan harian umumnya berasal dari makanan, sedangkan, 80 persennya berasal dari minuman.
Saat terlalu banyak air yang hilang dari tubuh membuat organ sel dan juga jaringan menjadi gagal berfungsi dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya.
Dehidrasi sendiri dapat ringan maupun berat. Umumnya, cara mengatasi dehidrasi ringan bisa dilakukan di rumah, namun untuk kondisi berat, Anda memerlukan perawatan di rumah sakit.
Tubuh secara teratur akan kehilangan cairan melalui buang air kecil dan juga keringat. Jika air yang hilang tersebut tidak diganti, maka dehidrasi dapat terjadi. Berikut beberapa penyebab dehidrasi dapat terjadi
Berkeringat merupakan bagian dari proses pendinginan yang dilakukan tubuh secara alami. Ketika panas, kelenjar keringat akan aktif untuk melepaskan kelembaban tubuh Anda guna mendinginkannya.
Semakin banyak keringat yang dihasilkan tubuh, semakin tinggi penguapan dan tubuh pun semakin mendingin. Keringat sendiri juga berguna untuk menghidrasi kulit sekaligus menjaga elektrolit dalam tubuh supaya tetap seimbang.
Namun, keringat yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi karena tubuh semakin banyak kehilangan air. Kondisi keringat berlebih sendiri disebut dengan hiperhidrosis.
Penyakit yang menyebabkan diare dan muntah secara terus menerus juga dapat menyebabkan dehidrasi. Ini karena diare dan muntah membuat tubuh terlalu banyak mengeluarkan air.
Bukan hanya itu, tubuh juga kehilangan elektrolit yang merupakan mineral yang digunakan untuk mengontrol otot, proses organ dan kimia darah.
Elektrolit sendiri ditemukan dalam urin, darah, dan cairan lain dalam tubuh. Diare dan muntah dapat menyebabkan masalah pada fungsi ini sehingga komplikasi parah dapat terjadi seperti koma dan stroke.
Kondisi lain yang menyebabkan hilangnya cairan dalam tubuh adalah demam. Tubuh akan kehilangan cairan melalui permukaan kulit dengan tujuan menurunkan suhu badan yang tinggi.
Demam dapat menyebabkan keringat yang banyak sehingga Anda perlu minum untuk mengisi kembali cairan yang hilang. Jika tidak, maka dehidrasi dapat terjadi.
buang air kecil berlebihan
Buang air kecil merupakan cara tubuh untuk mengeluarkan cairan. Beberapa kondisi mungkin dapat menyebabkan ketidakseimbangan kimia sehingga menyebabkan produksi urin menjadi meningkat. Jika cairan yang keluar terlalu berlebihan tersebut tidak diganti, maka dehidrasi dapat terjadi.
Gejala dehidrasi sendiri meliputi kelelahan, mulut kering, rasa haus yang meningkat, produksi air mata menjadi lebih sedikit, rasa haus yang meningkat, sembelit, kulit berkeringat, pusing, dan sakit kepala.
Dampak dari kondisi ini akan menyebabkan berbagai masalah pada tubuh, seperti:
Kondisi kram otot bukan hanya dirasakan oleh atlet maupun orang yang rutin olahraga namun juga Anda yang kurang aktif dan kurang minum cairan. Dehidrasi membuat hipersensitivitas dan terjadinya kontraksi otot.
Otak membutuhkan 85 persen air lebih banyak dari organ tubuh lainnya. Kekurangan air yang terjadi dalam sel-sel otak akan menyebabkan berkurangnya pasokan energi otak secara langsung. Ini membuat Anda merasa lesu, lelah, sampai dengan depresi.
Setelah mengkonsumsi makanan, usus kecil akan memecahnya dan mengubah sisa makanan menjadi limbah. Dehidrasi akan menyebabkan sel usus mengekstrak air dari sisa makanan yang ada di usus. Ini menyebabkan sisa makanan tersebut menjadi keras dan sembelit pun terjadi.
Tekanan darah tinggi kerap dialami bagi orang yang dehidrasi kronis. Saat sel-sel dalam tubuh kekurangan pasokan air, otak akan mengirimkan sinyal ke hipofisis guna mengeluarkan vasopresin.
Ini adalah zat kimia yang menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah. Dengan begitu, tekanan darah Anda menjadi meningkat.
Dehidrasi juga dapat menyebabkan urin menjadi lebih pekat sehingga menyebabkan mineral dari urin menumpuk dalam bentuk kristal. Kristal inilah yang akhirnya menyebabkan batu ginjal.
Air yang cukup dalam tubuh berguna untuk membantu ginjal dalam penyaringan limbah sehingga lebih mudah saat mengencerkan urin nantinya.
Sedangkan, kekurangan air dalam tubuh akan membuat ginjal lebih sulit untuk memisahkan jumlah limbah yang diperlukan dari urin. Ini akan membuat limbah yang seharusnya dikeluarkan menjadi terperangkap dan justru diedarkan ke seluruh tubuh.
Dehidrasi menyebabkan kontraksi saluran empedu di hati. Kontraksi ini akan menyebabkan pembentukan batu empedu.
Saat tubuh mengalami dehidrasi, ginjal akan mengurangi pembentukan urin. Hal ini akan membuat kapiler menjadi menyempit di sekitar area otak dan jantung sehingga mengakibatkan tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi dan resistensi urin yang disebabkan oleh dehidrasi menyebabkan kerusakan ginjal yang serius yang akhirnya membuat penyakit ginjal.
Tubuh terdiri dari sekitar 60 persen air. Setiap fungsi dan juga proses tubuh membutuhkan air supaya tetap sehat dan aktif.
Dehidrasi parah dapat berakibat fatal. Ini sebabnya, penting untuk Anda memperhatikan semua gejala dehidrasi sehingga Anda dapat mengatasinya dengan lebih cepat.
Sumber:
https://www.healthline.com/health/dehydration
https://www.medicalwesthospital.org/the-dangers-of-dehydration.php
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved