News

Vaksin Covid-19 Secara Mandiri Dipercaya Dorong Pemulihan Ekonomi

22 Feb 2021|Ade Irawan
Vaksin Covid-19 mandiri diharapkan mampu mempercepat pemulihan ekonomiPemerintah berencana membuka opsi vaksin Covid-19 mandiri bagi pihak swasta

Hadirnya vaksin virus Covid-19 di Indonesia merupakan angin segar untuk seluruh pihak. Pemerintah pun berusaha untuk melakukan percepatan pemberian vaksin supaya seluruh masyarakat sudah bisa mendapatkan vaksin pada Maret 2021.

Salah satu cara yang dilakukan adalah membuka peluang pemberian vaksin mandiri kepada pihak-pihak swasta
Dengan begitu, penyebaran penerimaan vaksin akan lebih luas dalam waktu yang relatif lebih singkat. Hal ini tentunya akan berdampak kepada para pelaku usaha secara tidak langsung. Pasalnya, orang-orang akan lebih percaya diri untuk Kembali beraktivitas.

Vaksin Covid-19 mandiri dipercaya percepat pemutusan rantai penyebaran virus

Vaksin gotong-royong dapat dilakukan pihak swasta

Pemerintah menargetkan pemberian vaksin untuk seluruh tenaga kesehatan selesai pada Februari 2021. Pada bulan berikutnya, program vaksinasi yang dikhususkan lansia dan tenaga kerja pun akan dilanjutkan.

Untuk mempercepat distribusi vaksin, pemerintah berencana menawarkan opsi vaksin mandiri atau yang disebut juga vaksin gotong-royong. Nantinya, vaksin akan dilakukan oleh pihak swasta dengan regulasi yang tetap diatur oleh pemerintah.

Dalam diskusi “Vaksin Mandiri Bantu Percepat Pemulihan Ekonomi” bersama SehatQ belum lama ini, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan RI, dr. H. Muhammad Budi Hidayat, M. Kes, meyakini pembukaan vaksin mandiri ini bisa menjadi solusi strategis untuk menambah cakupan sasaran untuk menghasilkan herd immunity di masyarakat. Pemerintah pun menjanjikan regulasi yang tepat agar program ini bisa berjalan dengan baik.

Pemerintah janjikan regulasi untuk vaksin Covid-19 mandiri

“Kalau kita ingin keluar dari pandemi ini, kerja sama semua pihak, termasuk dunia usaha dan pariwisata untuk bersama-sama mendukung ini semua. Tentu, pemerintah akan membuat regulasi yang pas dan niat murni kita semua agar mampu mengendalikan pandemi ini,” ujar dr. H. Muhammad Budi Hidayat.

Bukan hanya itu. Pemerintah juga merancang sederet program untuk pemulihan berbagai sektor di tengah pandemi ini. Sekretaris Eksekutif Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Ir. Raden Pardede, S.T., P.hd, mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama melindungi diri dengan melakukan vaksin.

“Diharapkan nantinya vaksin mandiri ini bisa jadi salah satu game changer,” kata Ir. Raden Pardede.

Negara-negara lain di dunia juga mengambil langkah yang sama untuk memberikan vaksin kepada masyarakatnya. Bukan hanya untuk meningkatkan persentase kesehatan, tapi juga demi memulihkan ekonomi yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Vaksin mandiri bantu pulihkan ekonomi

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pemberlakuan physical distancing dan pebatasan kegiatan masyarakat memberikan dampak pada perekonomian. Sebanyak 8,76% perusahaan berhenti beroperasi dan 35,56% perusahaan memilih untuk mengurangi jumlah pegawai.

Salah satu sektor yang paling terimbas adalah akomodasi dan pariwisata. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu II Periode 2011-2014, Dr. H. Sapta Nirwandar, S.E., melihat mandeknya sentor pariwisata ini sebagai dampak penurunan jumlah pelancong selama pandemi. Bukan tanpa alasan, pandemi memang membuat sebagian besar orang-orang enggan bepergian.

Vaksin Covid-19 mandiri dinilai pulihkan kepercayaan masyarakat

Dr. Sapta Nirwandar juga menyarankan agar pemberian vaksin kepada sektor-sektor yang paling terdampak ini didahulukan. Dengan begitu, mereka pun bisa mengalokasikan dana untuk membantu menggerakkan roda lebih banyak usaha lain. Menurutnya, pariwisata akan menjadi motor perekonomian dari satu pihak ke pihak lainnya.

“Vaksin akan mendorong masyarakat untuk kembali beraktivitas untuk jalan-jalan dan bepergian. Sektor inilah yang mendorong laju pertumbuhan ekonomi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kalau kita bertemu secara langsung, pasti ada spend money di sana.”

Ir. Raden Pardede juga melihat pandemi ini yang membuat lebih banyak orang cenderung menahan pengeluaran. Data dari BPS menyebutkan penurunan untuk pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 3,61% dengan konsumsi makanan dan minuman yang menggerus 1,39% dari pengurangan tersebut.

“Masyarakat kelas menengah dan atas cenderung menunda belanja keperluan sehari-hari akibat pandemi. Kalau ini bisa dipulihkan (dengan vaksinasi). Pasti mereka akan kembali belanja dan traveling,” ujarnya.

Semakin banyak orang yang menerima vaksin, rasa kepercayaan diri orang-orang pun akan meningkat untuk kembali melakukan aktivitas. Namun, pemberian vaksin tidak serta-merta akan membuat orang bebas dari penyakit. Setiap orang tetap perlu menjalakan protokol kesehatan 5 M, yaitu:

  • Mencuci tangan
  • Memakai masker
  • Menjaga jarak
  • Menghindari kerumunan
  • Mengurangi mobilitas

Catatan dari SehatQ

Percepatan distribusi dan pelaksanaan vaksin Covid-19 memang perlu dilakukan demi herd immunity yang segera terbentuk di masyarakat. Selain program vaksin gratis oleh pemerintah, pembukaan program vaksin mandiri juga jadi langkah mempercepat pendistribusian vaksin ke masyarakat.

Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang vaksin mandiri, tanyakan langsung ke dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Vaksin LansiaVaksin Bayi Dan AnakImunisasi AnakCovid-19Vaksin Corona

BPS. https://www.bps.go.id/publication/2020/09/15/9efe2fbda7d674c09ffd0978/analisis-hasil-survei-dampak-covid-19-terhadap-pelaku-usaha.html
Diakses pada 18 Februari 2021

BPS. https://www.bps.go.id/pressrelease/2021/02/05/1811/ekonomi-indonesia-2020-turun-sebesar-2-07-persen--c-to-c-.html
Diakses pada 18 Februari 2021

BPS. https://www.bps.go.id/website/materi_ind/materiBrsInd-20210205095341.pdf
Diakses pada 18 Februari 2021

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email