Psikotes menjadi salah satu tes yang selalu dimanfaatkan oleh perusahaan untuk merekrut karyawan Dengan tes ini, rekruter bisa mengenal kepribadian sekaligus kemampuan calon karyawan. Perusahaan juga bisa menilai apakah kemampuan tersebut cocok dengan posisi yang akan diisi nantinya.
Ada banyak tes psikotes yang biasa dipakai untuk proses rekrutmen. Setiap tes akan mengambil beberapa aspek dari kemampuan seseorang. Sejumlah tes akan meminta kamu untuk menganalisis dan tes lain akan meminta kamu untuk menggambar.
Berbeda dengan ujian sekolah atau tes masuk, tes psikotes tidak mengenal salah atau benar. Setiap jawaban akan membawa pada penggambaran deskripsi yang berbeda. Hasil yang didapat hanya akan kamu cocok, pantas dicoba, atau tidak cocok sama sekali.
Tes ini akan mencari potensi terbaik dari diri kamu. Karena itu, perlu persiapan yang lebih matang untuk bisa mengerjakan tes psikotes dengan baik. Berikut sejumlah tips menghadapi tes psikotes:
Kesiapan mental jadi hal yang penting untuk mengerjakan tes psikotes. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa ujian psikotes tidak mengenal benar dan salah. Artinya, kamu hanya perlu mengerjakan dengan sebaik-baiknya.
Proses rekrutmen biasanya dilakukan pada pagi hingga siang hari. Untuk membuat tubuh lebih siap, kamu perlu beristirahat dengan cukup pada malam harinya. Dengan begitu, tubuh tidak akan lemas dan bisa lebih fokus dalam mengerjakannya.
Mencuri start diperbolehkan sebagai persiapan diri, loh. Kamu bisa mencari contoh soal psikotes di internet dan mencoba mengerjakannya. Dengan begitu, kamu akan lebih akrab dengan soal-soal yang akan keluar nanti pas ujian.
Baca juga: Kapan Psikotes Kepribadian Perlu Dilakukan?
Setiap jenis tes psikotes punya tipe soal yang berbeda-beda. Kamu hanya perlu melakukan segala hal yang diperintahkan untuk pengerjaannya. Berikut contoh soal psikotes yang cukup sering dipakai dalam tes rekrutmen perusahaan:
Kemampuan berbahasa jadi sangat penting di dunia profesional. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kamu dalam menghadapi sebuah masalah. Bukan hanya itu, kamu pun perlu mencari tahu penyebab dari munculnya masalah tersebut sekaligus mencari solusinya.
Kemampuan verbal akan menguji kamu untuk mencari persamaan, lawan, dan analog kata. Berikut contoh soal yang dipakai dalam ujiannya:
- Insomnia = …
- Bongsor = …
- Mobil – bensin = pelari - …
Tes psikotes ini diciptakan oleh psikolog Jerman bernama Ehrig Wartegg dan sudah dipakai sejak tahun 1940-an. Tes ini menguji analisis dan imajinasi kamu dalam menghadapi masalah. Akan ada 8 kotak yang berisi gambar di dalamnya. Gambar akan berupa garis, titik, hingga lengkungan.
Tugas kamu adalah membuat gambar di setiap kotaknya. Gambar yang dibuat pun bisa sangat bebas dan sesuai dengan imajinasimu. Usahakan mengerjakan gambar secara berurutan dari sebelah kiri ke kanan.
Pekerjaan yang membutuhkan data analisis biasanya diminta mengerjakan tes ini. Logika aritmatika adalah tes dengan deretan angka acak dengan pola tertentu. Setiap soal punya pola berbeda dan kamu pun perlu menganalisisnya.
Setelah melakukan analisis, tugas kamu adalah menentukan angka yang akan keluar setelahnya. Pola yang bisa muncul adalah penjumlahan, pengurangan, pengalian, pembagian, atau gabungan dari semuanya.
- 2 4 6 8 10 …
- 3 6 12 24 …
Serupa dengan logika aritmatika, psikotes logika gambar deret juga membuat kamu perlu menganalisis urutan. Bedanya, tes ini menggunakan pola gambar dengan bentuk yang bermacam-macam. Tes ini juga melihat imajinasi dan logika dalam mencari solusi dari sebuah masalah.
Akan ada deretan gambar yang membentuk pola berbeda. Tugas kamu adalah menganalisis dan menebak gambar seperti apa yang muncul sebelum atau setelahnya.
Baca juga: Cara Mengatasi Cemas di Kantor
Tes koran sudah cukup populer sebagai psikotes yang menilai cara berpikir otak manusia. Tes ini membuat kamu perlu berkonsentrasi secara penuh. Pasalnya, kamu harus sinkronisasi antara otak, mata, dan tangan.
Tes ini memberikan kamu deretan angka acak. Kamu hanya perlu menjumlahkan setiap dua angka dari atas ke bawah. Tulis angka belakang dari penjumlahannya di antara dua angka yang dijumlahkan.
Kamu akan diberi waktu untuk mengerjakannya sesuai dengan aba-aba penguji. Saat penguji memberi sebuah aba-aba, kamu perlu berpindah ke deret samping dengan mengulang penjumlahannya dari atas. Kadang, aba-aba ini akan membuat panik sehingga pengerjaan menjadi kacau.
Selain analisis, ada juga tes yang melihat kepribadian dengan cara menggambar. Ada tes yang meminta kamu untuk menggambar orang, ada juga yang meminta untuk menggambar pohon. Dua objek ini dipilih karena memiliki bagian yang cukup banyak.
Manusia memiliki bagian tubuh, seperti kepala, tangan, badan, dan kaki. Begitu juga dengan pohon yang memiliki bagian batang, akar, ranting, dan daun. Tidak perlu harus bagus, kamu hanya perlu menggambar dengan lebih detail dari setiap bagiannya.
Usahakan juga gambar dengan ukuran yang proporsional. Ukuran ini juga memberikan gambaran cara otak bekerja.
Baca juga: Tips Hidup Sehat di Kantor supaya Tetap Bugar dan Bebas dari Stres
EPPS adalah singkatan dari Edwards Personal Preference Schedule. Bisa dibilang, tes psikotes yang satu ini paling mudah untuk dikerjakan. Kamu hanya perlu memberi penilaian dari sebuah pernyataan berdasarkan diri kamu sendiri.
Kamu akan mendapatkan soal tentang kepribadian dan aktivitas yang biasa dilakukan. Kamu bisa menjawab sesuai, tidak sesuai, atau netral. Usakahan menjawab dengan pilihan yang paling sesuai atau paling tidak mendekati.
Beberapa pertanyaan mungkin akan diulang dan kamu bisa memberikan jawaban yang berbeda. Namun, hal tersebut bisa membuat hasil akhir yang berbeda juga nantinya. Hasil dari tes ini akan memberikan hasil tentang kepribadian dari seseorang di sebuah lingkungan.