Lifestyle

Ini 7 Jenis Penyakit Kucing yang Umum Terjadi dan Cara Mengobatinya

07 Nov 2022|Fadli Adzani
Penyakit kucingTerdapat sejumlah penyakit kucing yang umum terjadi dan sebaiknya tidak diremehkan.

Memelihara kucing tak hanya sekadar memberikan makan dan minum atau mengajak bermain. Sebagai pemiliknya, kamu perlu mengenali jenis penyakit kucing yang umum terjadi sehingga penanganan yang tepat bisa diberikan.

Tanpa basa-basi, berikut adalah macam-macam penyakit kucing beserta cara mengobatinya.

7 penyakit kucing yang umum terjadi dan cara mengobatinya

1. Penyakit saluran kencing bagian bawah

Penyakit saluran kencing bagian bawah (lower urinary tract diseases) adalah penyakit pada kucing yang tidak boleh diremehkan. Penyakit ini dapat menyerang kucing jantan atau betina.

Secara umum, kucing yang berat badannya berlebih, sedang tidak bugar, atau biasa mengonsumsi makanan kering, adalah kelompok yang rentan terhadap penyakit ini.

Di samping itu, risiko penyakit saluran kencing bagian bawah dapat meningkat apabila kucing merasa stres, dikelilingi banyak kucing, atau menghadapi perubahan mendadak.

Berikut adalah ciri-ciri kucing sakit akibat penyakit saluran kencing bagian bawah.

  • Lebih banyak minum
  • Mengejan saat kencing
  • Urine berdarah
  • Buang air kecil di tempat yang tak umum
  • Menangis saat kencing
  • Menjilat area kelaminnya (karena rasa sakit yang timbul)
  • Depresi
  • Dehidrasi
  • Kurang nafsu makan
  • Muntah.

Cara mengobati kucing sakit akibat penyakit saluran kencing bagian bawah dapat berupa obat antibiotik atau obat-obatan yang mengembalikan fungsi kandung kemih.

Jika tak kunjung membaik atau kucing masih terus mengalami masalah ini, dokter dapat merekomendasikan prosedur operasi bernama uretrostomi perineum.

2. Kutu kucing

Kutu kucing adalah jenis penyakit kulit kucing yang umum terjadi.

Kamu tidak perlu khawatir karena keberadaan kutu pada kulit atau bulu kucing dianggap bisa diatasi dengan mudah.

Berikut adalah ciri-ciri kucing sakit kulit akibat kutu yang bisa kamu amati.

  • Kotoran kutu pada kulit kucing (terlihat seperti titik hitam kecil)
  • Sering menggaruk dan menjilat tubuhnya
  • Kulit merah atau teriritasi
  • Bulu rontok
  • Infeksi kulit.

Meskipun dianggap ringan, kutu kucing dapat hidup hingga satu tahun lamanya dan berpotensi meningkatkan risiko anemia jika tidak ditangani.

Penyakit kulit kucing ini bisa diatasi dengan rutin menyisir bulunya menggunakan sisir khusus kutu sehingga kutu-kutu yang masih hidup ataupun mati dapat terangkat.

Selain itu, dokter bisa meresepkan sampo khusus yang ampuh membunuh kutu di kulit kucing.

BACA JUGA: Scabies pada Kucing: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

3. Diare

Penyakit kucing lainnya yang kerap terjadi adalah diare.

Ada banyak hal yang bisa memicu diare pada kucing, seperti parasit usus, makanan basi, alergi, infeksi, penyakit organ hati, hingga kanker. Ciri-ciri kucing sakit diare yang utama adalah mencret.

Tergantung penyebabnya, diare pada kucing dapat berlangsung selama sehari, seminggu, atau bahkan berbulan-bulan.

Penyakit kucing ini bisa menyebabkan dehidrasi. Oleh sebab itu, berikan air bersih secara rutin untuk diminum oleh kucingmu.

Cara mengobati kucing sakit diare dapat berupa probiotik ataupun obat-obatan antidiare yang diresepkan dokter hewan.

BACA JUGA: 7 Cara Mengobati Kucing Mencret atau Diare dengan Tepat

4. Cacing pita

Cacing pita dapat hidup di dalam usus halus kucing dan berpotensi tumbuh sepanjang 60 centimeter (cm).

Gejala infeksi cacing pita pada kucing yang bisa kamu kenali adalah muntah-muntah dan penurunan berat badan.

Salah satu cara termudah untuk mengetahui apakah kucingmu menderita infeksi cacing pita adalah melihat kotoran (feses) dan area anusnya.

Jika ada cacing kecil berwarna putih atau objek yang terlihat seperti butiran beras dan biji wijen di area anus serta feses, kemungkinan besar kucingmu mengidap infeksi cacing pita.

Penyakit pada kucing ini bisa ditangani dengan obat dewormer dalam bentuk oral ataupun suntikan.

BACA JUGA: 7 Cara Mengobati Kucing Cacingan dan Kemungkinan Penyebabnya

5. Rabies

Rabies adalah penyakit dari kucing yang bisa ditularkan ke majikannya.

Penyakit virus ini menyerang bagian otak dan sumsum tulang belakang semua makhluk mamalia, termasuk kucing, anjing, hingga manusia.

Gejala rabies dapat berupa perasaan lemah atau kelumpuhan pada kaki, kejang, sesak napas, produksi air liur berlebih akibat sulit menelan, dan perilaku tidak normal.

Sayangnya, tidak ada obat yang bisa menyembuhkan rabies pada kucing. Jika kucingmu mengidap rabies, segera karantina agar tidak kabur dan melukai hewan ataupun orang lain.

6. Penyakit mata

Penyakit mata pada kucing cukup beragam, seperti konjungtivitis, ulkus kornea, katarak, hingga glaukoma.

Terdapat ciri-ciri yang dapat mengindikasikan bahwa kucingmu menderita penyakit mata, contohnya mata berair, bulunya basah akibat air mata, warna mata berubah (berkabut), lapisan kelopak mata berwarna merah atau putih, sering menyipitkan mata, sampai kotoran di sudut mata.

Cara mengobati penyakit mata pada kucing disesuaikan penyebabnya. Misalnya, katarak ditangani dengan prosedur operasi untuk mengangkat katarak dan mengganti lensa mata dengan lensa buatan.

7. Infeksi pernapasan atas

Infeksi pernapasan atas (upper respiratory infection) adalah penyakit pernapasan pada kucing yang mengakibatkan hidung, tenggorokan, dan sinus rentan terhadap bermacam-macam virus serta bakteri.

Sebagian besar kasus infeksi pernapasan atas pada kucing disebabkan feline calicivirus dan feline herpesvirus.

Gejala infeksi pernapasan ini didasari oleh penyebab dan lokasi infeksinya.

Namun, berikut adalah tanda-tanda infeksi pernapasan atas pada kucing yang biasanya terjadi.

  • Bersin
  • Hidung tersumbat
  • Hidung meler dan mata berair
  • Batuk
  • Cairan transparan atau berwarna dari hidung
  • Tersedak dan ngiler
  • Demam
  • Penurunan nafsu makan
  • Pernapasan cepat
  • Luka di sekitar hidung dan mulut
  • Menyipitkan atau menggosok-gosok mata
  • Bernapas dengan mulut terbuka.

Penting untuk segera membawa kucing ke dokter hewan apabila mereka menunjukkan gejala di atas.

Dengan begitu, dokter dapat mendiagnosis virus atau bakteri yang menyebabkan masalah ini, lalu menentukan pengobatan terbaiknya.

Hewan PeliharaanPenyakit Hewan TernakHewan Peliharaan Anak

Pets Web MD. https://pets.webmd.com/cats/6-most-common-cat-health-problems
Diakses pada 24 Oktober 2022

AVMA. https://www.avma.org/resources/pet-owners/petcare/feline-lower-urinary-tract-disease#:~:text=Antibiotics%20may%20be%20given%20to,procedure%20called%20a%20perineal%20urethrostomy
Diakses pada 24 Oktober 2022

Pet MD. https://www.petmd.com/cat/how-get-rid-cat-fleas-naturally
Diakses pada 24 Oktober 2022

Pet MD. https://www.petmd.com/cat/care/cat-diarrhea-5-treatment-options-you-should-try
Diakses pada 24 Oktober 2022

SLCO. https://slco.org/animal-services/owner-support/health/common-cat-ailments/
Diakses pada 24 Oktober 2022

Hills Pet. https://www.hillspet.com/cat-care/healthcare/dealing-with-tapeworms-in-cats#:~:text=If%20your%20cat%20is%20infested,to%20dissolve%20in%20the%20intestines
Diakses pada 24 Oktober 2022

Pets Web MD. https://pets.webmd.com/cats/rabies-cats#:~:text=paralysis%20and%20coma.-,Can%20Cats%20Pass%20Rabies%20to%20Humans%3F,saliva%20of%20an%20affected%20animal
Diakses pada 24 Oktober 2022

ASPCA. https://www.aspca.org/pet-care/cat-care/common-cat-diseases
Diakses pada 24 Oktober 2022

Pet MD. https://www.petmd.com/cat/conditions/neurological/c_ct_rabies#:~:text=Symptoms%20of%20Cat%20Rabies&text=Symptoms%20tend%20to%20progress%20quickly,to%20extreme%20depression%20or%20coma
Diakses pada 24 Oktober 2022

VCA Hospitals. https://vcahospitals.com/know-your-pet/rabies-in-cats#:~:text=There%20is%20no%20treatment%20for,the%20animal%20disease%20regulatory%20authorities
Diakses pada 24 Oktober 2022

VCA Hospitals. https://vcahospitals.com/know-your-pet/cataracts-in-cats#:~:text=The%20ideal%20treatment%20for%20cataracts,eye%20with%20an%20artificial%20lens
Diakses pada 24 Oktober 2022

Pet Well Clinic. https://www.petwellclinic.com/wp/2021/12/03/the-7-most-common-viruses-and-diseases-in-cats/
Diakses pada 24 Oktober 2022

 

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email