Vertigo dapat membuat seseorang mengalami pusing dan sakit kepala. Namun, vertigo berbeda dengan pusing biasa karena ada sensasi berputar atau tidak seimbang. Kondisi ini tentu dapat mengganggu kehidupan sehari-hari jika tidak ditangani dengan baik.
Penyebab vertigo bisa bermacam-macam dan gejala yang muncul bergantung pada penyebabnya. Vertigo dapat diobati dan dikontrol dengan pengobatan yang tepat. Berikut ini pengertian vertigo dan obat vertigo yang tersedia di apotek.
Vertigo adalah suatu kondisi yang membuat kamu merasakan sensasi bahwa seolah-olah sekeliling berputar. Gejala paling umum adalah pusing yang dapat memburuk karena gerakan kepala atau perubahan posisi kepala. Penyebabnya bisa karena Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV), penyakit Meniere, cedera leher dan kepala, infeksi, dan migrain.
Orang yang mengalami vertigo biasanya merasakan sensasi berputar, Miring, bergoyang, Tidak seimbang, dan seperti Ditarik ke satu arah. Gejala lain yang mungkin menyertai vertigo di antaranya mual, muntah, gerakan mata yang abnormal atau berkelip-kelip, sakit kepala, berkeringat, dengungan di telinga atau kehilangan pendengaran.
Untuk meredakan vertigo, Anda bisa mengonsumsi obat vertigo yang tersedia di apotek. Berikut ini daftarnya.
Antimo mungkin sudah tak asing lagi sebagai obat untuk mengatasi rasa mual, muntah, dan rasa berputar akibat mabuk perjalanan. Selain itu, antimo juga dapat diminum sebagai obat vertigo karena kandungan dimenhidrinat yang merupakan obat golongan antihistamin. Dibantu dengan vitamin B6, zat aktif tersebut dapat bekerja secara efektif pada sistem saraf pusat untuk mencegah adanya stimulus di saraf otak dan telinga.
Minum obat ini dengan dosis 50-100 mg sebanyak 3 sampai 4 kali sehari. Kamu bisa minum obat ini 30 menit sebelum melakukan perjalanan atau setelah makan. Selama mengonsumsi obat ini, hindari makanan dan minuman beralkohol, mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin.
Obat ini dibanderol dengan harga Rp4—Rp7 ribu untuk isi 10 tablet.
Histigo mengandung Betahistine Mesylate 6 mg per tablet yang dapat mengobati vertigo perifer. Obat ini juga bisa mengatasi pusing yang berhubungan dengan gangguan keseimbangan pada gangguan sirkulasi darah atau sindrom meniere, dan penyakit meniere.
Histigo tidak dijual bebas karena termasuk obat keras dan penggunaannya harus dengan resep dokter. Obat ini tidak dapat dikonsumsi oleh penderita asma dan tukak peptik. Obat ini juga merupakan obat golongan kehamilan C sehingga tidak dapat dikonsumsi ibu hamil.
Obat ini bisa dibeli dengan harga Rp5—Rp30 ribu. Kamu bisa memilih kemasan isi 10 atau 50 tablet.
Obat untuk vertigo di apotek ini juga mengandung Betahistine Mesylate 6 mg per tablet. Obat ini untuk terapi vertigo perifer, yaitu pusing yang berhubungan dengan gangguan keseimbangan pada gangguan sirkulasi darah atau sindrom meniere, dan penyakit meniere.
Obat ini termasuk obat keras dan hanya dapat dikonsumsi sesuai dengan resep dokter. Obat ini tidak dianjurkan untuk ibu hamil dan menyusui.
Siapkan uang sekitar Rp35—Rp38 ribu. Obat ini berisi 10 tablet di dalamnya.
Vastigo mengandung betahistine mesylate 6 mg untuk terapi vertigo perifer juga. Namun, kamu perlu resep dokter untuk mendapatkan obat ini.
Obat vertigo ini dapat dikonsumsi setelah makan dengan dosis 6 mg atau 12 mg sebanyak 3 kali sehari. Obat untuk vertigo di apotek ini tidak boleh diberikan pada pasien yang menderita feokromositoma (tumor kelenjar adrenal) dan hipersensitif, serta pada penderita asma, ibu hamil dan menyusui.
Harga obat ini sekitar Rp10—Rp15 ribu untuk kemasan 10 tablet. Untuk kamu yang sedang menjalani terapi, tersedia juga kemasan 100 tablet dengan harga Rp170—Rp175 ribu.
Vertigosan 6 mg adalah obat yang digunakan untuk mengobati vertigo, tinitus, dan gangguan pendengaran yang berhubungan dengan penyakit meniere. Obat ini harus sesuai dengan resep dokter untuk menentukan dosis yang tepat. Biasanya dosis awal tiga kali sehari sebanyak 6—12 mg.
Vertigosan tidak dianjurkan untuk anak di bawah usia 18 tahun. Selain itu obat ini juga tidak dianjurkan untuk penderita feokromositoma (tumor kelenjar adrenal), hipersensitif, serta pada penderita asma, ibu hamil dan menyusui. Obat ini dapat diminum bersamaan dengan makanan untuk meminimalisir efek obat terhadap saluran pencernaan.
Terdapat kemasan 10 dan 50 tablet dengan harga Rp30—Rp185 ribu.
Obat untuk vertigo di apotek lainnya adalah Seremig yang mengandung flunarizine diHCl 10 mg. Obat ini dapat diberikan pada pasien yang berusia kurang dari 65 tahun dengan dosis 10 mg per hari pada malam hari. Untuk pasien lanjut usia atau lebih dari 65 tahun, dosisnya 5 mg per hari.
Selain vertigo, Seremig dapat mengatasi migren, mengobati gangguan vestibular, serebral, gangguan daya ingat, dan gangguan irama tidur. Harga obat ini sekitar Rp7—Rp38 ribu. Tersedia kemasan 10 dan 50 tablet.
Obat vertigo ini mengandung ekstrak ginko biloba 40 mg. Kandungannya setara dengan ginkgoflavon glikosida 9,6. Obat ini untuk mengatasi gangguan peredaran darah di otak dan perifer dan manifestasi, seperti sakit kepala, pusing, vertigo, dan memperbaiki kesehatan lansia.
Gingkan termasuk obat herbal atau jamu. Meskipun tidak memiliki efek samping berbahaya, sebaiknya obat untuk vertigo ini tidak dikonsumsi oleh orang yang alergi ginko biloba dan ibu hamil.
Obat ini dapat Diminum tiga kali sehari dan tidak boleh dikunyah dan harus diminum dengan air yang cukup. Harganya sekitar Rp26–Rp277 ribu dengan isi 10 tablet dan 100 tablet.
Dramamine mengandung dimenhidrinat 50 mg. Selain vertigo, obat ini dapat mengobati atau mencegah mual, muntah, kepala terasa berputar yang disebabkan oleh mabuk perjalanan.
Umumnya Dramamine dapat dikonsumsi sebanyak 50—100 mg setiap 4—6 jam, dan maksimum 400 mg dalam 24 jam atau 1 hari. Obat ini sebaiknya tidak dikonsumsi oleh anak-anak di bawah 2 tahun, ibu hamil dan menyusui.
Kamu bisa mendapatkan obat ini dengan harga sekitar Rp22—Rp225 ribu.
Obat untuk vertigo di apotek lainnya adalah Betahistine Novell yang digunakan untuk mengatasi vertigo dan pusing yang disebabkan karena penyakit meniere. Betahistine Novell merupakan obat keras sehingga memerlukan resep dari dokter untuk penggunaannya.
Obat ini dapat diminum sebelum atau sesudah makan sebanyak 1 sampai 2 tablet atau 6 - 12 mg tiga kali sehari. Obat ini sebaiknya tidak diberikan pada penderita asma bronkial, tukak peptik, penderita luka pada organ pencernaan, ibu hamil dan menyusui, serta anak di bawah 12 tahun.
Harganya sekitar Rp6—Rp20 ribu. Tersedia kemasan 10 dan 30 tablet.
Perifas mengandung zat aktif Sinarizin yang berfungsi sebagai vasolidator perifer pada kondisi gangguan sirkulasi darah yang berpengaruh pada jantung. Obat ini dapat mengatasi vertigo dan gejala lain yang disebabkan oleh gangguan keseimbangan, seperti sakit kepala, muntah, dan telinga berdenging.
Obat ini dapat digunakan untuk terapi suportif untuk gangguan serebrovaskular. Selain itu, kamu pun bisa menggunakannya untuk sakit kepala vaskular, iritabilitas, gangguan daya ingat dan kesulitan berkonsentrasi, gangguan sirkulasi perifer, serta pencegahan mabuk kendaraan dan pencegahan migren.
Parifas dapat diminum dengan dosis 50-75 mg per hari sebanyak tiga kali sehari dan diminum sesudah makan. Obat ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi ibu hamil dan menyusui, penderita urin, dan glaukoma sudut sempit. Hindari mengonsumsi obat ini saat mengemudi karena dapat mempengaruhi kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin.
Harganya sekitar Rp24—Rp260 ribu. Tersedia kemasan 10 dan 100 tablet.
Baca juga: Rekomendasi Obat Pegal-Pegal di Apotek
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kambuhnya vertigo.
Hindari membungkuk untuk mengambil barang. Lebih baik berjongkoklah untuk merendahkan tubuh. Selain itu, jangan meregangkan leher Anda seperti saat meraih rak yang tinggi.
Sementara itu, jika mengalami vertigo, cobalah untuk rileks karena kecemasan dapat memperburuk vertigo. Cobalah berbaring diam di ruangan yang sunyi dan gelap untuk mengurangi rasa berputar. Segera hubungi dokter jika vertigo tidak kunjung mereda, sering kambuh, atau mengalami vertigo disertai pusing yang hebat, demam tinggi,atau merasa panas dan menggigil.
Healthline https://www.healthline.com/health/vertigo
Diakses pada 15 Februari 2023
Web MD https://www.webmd.com/brain/types-of-vertigo
Diakses pada 15 Februari 2023
NHS https://www.nhs.uk/conditions/vertigo/
Diakses pada 15 Februari 2023