Mata belekan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi bakteri, virus, alergi, atau iritasi. Untuk mengatasinya, kamu bisa menggunakan obat sakit mata khusus, mulai dari obat tetes atau salep antibiotik.
Obat jenis ini mengandung bahan aktif yang membantu mengatasi infeksi bakteri pada mata. Tetes mata antibakteri dapat digunakan untuk membersihkan mata dan mencegah penyebaran infeksi.
Berikut daftar obat mata belekan di apotek yang bisa kamu beli:
Penyebab mata merah dan sering belekan juga bisa diakibatkan oleh infeksi debu dan kotoran. Untuk mengatasinya, kamu bisa mencoba Insto Moist Drops.
Obat tetes mata ini mengandung zat aktif hydroxypropyl methylcellulose dan benzalkonium klorida yang bermanfaat untuk melembabkan mata sekaligus mengatasi gangguan iritasi ringan. Cara kerjanya adalah dengan menghentikan pertumbuhan beberapa jenis bakteri yang menyebabkan iritasi.
Ini merupakan obat bebas terbatas yang bisa dibeli tanpa resep dokter. Meski begitu, kamu tetap perlu memakai obat tetes mata ini sesuai petunjuk penggunaan pada kemasan untuk menghindari efek samping.
Pastikan juga untuk selalu cuci tangan terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini. Kamu bisa teteskan 2-3 tetes dan setelah selesai, tutup mata selama beberapa menit agar cairannya bisa menyerap dengan baik ke seluruh bagian mata yang terinfeksi.
Saat kamu mengalami mata belekan yang disertai kemerahan, dokter mungkin meresepkan Erlamycetin salep untuk meredakannya. Obat tetes mata ini mengandung zat aktif chloramphenicol, antibiotik yang bisa menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Jika bakteri dan penyebab infeksi dihilangkan, mata merah dan belekan bisa dengan mudah diatasi.
Ini merupakan obat bebas terbatas yang juga bisa dibeli di apotek tanpa resep dokter. Namun, kamu perlu berhati-hati dalam menggunakannya. Pastikan memakai obat tetes mata sesuai dosis yang dianjurkan apoteker.
Genoint tetes mata adalah obat dengan kandungan aktif gentamicin sulfate yang bermanfaat untuk mengatasi infeksi bakteri penyebab mata belekan. Obat ini juga bisa membantu mengobati peradangan kelopak mata (blefaritis) dan peradangan pada selaput bening putih pada mata (konjungtivitis).
Ini merupakan obat keras yang perlu resep dokter. Waspadai juga adanya efek samping yang mungkin terjadi, seperti iritasi, rasa terbakar pada mata, dan mata memerah. Jika gatal atau rasa tidak nyaman terus berlanjut, segera berkonsultasi pada dokter.
Cendo Floxa Minidose adalah salah satu obat antibiotik untuk mata belekan, merah, dan berair yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Obat ini mengandung zat aktif ofloxacin, antibiotik golongan kuinolon.
Cendo Floxa Minidose bekerja dengan cara menghambat enzim topoisomerase IV dan DNA girase bakteri yang diperlukan untuk perkembangan bakteri dalam jaringan. Menghambat enzim ini akan menghentikan proses yang dibutuhkan bakteri untuk bertahan hidup, sehingga pertumbuhan bakteri pun berhenti.
Ini merupakan obat keras yang butuh resep dokter. Kamu juga perlu mewaspadai efek samping penggunaannya, mulai dari penglihatan kabur, mata terasa mengganjal, rasa terbakar ringan, kering, gatal, hingga sensitif pada cahaya.
Erlamycetin Plus adalah salah satu obat tetes mata yang efektif untuk mengatasi belekan yang biasanya terjadi akibat infeksi bakteri. Selain itu, obat ini juga bisa membantu mengobati peradangan pada kornea, kerusakan saraf akibat glaukoma, hinga penyakit mata juling.
Erlamycetin Plus merupakan obat antibiotik yang mengandung zat aktif chloramphenicol dan dexamethasone, sehingga efektif untuk mengatasi infeksi bakteri dan peradangan.
Beberapa efek samping yang perlu diwaspadai adalah rasa sakit seperti terbakar yang biasanya timbul setelah sesaat menggunakan obat ini. Selain itu, penyakit genetik yang memengaruhi kornea juga bisa timbul beberapa minggu setelah menggunakan obat. Jika timbul efek samping yang mengganggu, segera berkonsultasi pada dokter.
Ini adalah obat keras yang memerlukan resep dokter. Penggunaannya pun harus di bawah pengawasan tenaga kesehatan, seperti dokter atau apoteker.
Konjungtivitis adalah penyakit infeksi bakteri pada mata yang bisa memicu gejala seperti mata merah, berair, dan kotor sehingga terlihat seperti belekan. Untuk mengatasinya, kamu bisa menggunakan Reco Salep.
Ini merupakan salep mata yang mengandung zat aktif antibiotik chloramphenicol. Reco salep mata adalah obat keras yang membutuhkan resep dokter. Kandunganya aman untuk orang dewasa dan anak-anak berusia di atas 2 tahun.
Karena merupakan obat oles, kamu perlu memerhatikan efek samping reaksi alergi yang mungkin muncul pada kulit. Hal lain yang perlu diwaspadai adalah adanya efek samping superinfeksi hingga hipoplasia sumsum tulang.
Baca Juga: Obat Tetes Mata yang Aman untuk Anak
Cara mengatasi mata belekan juga bisa dengan memberikan obat tetes Alletrol Compositum. Ini adalah obat dengan kandungan zat aktif dexamethasone sodium phosphate, neomycin base, polymyxin B sulfate, dan benzalkonium chloride yang bisa mencegah risiko infeksi mata.
Karena merupakan obat keras, pastikan kamu mengonsumsinya sesuai resep dokter. Pasalnya, efek samping yang ditimbulkan cukup kuat, mulai dari katarak, kerusakan saraf mata, hipersensitivitas lokal, hingga glaukoma.
Sagestam adalah obat salep untuk mengatasi sakit mata akibat infeksi bakteri. Obat ini mengandung zat aktif gentamicin sulfate, golongan antibiotik yang bisa membunuh bakteri seperti, Pseudomonas, Proteus, Serratia, dan Staphylococcus penyebab belekan.
Ini merupakan obat sakit mata yang perlu resep dokter. Pastikan kamu tidak menggunakannya untuk mengobati infeksi mata akibat jamur atau virus. Oleh sebab itu, berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakannya.
Dibekacin Meiji adalah obat tetes mata untuk mengatasi belekan yang mengandung zat aktif dibekacin, antibiotik yang bisa membunuh bakteri penyebab infeksi. Obat ini juga bermanfaat untuk mengatasi berbagai gangguan mata, seperti ulkus kornea, konjungtivitis atau peradangan yang membuat mata merah dan gatal, serta keratitis atau peradangan pada kornea mata.
Ini merupakan obat keras yang perlu resep dokter. Penggunaannya bisa memicu efek samping mulai dari diare, mual, nyeri perut, iritasi pada mata, hingga sembelit. Oleh sebab itu, pastikan kamu menggunakannya sesuai anjuran dokter.