Makan Sehat

Mengenal 11 Jenis Sapi Ternak di Indonesia

27 Sep 2022|Dina Rahmawati
Jenis sapi yang umum diternakkan di IndonesiaSapi termasuk hewan yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia

Sapi termasuk salah satu hewan yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia. Dagingnya yang lezat dan bernutrisi kerap diolah menjadi berbagai hidangan. Namun, tahukah kamu kalau ada berbagai jenis sapi ternak di Indonesia? Selain kualitas dagingnya yang baik, jenis-jenis sapi ini juga mudah diternakkan dan dirawat. 

Jenis sapi ternak di Indonesia

Mulai dari sapi brahman hingga sapi brangus, berikut adalah jenis sapi di Indonesia yang biasa dikonsumsi dagingnya.

1. Sapi brahman

Sapi brahman berasal dari India, yang merupakan keturunan dari sapi zebu atau bos indiscuss. Berikut adalah sejumlah ciri khas sapi brahman.

  • Berpunuk besar
  • Berkulit longgar
  • Berwarna putih keabu-abuan dan sedikit kemerahan
  • Terdapat gelambir di bawah leher sampai perut lebar dengan banyak lipatan
  • Telinga panjang menggantung
  • Punya tanduk yang sangat kecil.

Jenis sapi ini adalah sapi potong yang terbaik untuk dikembangkan. Persentase karkasnya bahkan mencapai 45 persen. 

Karkas adalah bagian tubuh sapi sehat yang telah disembelih secara halal, telah dikuliti, dikeluarkan jeroan, dipisahkan kepala dan kaki, organ reproduksi, ambing (kelenjar susu), ekor, serta lemak yang berlebih.

Ketika diternakkan, sapi brahman tidak pilih-pilih terhadap pakan yang diberikan. Rumput dan pakan tambahan apa pun dapat dimakannya. Sapi ini juga lebih kebal terhadap gigitan caplak dan nyamuk serta tahan panas. 

Sapi brahman cocok dikembangkan di daerah yang beriklim tropis. Berat maksimum untuk sapi brahman jantan sekitar 800 kilogram, sedangkan sapi brahman betina sekitar 500 kilogram.

2. Sapi simental

Sapi simmental berasal dari daerah Simme, Swiss. Jenis sapi perah dan pedaging ini memiliki bentuk tubuh kekar berotot

Warna bulunya cokelat kemerahan (merah bata), tetapi bagian muka, bawah lutut, serta ujung ekornya berwarna putih. 

Berat sapi simental jantan dewasa bisa mencapai 1150 kilogram, sedangkan betina dewasanya mencapai 800 kilogram.

Jenis sapi ini cocok dipelihara di tempat yang iklimnya sedang. Persentase karkasnya cenderung tinggi dan mengandung sedikit lemak.

3. Sapi limosin

Sapi limosin termasuk ke dalam macam-macam sapi di Indonesia. Sapi ini pertama kali dikembangbiakan pertama kali di Perancis. Jenis sapi limosin memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  • Ototnya lebih besar dari sapi simmental
  • Warna bulu cokelat tua, kecuali di sekitar ambing yang berwarna putih, serta bawah lutut dan sekitar mata yang berwarna lebih muda
  • Bentuk tubuh besar, panjang, dan padat.

Karena ukuran dan beratnya yang lebih besar, jumlah daging yang dihasilkan sapi limosin pun lebih banyak. Proses pertumbuhan badan sapi potong ini juga lebih cepat, lho!

Selain itu, kualitas jenis sapi limosin dinilai lebih bagus dan lezat untuk dijadikan makanan. Faktor inilah yang menyebabkan nilai jualnya jauh lebih mahal.

4. Sapi brahman cross

Sapi brahman cross termasuk jenis-jenis sapi yang cocok dikembangkan di Indonesia. 

Sapi brahman lokal ini merupakan hasil persilangan dari sapi brahman dengan jenis-jenis sapi keturunan Eropa, seperti simmental, hereford, dan limosin.

Berikut adalah ciri-ciri sapi brahman cross yang dapat kamu amati.

  • Warna sapi cokelat, putih, atau hitam
  • Kulit bergelambir di bagian leher hingga perut
  • Telinga memanjang dan runcing di bagian pangkal
  • Pertumbuhannya sangat cepat.

Jenis sapi di Indonesia ini memiliki kualitas daging yang bagus. Bobot tubuhnya bahkan bisa mencapai 1.000 kilogram.

5. Sapi ongole

Sapi ongole adalah jenis sapi yang berasal dari India. Sapi pekerja ini biasa digunakan untuk membajak sawah dan angkat berat. 

Sapi ongole umumnya mempunyai ciri-ciri berikut ini.

  • Berwarna putih hingga abu-abu
  • Bertanduk pendek
  • Berbadan dan berpunuk besar
  • Kulit bergelambir longgar
  • Berleher pendek
  • Kepala pendek dengan profil melengkung
  • Telinga panjang dan menggantung.

Bobot sapi ongole jantan dewasa bisa mencapai 600 kilogram, sedangkan betinanya mencapai 450 kilogram.

6. Sapi peranakan ongole (PO)

Sapi peranakan ongole (PO) merupakan persilangan antara sapi jantan Sumba ongole dengan sapi Jawa asli betina yang berwarna putih. 

Namun, kini telah banyak disilangkan dengan sapi brahman sehingga disebut sebagai sapi lokal berwarna putih atau keabu-abuan.

Sapi pedaging dan sapi pekerja ini memiliki leher yang panjang dan bergelambir, serta punuk yang ikut membesar apabila bobot tubuhnya bertambah.

Bobot sapi peranakan ongole jantan dewasa bisa mencapai 800 kilogram, sedangkan betinanya mencapai 600 kilogram. 

Bentuk muka sapi ini agak cembung, moncongnya rata berwarna hitam, dan memiliki tanduk berwarna gelap.

Jenis sapi kurban ini mempunyai kemampuan adaptasi yang baik terhadap perbedaan kondisi lingkungan.

7. Sapi bali

Sapi bali adalah salah satu ternak asli Indonesia. Jenis sapi pekerja ini memiliki tenaga dan daya tahan yang tinggi. 

Saat lahir, anak sapi bali berwarna sawo matang merah mengkilap dengan garis hitam di punggung yang terlihat jelas. 

Setelah dewasa, sapi betina tetap berwarna sawo matang kemerahan, tetapi sapi jantannya berwarna hitam.

Sapi bali memiliki bulu berwarna putih di belakang paha atau bokong, serta kaki bagian bawah. Tubuh sapi ini padat, tanduknya tumbuh melebar, dan kakinya pendek menyerupai kaki kerbau.

Persentase sapi bali cenderung tinggi dan kualitas dagingnya baik. Sapi ini mampu mencapai bobot sekitar 217 kilogram.

8. Sapi madura

Sapi madura adalah jenis sapi potong lokal asli Indonesia. Sapi ini juga banyak digunakan untuk membajak sawah. 

Sapi madura memiliki kualitas daging karkas yang sangat baik dan rendah lemak. Berikut adalah karakteristik khas dari sapi ini.

  • Bentuk tubuh kecil
  • Kaki pendek dan kuat
  • Bulu berwarna merah bata
  • Paha belakang berwarna putih
  • Kaki depan berwarna merah muda
  • Tanduk pendek
  • Panjang badan mirip sapi bali
  • Terdapat punuk berukuran kecil.

Berat sapi madura jantan dewasa bisa mencapai 500 kilogram, sedangkan sapi betina mencapai 300 kilogram.

9. Sapi aceh

Sapi aceh adalah jenis sapi yang dihasilkan dari persilangan bos sondaicus dan sapi zebu. Sapi ini umumnya berwarna merah bata, serta mempunyai punuk dan bergelambir.

Sapi aceh juga mudah diternakan, memiliki daya tahan tubuh yang kuat, sekaligus tahan dari penyakit, virus, dan parasit endemik.

Bobot sapi Aceh jantan dewasa dapat mencapai 250-300 kilogram.

10. Sapi angus

Sapi angus juga termasuk salah satu dari jenis-jenis sapi yang diternakkan di Indonesia.

Sapi angus berasal dari Inggris dan Skotlandia. Sapi ini memiliki kualitas daging unggulan karena mengandung serat yang padat dan rendah lemak.

Sapi angus berwarna hitam dan tidak memiliki punuk maupun tanduk. Bobot sapi jantan dewasanya bisa mencapai 900 kilogram, sedangkan betinanya sekitar 600-700 kilogram.

11. Sapi brangus

Sapi brangus adalah sapi yang dihasilkan dari persilangan sapi brahman dan angus. Sapi ini dapat memberikan kualitas daging yang lebih baik.

Sapi brangus berwarna hitam yang mirip dengan angus, tetapi tubuhnya lebih besar dan terdapat tanduk kecil.

Bobot sapi jantan dewasanya dapat mencapai 1800 kilogram, sedangkan betinanya sekitar 1200 kilogram.

Itulah jenis-jenis sapi yang sering diternakkan di Indonesia. Tergantung dari jenisnya, sapi-sapi tersebut bisa dijadikan sebagai sapi pedaging, sapi perah, ataupun sapi pekerja.

Makanan SehatMakanan DietHidup Sehat

Cybex Pertanian. http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/75582/mengenal-jenis-jenis-sapi-ternak-di-indonesia/
Diakses pada 12 September 2022

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat. https://disnakkeswan.ntbprov.go.id/jenis-jenis-sapi-potong-unggulan-yang-sering-diternak-di-indonesia/
Diakses pada 12 September 2022

Dinas Peternakan dan Perikanan Grobogan. https://disnakkan.grobogan.go.id/info/berita/503-mengenal-jenis-jenis-potongan-daging-sapi
Diakses pada 12 September 2022

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email