Selada adalah salah satu sayur yang cukup digemari di Indonesia. Umumnya, sayur berdaun hijau ini dimakan mentah-mentah sebagai lalapan dari berbagai macam hidangan. Namun, tahukah kamu kalau cara menanam selada hidroponik cukup mudah dicoba?
Bagi kamu yang ingin memangkas uang belanja bulanan dan mengisi waktu luang di rumah, simak langkah-langkah budidaya selada hidroponik yang sederhana berikut ini.
Sebelum mengintip cara menanam selada hidroponik, ada baiknya kamu memahami manfaat selada untuk kesehatan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan supaya kamu lebih semangat untuk menanamnya!
Selada mengandung vitamin K yang cukup tinggi. Vitamin ini berperan penting untuk memperkuat tulang-tulang yang ada di dalam tubuh.
Bagi kamu yang belum tahu, selada terdiri dari 95 persen air. Jadi, tidak heran kalau sayur ini dapat membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Selain vitamin K, selada juga mengandung vitamin A yang cukup tinggi. Vitamin ini dikenal dapat membantu meningkatkan kesehatan mata dan penglihatan.
Dikutip dari Web MD, terdapat bukti bahwa ekstrak dari berbagai jenis selada dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.
Jadi, bagi kamu yang mengalami kesulitan tidur di malam hari, selada dapat menjadi salah satu sayur yang dapat dikonsumsi.
Menanam selada di rumah dengan metode hidroponik ternyata cukup mudah. Pasalnya, tidak banyak peralatan yang dibutuhkan.
Untuk lebih jelasnya, simak langkah demi langkah budidaya selada hidroponik di bawah ini.
Pertama-tama, kamu perlu menyiapkan media tanam selada. Peralatan yang dibutuhkan meliputi:
Jika berbagai peralatan di atas sudah tersedia, berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan:
Ketika usia selada mencapai usia 10 hari, batang dan daunnya akan mulai memanjang. Pada fase ini, kamu bisa memindahkannya ke dalam media tanam.
Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukannya.
Kalau semua wadah hidroponik telah dimasukkan ke atas bak hidroponik, pastikan sumbu di bawahnya menyentuh air nutrisi agar bisa terserap oleh tanaman selada yang sedang ditanam.
Pada tahap pertumbuhan, kamu sebaiknya melakukan pengecekan setiap 1 atau 2 hari sekali untuk memeriksa apakah kepekatan nutrisinya telah berkurang atau masih aman.
Jika sudah berkurang, segeralah isi lagi air nutrisi agar pertumbuhan selada tetap terjaga. Selain itu, kalau air nutrisinya sudah kotor, segera ganti dengan yang bersih.
Pada hari ke-17 setelah disemai, kamu perlu meningkatkan kepadatan air nutrisi menjadi 800 PPM. Kemudian, di hari ke-23, naikkan kepadatan air nutrisinya menjadi 1.000 PPM.
Ketika usianya sudah satu bulan tepat, jangan lupa untuk menaikkan kepadatan air nutrisi menjadi 1.200 PPM.
Pada fase ini, tanaman selada yang telah kamu tanam akan terlihat semakin tinggi. Tidak hanya itu, daunnya pun semakin melebar.
Masa panen dari tanaman selada adalah 35 hingga 40 hari. Pada fase ini, tanaman selada yang telah kamu tanam sudah berukuran besar, sama seperti yang kamu lihat di pasar.
Namun, sebaiknya kamu jangan terlalu lama untuk memanen tanaman selada. Pasalnya, tanaman selada dapat terasa lebih pahit jika telat dipanen.
Channel YouTube HIDROPONIKPEDIA. https://www.youtube.com/watch?v=yVxG4riCZ0Q
Diakses pada 24 Mei 2022
Web MD. https://www.webmd.com/diet/health-benefits-lettuce
Diakses pada 25 Mei 2022