Lifestyle

4 Cara Menanam Selada Hidroponik yang Mudah Dilakukan

08 Jun 2022|Fadli Adzani
Cara menanam selada hidroponikCara menanam selada hidroponik ternyata cukup sederhana.

Selada adalah salah satu sayur yang cukup digemari di Indonesia. Umumnya, sayur berdaun hijau ini dimakan mentah-mentah sebagai lalapan dari berbagai macam hidangan. Namun, tahukah kamu kalau cara menanam selada hidroponik cukup mudah dicoba?

Bagi kamu yang ingin memangkas uang belanja bulanan dan mengisi waktu luang di rumah, simak langkah-langkah budidaya selada hidroponik yang sederhana berikut ini.

Manfaat selada untuk kesehatan

Sebelum mengintip cara menanam selada hidroponik, ada baiknya kamu memahami manfaat selada untuk kesehatan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan supaya kamu lebih semangat untuk menanamnya!

  • Memperkuat tulang

Selada mengandung vitamin K yang cukup tinggi. Vitamin ini berperan penting untuk memperkuat tulang-tulang yang ada di dalam tubuh.

  • Menghidrasi tubuh

Bagi kamu yang belum tahu, selada terdiri dari 95 persen air. Jadi, tidak heran kalau sayur ini dapat membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi.

  • Meningkatkan fungsi penglihatan

Selain vitamin K, selada juga mengandung vitamin A yang cukup tinggi. Vitamin ini dikenal dapat membantu meningkatkan kesehatan mata dan penglihatan.

  • Meningkatkan kualitas tidur

Dikutip dari Web MD, terdapat bukti bahwa ekstrak dari berbagai jenis selada dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.

Jadi, bagi kamu yang mengalami kesulitan tidur di malam hari, selada dapat menjadi salah satu sayur yang dapat dikonsumsi.

Cara menanam selada hidroponik

Menanam selada di rumah dengan metode hidroponik ternyata cukup mudah. Pasalnya, tidak banyak peralatan yang dibutuhkan.

Untuk lebih jelasnya, simak langkah demi langkah budidaya selada hidroponik di bawah ini.

1. Persiapan tahap penyemaian

Pertama-tama, kamu perlu menyiapkan media tanam selada. Peralatan yang dibutuhkan meliputi:

  • Rockwool
  • Gergaji besi
  • Sprayer (alat semprot)
  • Benih selada
  • Lidi atau tusuk sate.

Jika berbagai peralatan di atas sudah tersedia, berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan:

  • Potong rockwool setebal 2 atau 3 centimeter (cm) dengan gergaji besi yang sudah disiapkan tadi.
  • Bagilah rockwool menjadi beberapa bagian, sesuaikan dengan jumlah benih selada yang akan kamu tanam.
  • Jangan lupa untuk mengiris rockwool supaya air dapat menyerap dengan baik.
  • Kemudian, lubangi setiap kotak yang sudah diiris sedalam 0,5 cm dengan tusuk sate atau lidi.
  • Cara menyemai selada juga cukup mudah, kamu hanya perlu memasukkan biji selada secara satu per satu ke dalam lubang di atas rockwool.
  • Jika sudah, siram rockwool dengan air hingga semua permukaannya lembap.
  • Supaya tidak terlalu basah, kamu dapat menggunakan alat semprot yang sudah disiapkan di awal.
  • Terakhir, letakkan media tanam atau penyemaian di tempat yang terkena sinar matahari.
  • Ingat, kamu perlu menjaga rockwool agar tetap lembap dan tidak mengalami kekeringan.

2. Proses pemindahan selada ke media tanam

Ketika usia selada mencapai usia 10 hari, batang dan daunnya akan mulai memanjang. Pada fase ini, kamu bisa memindahkannya ke dalam media tanam.

Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukannya.

  • Siapkan wadah hidroponik yang dilengkapi dengan tali sumbu hidroponik di bagian bawahnya.
  • Siapkan sistem hidroponik menggunakan wadah bak berbentuk kotak yang dilengkapi dengan penutup di atasnya.
  • Penutup ini perlu kamu lubangi sesuai dengan bentuk wadah hidroponik.
  • Selain itu, tuangkan air nutrisi dengan kepekatan 300-500 PPM ke dalam bak hidroponik.
  • Selanjutnya, pisahkan rockwool dengan cutter untuk dimasukkan ke dalam wadah hidroponik.

Kalau semua wadah hidroponik telah dimasukkan ke atas bak hidroponik, pastikan sumbu di bawahnya menyentuh air nutrisi agar bisa terserap oleh tanaman selada yang sedang ditanam.

3. Tahap pertumbuhan tanaman selada

Pada tahap pertumbuhan, kamu sebaiknya melakukan pengecekan setiap 1 atau 2 hari sekali untuk memeriksa apakah kepekatan nutrisinya telah berkurang atau masih aman.

Jika sudah berkurang, segeralah isi lagi air nutrisi agar pertumbuhan selada tetap terjaga. Selain itu, kalau air nutrisinya sudah kotor, segera ganti dengan yang bersih.

Pada hari ke-17 setelah disemai, kamu perlu meningkatkan kepadatan air nutrisi menjadi 800 PPM. Kemudian, di hari ke-23, naikkan kepadatan air nutrisinya menjadi 1.000 PPM.

Ketika usianya sudah satu bulan tepat, jangan lupa untuk menaikkan kepadatan air nutrisi menjadi 1.200 PPM.

Pada fase ini, tanaman selada yang telah kamu tanam akan terlihat semakin tinggi. Tidak hanya itu, daunnya pun semakin melebar.

4. Proses panen

Masa panen dari tanaman selada adalah 35 hingga 40 hari. Pada fase ini, tanaman selada yang telah kamu tanam sudah berukuran besar, sama seperti yang kamu lihat di pasar.

Namun, sebaiknya kamu jangan terlalu lama untuk memanen tanaman selada. Pasalnya, tanaman selada dapat terasa lebih pahit jika telat dipanen.

Makanan SehatBuah Dan Sayuran

Channel YouTube HIDROPONIKPEDIA. https://www.youtube.com/watch?v=yVxG4riCZ0Q
Diakses pada 24 Mei 2022

Web MD. https://www.webmd.com/diet/health-benefits-lettuce
Diakses pada 25 Mei 2022

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email