Lifestyle

Cara Menanam Jahe di Polybag dan Langkah Merawatnya agar Panen

14 Aug 2021|Nurul Rafiqua
Cara Menanam Jahe di Polybag dan Langkah Merawatnya agar PanenDalam satu polybag jahe kamu dapat menghasilkan rimpang jahe sekitar 2-5 kg

Menanam jahe di rumah bisa jadi salah satu cara untuk menjaga tubuh agar tetap sehat. Cara menanam jahe pun sebenarnya tidak sesulit yang banyak orang kira.

Membudidayakan jahe memang punya banyak manfaat. Pasalnya, rempah yang satu ini tergolong ke dalam tanaman apotek hidup yang paling umum. Begitu panen, jahe dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan alami maupun bahan masakan.

Kandungan nutrisi dalam jahe dan manfaatnya bagi kesehatan

Jahe adalah rempah yang sudah terbukti secara ilmiah memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Tak hanya mengandung zat berkhasiat yang disebut gingerol, jahe juga menyimpan berbagai nutrisi yang baik bagi tubuh seperti vitamin, mineral hingga protein dan karbohidrat.

Berkat berbagai zat yang dikandung tersebut, jahe dapat memberikan sejumlah manfaat bagi tubuh, seperti:

  • Meredakan rasa mual
  • Meringankan gejala flu dan pilek
  • Mengurangi nyeri
  • Meredakan peradangan
  • Menurunkan gula darah
  • Melancarkan masalah pencernaan
  • Menurunkan kadar kolesterol
  • Membantu melawan infeksi
  • Meredakan vertiogo
  • Menurunkan berat badan

Cara menanam jahe dan langkah budidayanya

Budidaya jahe dapat dilakukan dengan menanam jahe di tanah yang subur, gembur dan banyak mengandung humus. Apabila kamu tidak memiliki lahan yang luas, media tanam yang lebih kecil seperti pot atau polybag pun dapat kita manfaatkan untuk menanam jahe.

Cara menanam jahe di polybag

Agar sukses menanam jahe sendiri di rumah, kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Waktu menanam jahe

Penanaman jahe sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan, yakni antara bulan September atau Oktober. Sebab, bibit tanaman jahe membutuhkan air yang cukup banyak di awal-awal masa pertumbuhannya.

Namun, untuk mempersiapkan bibit jahe, diperlukan waktu 2-4 bulan sebelum masa penanaman. 

2. Alat dan bahan untuk menanam jahe

  • Polybag minimal ukuran 40×50 cm
  • Media tanam yang terdiri dari campuran tanah, pupuk organik, dan pasir dengan perbandingan masing-masing 2:1:1 atau 3:2:1
  • Tanah yang gembur dan subur
  • Pupuk organik

3. Memilih varietas jahe

Jahe terdiri dari 3 jenis, yaitu jahe putih besar (jahe gajah), jahe putih kecil (jahe emprit) dan jahe merah (jahe sunti). Ketiganya dapat dijadikan bahan masakan.

Namun, dari ketiga varietas jahe tersebut, yang paling sering dijadikan bahan obat-obatan adalah jahe merah dan jahe putih kecil.

4. Memilih bibit rimpang

Proses pembibitan tanaman jahe dilakukan secara vegetatif. Artinya, jahe ditanam dengan menumbuhkan tunas-tunas yang ada pada rimpang jahe.

Untuk memilih bibit jahe yang berkualitas, perhatikan beberapa hal berikut:

  • Ambil bibit langsung dari kebun dan bukan dari pasar
  • Cari bibit yang sudah berumur 9 – 10 bulan ke atas
  • Pilih bibit jahe dengan ukuran rimpang yang besar, sehat, berwarna cerah dan bertekstur mulus

5. Penyemaian bibit

Sebelum menanam bibit, sebaiknya rimpang terlebih dahulu dikecambahkan dengan cara:

  • Jemur rimpang jahe selama beberapa menit, jangan sampai kering.
  • Simpan pada suhu ruangan selama 1 sampai 1,5 bulan.
  • Patahkan rimpang tersebut dengan tangan, pastikan setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas.
  • Rendam atau basahi rimpang tersebut dengan air, lalu letakkan di tempat lembab dalam wadah tertutup agar benih berkecambah dengan baik.
  • Kontrol setiap hari, basahi bibit jika sudah mulai mengering.
  • Bibit akan mulai berkecambah dalam 2 minggu dan siap disemai.
  • Setelah rimpang berkecambah, lakukan penyemaian dengan cara membenamkan bibit-bibit jahe tadi secara vertikal ke dalam kotak kayu yang diisi dengan abu gosok dan sekam.
  • Diamkan sampai tumbuh 3-5 daun sejati.
  • Biarkan bibit tersebut hingga 1 ½ -2 bulan di ruangan tertutup yang terlindung dari sinar matahari langsung.

6. Proses penanaman benih

Langkah budidaya jahe selanjutnya adalah proses penanaman yang dilakukan dengan cara:

  • Buat lubang kecil dengan ukuran kedalaman 3-7,5 cm.
  • Ke dalam lubang tersebut, masukkan bibit rimpang jahe dengan posisi ditidurkan dan mata tunas dihadapkan ke atas.
  • Tutupi bibit dengan tanah dengan ketebalan kurang lebih 5 cm dan padatkan. Bagian tunas jangan sampai tertutup.
  • Siram dengan air secukupnya untuk melembapkan tanah.
  • Letakkan polybag di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.

7. Cara merawat tanaman jahe

Agar budidaya jahe dapat berhasil dengan baik, rawatlah dengan cara berikut ini:

  • Siram 1-2 kali sehari pada sore hari. Bila cuaca panas, sebaiknya siram dua kali sehari.
  • 2-3 minggu setelah penanaman, lakulanlah penyulaman atau penggantian bibit tanaman jika ada tunas yang telah mati atau mengalami pertumbuhan yang abnormal.
  • Tambahkan pupuk pada tanaman yang sudah berusia satu bulan. Setelahnya, pemupukkan dapat dilakukan setiap dua bulan sekali.
  • Lakukan penyiangan dengan cara membersihkan gulma dan rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman setiap 2-3 minggu sekali. Jika terdapat hama dan atau penyakit pada tanaman segera bersihkan dengan menyemprotkan insektisida atau fungisida organik agar jahe tetep sehat.
  • Ketika sudah ada jahe yang terlihat menyembul keluar tanah, lakukan penambahan media tanam setebal 10 cm. Begitu seterusnya sampai tiba masa panen.

9. Masa panen jahe

Masa panen jahe dapat dilakukan setelah ditanam minimal selama 10 bulan. Akan tetapi, untuk kebutuhan bumbu dapur, jahe yang berusia 4 bulan juga sudah bisa digunakan.

Untuk mengetahui mana jahe yang siap dipanen, bisa dilihat dari penampilan tanaman. Tanaman yang siap panen umumnya sudah tua, ditandai dengan daun dan batang yang berubah warna menjadi kuning dan mengering.

Untuk memanen jahe, lakukan cara ini:

  • Angkat rimpang jahe dengan cara dicungkil, hati-hati saat melakukan tahap ini agar jahe tidak rusak atau lecet.
  • Bersihkan tanah serta kotoran yang menempel, bisa juga dicuci dengan air bersih.
  • Jemur dengan menggunakan papan atau daun pisang sekitar 1 minggu.
  • Jangan menumpuk jahe agar untuk menghindari jadi lembap, lebih baik ditaruh dengan cara disebar.

Umumnya, dalam satu polybag jahe kamu dapat menghasilkan rimpang jahe sekitar 2-5 kg.

Selamat mencoba!

Tanaman Obat


National Library of Medicine. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27771925/
Diakses pada 1 Agustus 2021

Healthline. https://www.healthline.com/nutrition/11-proven-benefits-of-ginger
Diakses pada 1 Agustus 2021

Kementerian Pertanian. http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/73183/Cara-Menanam-Jahe-Di-Polybag/
Diakses pada 1 Agustus 2021

Kementerian Pertanian. http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/8585
Diakses pada 1 Agustus 2021

Kementerian Pertanian. https://nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/modul/18-BUDIDAYA%20JAHE.pdf
Diakses pada 1 Agustus 2021

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email