Bunga lavender termasuk salah satu tanaman hias yang cukup populer di Indonesia. Tidak heran, warna ungunya yang cantik dan aromanya yang harum membuat tanaman lavender sering kali dibudidayakan untuk menghiasi rumah atau taman. Bagi kamu yang tertarik memilikinya di rumah, simaklah cara menanam bunga lavender berikut ini.
Cara menanam bunga lavender lokal terbagi menjadi beberapa bagian, mulai dari pemilihan bibit, persiapan media tanam, hingga perawatan. Simak langkah-langkahnya berikut ini.
Jika kamu ingin menanam pohon lavender di rumah, pertama-tama kamu memerlukan bibit atau benih lavender yang berkualitas.
Tanaman hias lavender dianggap mudah ditanam karena mampu hidup di berbagai macam iklim. Meski demikian, bunga lavender memerlukan asupan matahari dan sirkulasi air yang cukup agar pertumbuhannya optimal.
Selanjutnya, kamu perlu menyiapkan media tanam lavender dengan pot atau polybag yang sudah dilubangi di bagian bawahnya.
Setelah itu, gunakan gabus sintetis (styrofoam) yang memiliki ketebalan sekitar 5 centimeter (cm) sebagai alas media tanamnya.
Media tanam lavender terdiri dari campuran tanah, pupuk kompos atau sekam padi, serta pasir dengan perbandingan 1:1:1. Kamu pun dapat memfungsikan batu pasir putih sebagai tambahan media tanamnya.
Langkah selanjutnya adalah proses penyemaian bibit. Bagi kamu yang belum tahu, penyemaian adalah proses tumbuhnya bibit menjadi kecambah.
Untuk melakukannya, kamu perlu meletakkan gabus sintetis di bagian bawah pot atau polybag. Lalu, masukkan media tanam ke dalam pot dan buat lubang di bagian tengah.
Langkah selanjutnya adalah memasukkan bibit bunga lavender di bagian tengah lubang tersebut. Kemudian, tutup lubang dengan tanah dan siram air secukupnya.
Terakhir, letakkan di area yang terkena cahaya matahari. Jangan lupa untuk memantau terus pertumbuhan kecambah dari bibit bunga lavender yang telah ditanam.
Ketika usia tanaman lavender mencapai 1 bulan atau tinggi tanamannya 15 cm, maka tanaman ini sudah siap untuk dipindahkan.
Sebelum dipindahkan, sebaiknya kamu siram dulu satu jam sebelumnya. Selanjutnya, robek polybag atau belah pot secara perlahan dan angkat bibit beserta media tanamnya ke pot yang lebih besar. Hal ini dilakukan supaya bibit lavender tidak rusak ketika dipindahkan.
Tanaman lavender perlu disiram secara rutin agar media tanamnya tidak kering. Meski begitu, proses penyiraman tidak boleh dilakukan secara berlebihan agar media tanamnya tidak lembap dan menyebabkan batang bunga busuk.
Cara merawat tanaman lavender dianggap cukup mudah. Pertama-tama, kamu perlu memangkas cabang bunga yang tidak rapi agar tanaman lavender tetap terlihat cantik dan indah.
Kemudian, pemupukan dilakukan dengan pupuk organik setelah usia tanaman mencapai satu bulan setelah penanaman.
Supaya tanaman lavender yang kamu tanam dapat terjaga dari penyakit, kamu juga perlu melakukan penyiangan dengan cara mencabut tanaman liar yang tumbuh di sekitarnya.
Berbagai cara menanam lavender di dalam rumah ini dapat kamu coba dengan mudah. Bagi pemula, jangan takut untuk mencoba karena langkah-langkah di atas cukup mudah untuk dipraktikkan.
Dikutip dari Healthline, bunga lavender dipercaya memiliki sejumlah manfaat kesehatan. Bahkan, bunga berwarna ungu yang cantik ini telah digunakan sejak dulu dalam bentuk parfum, obat, sampo, maupun essential oil untuk meredakan gejala dari berbagai penyakit.
Bunga lavender dipercaya membantu sejumlah kondisi berikut:
Meskipun dipercaya memiliki banyak manfaat, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya.
Cybex Pertanian. http://cybex.pertanian.go.id/artikel/96073/menaman-bunga-lavender-dalam-pot/
Diakses pada 23 Maret 2022
Healthline. https://www.healthline.com/health/what-lavender-can-do-for-you#benefits
Diakses pada 23 Maret 2022