Buncis atau Phaseolus vulgaris L. adalah tanaman yang bisa ditanaman di pekarangan rumah. Cara menanam buncis dianggap cukup mudah ditanam karena dapat dibudidayakan di dataran medium maupun tinggi.
Selain mengisi waktu luang, menanam buncis juga membantumu dalam menghemat biaya pengeluaran bulanan karena memanen sayuran sendiri.
Terlebih lagi, buncis adalah sayuran yang menawarkan sejumlah manfaat kesehatan, salah satunya menyehatkan jantung dan dapat menurunkan kolesterol karena tinggi akan kandungan serat larut.
Simaklah cara menanam buncis agar berbuah lebat di rumah yang mudah dipraktikkan berikut ini.
Sebelum menanam tanaman buncis di rumah, lakukan dulu langkah-langkah untuk mempersiapkan bibitnya di bawah ini.
Bawang merah yang dimasukkan tersebut berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh (ZPT). Bawang ini juga mengandung hormon giberelin untuk merangsang pertumbuhan akar.
Setelah satu malam, gelas berisikan bibit itu ke dalam plastik atau wadah lain yang tidak terkena sinar matahari. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pembelahan biji. Simpanlah di tempat yang tidak terkena sinar matahari.
Cara menanam buncis di polybag pun relatif mudah. Setelah kamu merendam bibit buncis selama satu malam di tempat yang tak terkena sinar matahari, sekarang saatnya kamu menanamnya di dalam media tanam polybag.
Media tanam yang dimaksud harus terdiri dari kohe atau kotoran ayam, tanah bakaran atau sekam bakar, dan tanah kebun.
Di dalam satu polybag, kamu boleh menanam 2 atau 3 bibit buncis. Namun ingat, sesuaikan dengan ukuran polybag-nya. Jarak tanam buncis juga tidak boleh terlalu dekat agar pertumbuhannya dapat lebih lancar.
Perlu diingat juga, siramlah pohon buncis secara rutin. Setelah satu minggu, nantinya bibit yang sudah ditanam tadi akan mulai tumbuh.
Lakukan juga pemupukan sebanyak satu kali dalam seminggu. Pupuk untuk tanaman buncis yang dapat dicoba meliputi pupuk kandang kuda atau ayam. Saat usianya sudah 1-3 minggu, kamu boleh memberikan pupuk yang mengandung urea dan ZA.
Setelah satu bulan, buncis akan mulai merambat dan calon bunga pun biasanya bermunculan.
Selagi rutin merawat buncis yang sudah kamu tanam, kamu juga perlu memerhatikan Organisme Pengganggu Tumbuhan alias OPT. Hal ini dilakukan guna mencegah serangan hama dan penyakit pada tanaman buncis.
Jika kamu menggunakan pestisida, sebaiknya pilihlah pestisida yang aman dan mudah terurai, seperti insektisida biologi atau pestisida nabati.
Penggunaan dan pemilihan jenis, dosis, volume, cara aplikasi pestisida sangatlah penting agar kesehatan tanaman buncis terjaga.
Tanaman buncis tegak umumnya dapat dipanen ketika usianya mencapai 60-70 hari. Sementara itu, umur panen buncis tipe merambat memerlukan 10 atau 20 hari lebih lama.
Interval panen tanaman buncis tegak bisa dilakukan sebanyak 4-5 kali. Sementara itu, pohon buncis yang merambat bisa 12-13 kali.
Polong buncis yang sebaiknya dipanen harus masih muda, dengan ukuran biji yang kecil dan belum menonjol ke permukaan polong. Umumnya, hal ini bisa dilakukan saat 2-3 minggu ketika bunga buncis bermekaran.
Jika kamu terlambat memanennya, kualitas buncis dapat menurun karena biji di dalamnya terus berkembang sehingga menyebabkan permukaan polong buncis bergelombang.
Cara menanam buncis di atas dapat kamu coba sendiri di rumah untuk mengisi waktu luang sekaligus menghasilkan sayuran untuk makanan sehat keluarga.
Cybex Pertanian. http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/96417/BUDIDAYA-TANAMAN-BUNCIS-/
Diakses pada 28 Januari 2022
Healthline. https://www.healthline.com/health/food-nutrition/green-beans#heart-health
Diakses pada 28 Januari 2022
Channel YouTube Dian Yudyatman. https://www.youtube.com/watch?v=gqEFeznpMoE
Diakses pada 28 Januari 2022
Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jember. https://protan.faperta.unej.ac.id/bagaimana-pertanian-berkelanjutan-pada-buncis-di-indonesia/
Diakses pada 28 Januari 2022