Dikenal dengan aroma yang semerbak dan rasa yang kuat, bawang putih biasa digunakan untuk memperkaya citarasa makanan. Namun, kandungan umbi lapis berbentuk bulat lonjong ini ternyata juga menyimpan banyak khasiat bagi kesehatan.
Maka itu, tak heran jika bawang putih banyak dibudidayakan sendiri oleh masyarakat sebagai tanaman apotek hidup. Cara menanam tanaman umbi ini memang terbilang cukup mudah dan dapat dilakukan dalam beberapa tahapan saja.
Bawang putih telah digunakan sebagai obat tradisional selama lebih dari ribuan tahun berkat kandungan zat aktifnya, allicin.
Suatu penelitian mengungkapkan bahwa allicin berpotensi sebagai antibakteri alami dan memiliki efek antidiabetik untuk mengontrol gula darah.
Di samping itu, bawang putih juga diyakini dapat mengurangi kadar kolesterol dan melindungi kesehatan jantung.
Lebih lanjut, berbagai nutrisi yang terdapat pada bawang putih juga menjadikan tanaman ini sebagai sumber nutrisi yang baik bagi tubuh.
Sebut saja di antaranya adalah mangan, selenium, zinc, sodium, kalium, fosfor, magnesium, vitamin C, B2, B3, B5, B6, dan B12 serta zat lainnya.
Menanam bawang putih dapat dilakukan di berbagai media, baik di lahan terbuka ataupun di media yang lebih sederhana seperti polybag.
Nah jika kamu ingin mulai budidaya sendiri di rumah, akan lebih baik untuk menanam benih di media tanam polybag agar lebih mudah dirawat.
Agar sukses menanam bawang putih sendiri di rumah, kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini:
Langkah pertama dalam memilih bibit adalah tentukan terlebih dahulu jenis bawang putih yang akan ditanam. Pilihan bawang putih yang paling umum ada dua jenis, yakni:
Benih bawang putih yang bagus adalah yang sudah berkecambah. Perkecambahan dapat dilakukan di luar polybag agar tunas tumbuh lebih cepat.
Selain cara itu, benih juga dapat ditanam ke dalam polybag menggunakan potongan bawang putih yang akarnya masih menempel.
Perkecambahan di luar polybag dapat dilakukan dengan cara:
Benih ditanam secara tunggal dalam satu polybag, dengan cara:
Selain pemberian di awal melalui media tanam, pupuk juga diberikan pada masa pertumbuhan bawang putih. Pemberian pupuk dilakukan sebanyak 4 kali, yakni saat tanaman berumur 21, 35, 49, dan 63 hari dari sejak ditanam.
Setelah 2 minggu kamu akan melihat tunas daun bawang keluar mencuat dari media tanam. Daun tersebut akan terus meninggi dan bisa mengering hingga layu.
Jadi sebaiknya kamu rajin memangkasnya agar tidak menganggu pertumbuhan bawang putih. Daun bawang tersebut bisa kamu olah dan konsumsi alih-alih dibiarkan membusuk.
Pastikan juga untuk selalu menyingkirkan hama penyakit yang bisa merusak tanaman bawang putih.
Masa panen bawang putih dapat dilakukan setelah tanaman berumur 90-120 hari dari sejak benih ditanam.
Ciri-ciri bawang putih yang sudah bisa dipanen adalah:
Untuk memanen bawang putih, lakukan cara ini:
Bercocok tanam dengan media bawang putih bisa menjadi hobi yang menyehatkan di masa pandemi ini. Selain untuk dikonsumsi secara pribadi, kamu juga bisa menjadikan budidaya bawang putih ini sebagai sumber pendapatan dengan menjualnya.
Selamat mencoba!
Kementerian Pertanian http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/89243/Menanam-Bawang-Putih-Di-Rumah-/
Diakses pada 18 Agustus 2021
Healthline. https://www.healthline.com/nutrition/11-proven-health-benefits-of-garlic
Diakses pada 18 Agustus 2021
Korea Science. http://www.koreascience.or.kr/article/JAKO201332479511825.page
Diakses pada 18 Agustus 2021
Semantic Scholar. https://www.semanticscholar.org/paper/Allicin-Pada-Bawang-Putih-(Allium-sativum)-Sebagai-Lisiswanti-Haryanto/9943acf420a30fd78f66bc153e8a519581e399f0
Diakses pada 18 Agustus 2021
Kementerian Pertanian. http://hortikultura.litbang.pertanian.go.id/teknologi-detail-43.html
Diakses pada 18 Agustus 2021