Cold brew coffee adalah teknik “penyeduhan” biji kopi giling dengan air dingin atau air bersuhu ruang, untuk kemudian dibiarkan selama 12-24 jam.
Cara menyeduh kopi seperti ini tentu berbanding terbalik dengan cara bikin kopi mainstream yang menggunakan air panas. Kira-kira, apa alasannya, ya?
Ternyata, metode penyeduhan dengan air dingin membuat rasa kopi cold brew jadi tidak sepahit dan seasam kopi hitam biasa.
Namun dari segi kesehatan, adakah perbedaan antara cold brew coffee dengan kopi hitam biasa yang diseduh dengan air panas?
Dari segi rasa, kopi cold brew tidak begitu asam dan pahit, seperti ketika menyeruput kopi Arabika atau Robusta yang diseduh dengan air panas.
Itu kenapa banyak juga orang yang menganggap cold brew coffee cocok diminum tanpa campuran apa pun.
Nah ketika menyoal kandungan kalori, cold brew coffee maupun kopi hitam panas sebetulnya sama-sama rendah asalkan tidak ditambahkan pemanis atau topping lainnya.
Campuran krim, susu, gula, hingga sirup inilah yang membuat kandungan satu gelas kopi hitam justru meningkat.
Dalam secangkir kopi hitam biasa (237 ml) tanpa gula dan tambahan apapun, kalori yang terkandung hanya sebesar 2,4 kkal.
Di luar itu, perbedaan lainnya antara cold brew coffee dan kopi hitam biasa adalah:
Kopi cold brew cenderung lebih bisa ditoleransi oleh orang-orang yang perutnya sensitif terhadap rasa asam kopi atau yang punya masalah asam lambung.
Sebab, teknik “penyeduhan” atau perendaman biji kopi giling dengan air dingin membuat keasaman kopi berkurang.
Selain itu, kopi cold brew juga mengandung polisakarida. Polisakarida adalah senyawa gula sederhana yang dapat meningkatkan daya tahan saluran pencernaan.
Jadi, ini bisa mengurangi iritasi dan efek asam dari kopi pada saluran pencernaan.
Minuman dengan kadar asam rendah terbukti bermanfaat untuk mengurangi penyakit jantung, menjaga kepadatan tulang dan massa otot, hingga meningkatkan daya ingat.
Hal ini dibuktikan dalam riset terbitan Journal of Environmental and Public Health.
Teknik penyeduhan dengan air dingin akan menghasilkan konsentrat cairan kopi yang lebih pekat daripada menyeduh pakai air panas.
Oleh karena itu, kopi cold brew memiliki kadar kafein yang tinggi dibandingkan dengan kopi hitam panas.
Secangkir cold brew coffee mengandung 200 mg kafein, sementara kopi seduhan air panas umumnya hanya mengandung 95 mg kafein.
Hal yang sangat disayangkan pada cold brew coffee adalah kadar kandungan antioksidan yang ternyata lebih rendah daripada kopi panas.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports menemukan bahwa kadar antioksidan bernama chlorogenic acid lebih banyak ditemukan pada kopi seduhan air panas.
Sebab, air panas mampu mengekstrak senyawa bioaktif tambahan untuk menghasilkan kadar chlorogenic acid yang lebih tinggi.
Selain menjaga tubuh dari paparan radikal bebas, chlorogenic acid juga membantu mengendalikan gula darah.
Hal pertama yang harus dipikirkan sebelum membuat kopi cold brew adalah jenis biji kopi asalnya.
Secara umum, jenis kopi yang enak untuk cold brew adalah biji kopi arabika light roast atau medium roast.
Biji arabika dipilih karena kadar asamnya juga sudah rendah.
Sementara itu, level light dan medium roast artinya biji kopi disangrai tidak terlalu lama sehingga tekstur cairannya masih mirip seperti teh (tidak kental seperti kopi tubruk) dan karakteristik rasanya cukup lembut.
Oleh karena itu, rasa kopi cold brew dari biji arabika juga akan terasa lebih lembut, alias tidak begitu intens setelah “diseduh” dengan air dingin dalam waktu yang lama.
Selain itu, sebaiknya biji kopi digiling kasar atau coarse.
Sebab, biji kopi yang digiling sampai halus akan membuat cold brew coffee sangat pahit dan justru tidak kaya rasa. Warna kopi yang digiling terlalu lama juga lebih keruh dan tampak seperti berpasir.
Alat dan bahan yang kamu perlukan untuk membuat cold brew coffee adalah:
Berikut adalah cara membuat kopi cold brew di rumah:
Cold brew coffee bisa kamu nikmati apa adanya selayaknya minum kopi hitam biasa.
Alternatifnya, kamu bisa tambahkan gula dan es batu atau menjadi dasar dari kreasi kopi favoritmu, seperti ice cappuccino atau iced coffee latte dengan menambahkan susu.
Selamat mencoba!
Healthline. https://www.healthline.com/nutrition/cold-brew-coffee-benefits
Diakses pada 23 Juni 2021
USDA. https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/1104137/nutrients
Diakses pada 23 Juni 2021
Health. https://www.health.com/nutrition/is-cold-brew-healthier-than-hot-coffee
Diakses pada 23 Juni 2021
Journal of Environmental and Public Health. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3195546/
Diakses pada 23 Juni 2021
Scientific Reports. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6207714/
Diakses pada 23 Juni 2021
Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3766985/
Diakses pada 23 Juni 2021
Roasty Coffee. https://www.roastycoffee.com/low-acid-coffee/
Diakses pada 23 Juni 2021
Homegrounds. https://www.homegrounds.co/the-7-best-coffees-for-cold-brew/
Diakses pada 23 Juni 2021
Bon Appetit. https://www.bonappetit.com/story/difference-between-light-and-dark-roast-coffee
Diakses pada 23 Juni 2021
Simply Recipes. https://www.simplyrecipes.com/recipes/how_to_make_cold_brew_coffee/
Diakses pada 23 Juni 2021
Homegrounds. https://www.homegrounds.co/coffee-grind-chart/
Diakses pada 23 Juni 2021